Jumat, 31 Juli 2009

PUSAKA KEBAIKAN

Saudaraku,..
 Setiap orang mungkin mampu melakukan perbuatan yang baik, tetapi tidak semua orang mampu menjaga perbuatan baik tersebut menjadi sebuah kebaikan yang besar. Sehingga setiap manusia dituntut untuk menjaga perbuatan baiknya agar tidak memiliki cacat yang akan mengurangi nilai kebaikan tersebut. Inilah yang kemudian disebut sebagai pusaka kebaikan. Pusaka kebaikan itu mampu meningkatkan nilai dari perbuatan baik yang kita lakukan. Pada akhirnya ketika perbuatan itu memiliki nilai tambah di hadapan Allah, maka perbuatan tersebut akan mengantarkan pelakunya dalam takaran iman yang lebih berkualitas.

Rasulullah Muhammad Saw menyebutkan tiga hal yang menjadi pusaka kebaikan. Yang pertama adalah merahasiakan keluhan. Orang yang mencintai Allah atau orang yang sedang melakukan perjalanan kepada Allah adalah orang yang mencintai ketentuan dan ketetapan Allah yang diberlakukan kepadanya. Orang-orang seperti ini tentunya sangat mencintai kehidupannya, walaupaun ia adalah seorang fakir miskin. Menjadi Hamba Allah tidaklah cukup kalau hanya berbuat kebaikan, tetapi Anda juga harus merahasiakan keluhan-keluhan Anda kepada manusia. Bukankah Anda masih memiliki Allah? Karena itu, maka mengeluhlah kepada Allah.

Sesungguhnya orang-orang yang mengumbar keluhan-keluhannya kepada manusia layaknya manusia yang tidak memiliki kepercayaan yang baik kepada Tuhannya. Jika ia mengakui Allah sebagai Tuhan yang tunggal, tentunya ia tidak akan berlari kepada makhluk lain yang kekuatannya terbatas. Sesungguhnya apa yang dapat diberikan manusia pasti dapat diberikan Allah, tetapi manusia belum tentu mampu memberikan kebaikan sebagaimana yang telah diberikan Allah. Merahasiakan keluhan menjadi pusaka kebaikan karena ketika Anda melakukannya maka Anda berada dalam takaran iman yang luar biasa. Hanya kekuatan iman saja yang mampu menguatkan seseorang dalam kelaparan tanpa berteriak atau mengemis pada manusia. Hanya dengan kekuatan iman pula seseorang mampu bertahan dalam kepayahan tanpa mengharapkan pertolongan saudaranya. Keyakinannya bahwa Allah tidak akan membiarkan dirinya kepayahan telah membawanya pada titik di mana setiap kepayahan, kesukaran maupun kelaparan adalah bagian kecil dari rencana besar Allah SWT untuk membahagiakan dirinya. Saat itu seseorang akan mampu menerima keadaan apapun dari Tuhannya tanpa mengeluh. Allah adalah Dzat yang Maha Baik, maka kepastian dan ketentuan-Nya pun pasti baik untuk seluruh makhluk-Nya. Karena itulah, ketika Anda merasakan beban berat terhadap dunia ini, berlarilah kepada Allah. Disanalah setiap kebaikan dan keburukan akan berakhir. Allah pun bisa cemburu ketika hamba-Nya lebih suka menyampaikan kesedihannya pada hamba-Nya yang lain daripada kepada Dirinya yang kekal. Hal ini tidak terkecuali ketika Anda sedang melakukan kebaikan.

Merahasiakan keluhan ketika melakukan kebaikan adalah sebuah energi besar yang akan mampu mendorong laju kebaikan kepada sasaran-sasarannya. Dan tentunya Allah akan membuat kebaikan ini menjadi kebaikan yang sangat besar bagi Anda. Tetapi bayangkanlah kalau Anda melandasi kebaikan-kebaikan Anda dengan keluhan-keluhan kepada manusia. Maka bisa saja kebaikan Anda akan terhenti d tengah jalan dan tidak mengenai sasaran yang Anda kehendaki. Bisa saja orang lain akan berpikir Anda tidak serius dengan kebaikan-kebaikan Anda. Maka merahasiakan keluhan ketika Anda berbuat kebajikan adalah penting. Dan selayaknya menjadi perhatian pula bagi pelaku kebaikan.

Saudaraku,...

Pusaka kebaikan yang kedua adalah merahasiakan musibah. Orang-orang yang beriman biasanya lebih menyukai menyimpan duka dan musibah yang mereka alami. Sehingga dalam pandangan masyarakatnya mereka terlihat layaknya orang-orang yang selalu mendapatkan kesenangan dari Allah. Hal ini berbeda dengan manusia pada umumnya. Mereka apabila mengalami musibah biasanya lebih suka mengabarkan kepada orang lain tentang musibah tersebut, tentu saja dengan harapan mereka akan mendapatkan bantuan selekasnya. Orang-orang seperti ini bukanlah orang yang kuat menghadapi sedikit ujian dari Tuhannya. Kebiasaan untuk menunjukkan musibah kepada orang lain lambat laun akan menjadikan seseorang menjadi orang lemah dan memiki ketergantungan yang berlebihan kepada makhluk. Inilah yang sebenarnya tidak boleh melekat pada orang-orang yang beriman. Adanya musibah yang dialami manusia sebenarnya merupakan sarana agar manusia mendekatkan dirinya pada Sang Khalik, menyadari keterbatasannya sebagai makhluk dan kekuasaan Allah yang tidak terhingga. Hingga pada akhirnya seseorang akan menyadari musibah tersebut sebagai sebuah karunia yang luar biasa. Sesungguhnya ketika musibah tidak lagi dianggap sebagai musibah maka tidak perlu seseorang mengatakan dirinya terkena musibah. Karena pada titik tersebut musibah tidak tampak lagi sebagai sebuah musibah, melainkan terlihat layaknya sebuah nikmat yang luar biasa. Karena itu pula seseorang yang beriman selayaknya memandang sebuah musibah sebagai sebuah kesenangan dari Allah, karena kita tidak mengetahui apa yang dirahasiakan Allah SWT atas musibah tersebut. Saudara-saudara kita banyak yang memperoleh kekuatan luar biasa ketika mereka mampu meletakkan musibah tersebut menjadi rahasia dirinya dan Allah. Allah menjaganya dari segala sesuatu yang menyedihkan ketika orang lain berduka terhadap kehidupan yang menyesakkan mereka. Inilah penjagaan Allah yang tidak akan pernah dapat diberikan oleh makhluk-Nya.

Pusaka kebaikan yang ketiga adalah merahasiakan shadaqah (yang kita infakkan). Diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra, bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Ketika Tuhan menciptakan bumi diciptakanlah gunung sebagai pasak, sambil terheran-heran para malaikat bertanya: ‘Ya Tuhan! Apakah ada dari makhluk-Mu yang lebih keras dari gunung?’ ‘Ada, yaitu besi.’ Jawab Tuhan. ‘Adakah yang lebih keras dari besi?’ ‘Api.’ , jawab Tuhan. ‘Adakah yang lebih keras dari api?’ ‘Air’, jawab Tuhan. ‘Adakah yang lebih keras dari air?’ ‘Angin’, jawab tuhan. ‘Adakah yang lebih keras dari angin? Dijawab oleh Allah, ‘yaitu anak Adam yang memberi shadaqah dengan tangan kanannya, tidak diketahui tangan kirinya.’ Lalu bagaimana merahasiakan shadaqah dapat memilki kekuatan yang luar biasa dan mengapa pula disebut sebagai pusaka kebaikan? Rahasianya terletak pada kedekatan seorang manusia dengan Tuhannya. Sesungguhnya manusia yang mampu mendekati Tuhannya dengan jarak yang sangat dekat akan menjaga shadaqah maupun ibadah yang lain dari pengaruh manusia. Baginya tidak ada yang lebih baik kecuali shadaqah itu hanya diketahui dirinya dan Allah SWT. Karena ketika perbuatan baik itu (shadaqah) diketahui oleh orang lain, maka bukan tidak mungkin hatinya akan terjangkit penyakit ujub terhadap shadaqah tersebut.

Karena alasan itu pula orang-orang Islam pada jaman dahulu (salaf) berusaha menyembunyikan shadaqahnya dari pandangan orang lain. Sehingga diantaranya lebih suka memberikan shadaqahnya kepada orang-orang buta agar tidak dikenalnya, dan ada yang mengikatkan sedekahnya pada baju yang dipakai si miskin di kala tidur atau ditaruhnya di jalan yang dilalui orang fakir. Orang yang beriman selalu khawatir terhadap perbuatan baik yang mereka lakukan, apakah akan diterima Allah sebagai sebuah kebaikan atau Allah akan melemparkan kebaikan itu ke wajah pelakunya karena terdapat setitik kesombongan yang berada di hatinya pelakunya. Memberikan shadaqah kepada orang lain harus dimulai dengan alasan yang baik, dikerjakan dengan motivasi yang baik, dan diakhiri dengan cara yang baik. Tidak jarang kita menemukan saudara kita yang memberikan shadaqah kepada fakir miskin dengan mengundang media elektronik maupun cetak. Lalu keesokan harinya berita mengenai shadaqah mereka tersebut dimuat di koran maupun ditayangkan di televisi dan tentu saja diketahui oleh banyak orang. Orang yang dekat kepada Allah pastinya tidak akan menyukai publikasi semacam ini. Karena cara seperti ini tidak akan mendekatkan dirinya kepada Allah, malainkan akan membuat pelakunya memiliki kecenderungan yang lebih besar kepada makhluk. Entah disadari atau tidak, perbuatan ini akan menjauhkan mereka dari Allah dan kebahagiaan abadi yang berada disamping-Nya. Saudaraku,... Demikianlah tiga pusaka kebaikan yang harus diketahui orang yang beriman. Berusahalah untuk menjadikan ketiganya sebagai bagian dari kebaikan-kebaikan Anda. Jagalah perbuatan baik Anda dengan tidak mengeluhkan kepayahan Anda kepada manusia. Peliharalah ibadah Anda dengan merahasiakan musibah atau kedukaan yang Anda alami. Dan pupuklah senantiasa kebaikan shadaqah Anda dengan merahasiakannya dari pendengaran dan pandangan saudara Anda yang lain. Dan lihatlah, Allah SWT akan memberikan kebahagiaan yang luar biasa kepada Anda. Ketika Anda mampu memenuhi keempat pusaka kebaikan ini, maka perhatikanlah bagaimana Allah akan memperlakukan Anda. Perhatikanlah, apakah Anda masih merasa kepayahan atau bersedih karena dunia tidak memberikan keadilan yang layak bagi Anda?

Apabila Anda menemukan diri Anda tidak terpengaruh oleh tekanan-tekanan dari arah manapun yang ditimbulkan oleh dunia, maka itulah penjagaan Allah SWT yang sebenarnya. Karena itulah, jangan pernah membiarkan diri Anda meninggalkan ketiga pusaka kebaikan ini sepanjang hidup Anda.

Jumat, 24 Juli 2009

MENJADI INSAN KAMIL

Saudaraku,...
Keinginan terbesar hamba Allah adalah menjadi insan kamil. Ia adalah sebuah pribadi yang sempurna. Di dalam pribadi tersebut terletak ketinggian akhlak dan iman yang dikehendaki Allah SWT, sehingga sangatlah menggembirakan apabila seorang hamba diperkenankan menjadi salah satu pribadi tersebut. Pada saat itu ia tidak akan menghendaki apapun kecuali kedekatan dengan Khaliqnya. Ia hanya berkehendak memperoleh kasih sayang Allah yang berlimpah. Insan kamil adalah seorang pecinta akhirat dan pecandu dunia yang mampu menempatkan keduanya dalam posisi yang setara. Ia hanya menempatkan dunia dan kesenangan yang terdapat di dalamnya sebagai sarana untuk memperoleh cinta-Nya. Apabila kesenangan tersebut enggan memenuhinya maka dunia akan ia campakkan.

Untuk mendapatkan kemuliaan tersebut, Rasulullah Muhammad Saw menawarkan lima syarat. Apabila Anda mampu memenuhinya, maka yakinlah bahwa janji Allah SWT dan utusan-utusan-Nya dalah benar. Syarat yang pertama adalah Anda harus memelihara diri Anda dari hal-hal yang diharamkan. Ketika Anda memasukkan sesuatu yang dihinggapi kuman ke dalam tubuh, maka tubuh Anda akan memberikan sebuah penolakan yang sangat hebat. Mendadak tubuh Anda merasakan kesakitan dan benar-benar menunda bahkan mengganggu aktifitas yang sedang Anda kerjakan. Begitu juga dengan susu yang tercemari oleh racun, walaupun hanya setetes. Susu yang semula mempunyai nilai ekonomi yang tinggi berubah nilainya pada titik terparah. Hal ini disebabkan karena racun tersebut melenyapkan sekaligus menghilangkan keunggulan-keunggulannya. Sehingga apabila susu tersebut dikonsumsi manusia atau hewan, maka akan terjadi sesuatu yang mengerikan. Manusia maupun hewan yang mengkonsumsinya akan mengalami kerusakan pada setiap organ di tubuhnya, bahkan dapat mengalami kematian pada saat itu juga.

Begitu juga apabila Anda membiasakan diri dengan segala sesuatu yang diharamkan oleh Allah SWT, baik itu berupa makanan, minuman maupun perilaku-perilaku yang menyimpang. Berjalan kepada Allah harus dalam keadaan yang bersih. Anda tidak dapat bersujud kepada Allah dengan perut yang dipenuhi makanan dan minuman yang haram, baik dalam sifat maupun cara memperolehnya. Anda juga tidak dapat memuji dan mencintai Allah dengan hati yang dipenuhi penyakit, seperti syirik, hasud, dengki, fasik dan sebagainya. Langkah Anda tidak akan mantap berpijak jika setiap jengkal Anda meninggalkan amaliah-amaliah sholeh yang diajarkan Rasulullah Muhammad Saw. Sehingga tidak ada jalan lain untuk mencintai Allah selain menanggalkan apapun yang diharamkannya.

Kalau Allah tidak menghendaki sesuatu itu berada dalam pribadi yang dicintai-Nya, maka tinggalkanlah tanpa keraguan sedikitpun. Jangan membuat penawaran yang buruk kepada Allah dengan harga rendah terhadap hidup yang sedang Anda jalani. Lakukanlah semua pengabdian kepada-Nya dengan amalan-amalan yang terbebas dari hal-hal yang haram. Jika Anda bersujud kepada Allah maka yakinkan kepada diri Anda bahwa sekujur tubuh Anda telah terbebas dari larangan-larangan-Nya. Perut Anda haruslah diisi dengan nikmat yang diridhai Allah. Hati Anda haruslah dipenuhi dengan suara-suara qur’ani. Anggota tubuh Anda haruslah senantiasa terikat dengan kecintaan kepada-Nya. Insya Allah ketika hal itu berada dalam diri Anda, maka Anda akan ditetapkan Allah SWT sebagai insan kamil. Tetapi jika Anda enggan memelihara diri dari hal-hal yang haram, maka janganlah berharap Allah SWT akan mencintai Anda dengan cinta yang besar. Syarat yang kedua adalah Anda harus rela dengan yang diberikan Allah. Allah SWT memiliki rahasia yang tidak pernah diketahui oleh hamba-hamba-Nya. Ia memperhitungkan setiap kejadian atau peristiwa yang ditetapkan bagi hamba-Nya, baik itu berupa kesenangan maupun kesusahan.

Ketetapan apapun yang diberlakukan kepada manusia adalah wujud dari keadilan-Nya. Sehingga ketika Anda mendapatkan sebuah musibah, janganlah tergesa-gesa berprasangka buruk kepada Allah. Jangan pula sekalipun terlintas di pikiran Anda bahwa Allah tidak mencintai Anda. Sesungguhnya dengan musibah-musibah itulah Allah hendak menunjukkan cinta-Nya. Jika musibah itu terjadi ketika Anda sedang melakukan amalan-amalan penghuni neraka, maka berbahagialah, karena siksaan yang harus Anda terima di akhirat akan berkurang jumlahnya. Dan dengan musibah itulah, Anda diharapkan mampu melakukan introspeksi atas kesalahan-kesalahan Anda. Kemudian jika Anda berhasil keluar dari lingkaran kesalahan tersebut, maka itulah kebahagiaan yang sedang Anda cari. Tetapi jika musibah itu terjadi ketika Anda sedang rajin beribadah kepada-Nya, maka ketahuilah Allah mengharapkan kedekatan dengan Anda. Sesungguhnya rasa sakit dan kepayahan bagi orang-orang yang beriman akan menimbulkan kedekatan dan ketergantungan yang sangat tinggi kepada Allah. Bukankah hal ini yang selalu diharapkan para pecinta-Nya? Anda tidak akan membutuhkan apapun dari dunia ini jika mampu dengan kerelaan hati menerima cinta-Nya dalam bentuk apa saja. Orang kaya adalah orang yang semakin sedikit keinginannya terhadap dunia. Manusia akan selalu dikenal sebagai orang miskin jika hartanya yang berlimpah tidak mampu memenuhi hasratnya. Sebaliknya, manusia akan selalu menjadi kaya, jika hartanya yang sedikit mampu membuatnya dirinya berkecukupan. Allah adalah Dzat Yang Maha Kaya, sehingga sangat wajar jika orang-orang yang berdekatan dengan-Nya tidak pernah takut miskin. Karena itu, relalah dengan apa yang ditentukan Allah bagi Anda, agar Anda mendapatkan kemulian-Nya.

Allah SWT berfirman, “Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui. ( QS. Al-Baqarah : 188). Orang-orang yang senang memakan harta orang lain sebenarnya tidak lebih hanyalah orang-orang yang tidak bisa mensyukuri pemberian Allah. Merekalah orang-orang yang tidak pernah cukup dengan nikmat yang diperoleh, walaupun ia sudah memiliki berlian sebesar gunung. Orang yang memiliki kecenderungan kepada dunia secara berlebihan seperti ini hampir-hampir tidak pernah mencapai tujuan hidupnya. Allah akan membuatnya terus berpikir tentang dunia tanpa memberi kesempatan untruk beristirahat. Sehingga pada akhirnya mereka tidak akan pernah berbahagia dengan kekayaan yang diperolehnya.

Saudaraku,...
Syarat yang ketiga adalah Anda harus berbuat baik kepada tetangga. Apabila seorang mukmin tidak mampu menciptakan hubungan yang baik dengan tetangganya, bolehlah Anda bertanya tentang kualitas imannya. Dalam beberapa riwayat sering dikatakan bahwa berbuat baik kepada tetangga merupakan salah satu bentuk keimanan kepada Allah. Artinya, seseorang tidak dapat disebut beriman dengan seutuhnya, kalau enggan menjalin hubungan yang baik dengan tetangganya. Sehingga apabila semakin sering Anda berbuat baik kepada tetangga Anda, maka semakin baik pula kualitas iman Anda. Pemahaman berbuat baik (tidak terkecuali kepada tetangga) selalu berhubungan dengan interpretasi terhadap Al-Qur’an dan Sunnah Nabi dalam hidup seorang muslim.

Interpretasi Anda terhadap keduanya akan membentuk Anda sebagai orang baik atau sebaliknya. Apabila interpretasi itu seperti yang dikehendaki oleh Allah SWT, maka kekuatan iman Anda akan berlipat ganda. Mengenai interpretasi tersebut, kita telah banyak belajar kepada Rasulullah Muhammad Saw. Beliau selalu menempatkan tetangganya pada kedudukan yang layak. Setelah era kenabian, para sahabat tidak jarang memberikan contoh bertetangga yang baik. Apabila pendapat maupun suri teladan pada pendahulu kita tersebut dihimpun, maka kita akan mendapatkan satu kalimat, “Jangan merasa senang dengan kebahagiaan Anda tanpa membagi dengan tetangga Anda dan jangan pernah membiarkan tetangga Anda kesusahan sendirian tanpa teman berbagi.” Anda mempunyai tiga kewajiban terkaitan berbuat baik dengan tetangga. Pertama, kewajiban dengan tetangga Anda, apabila tetangga Anda adalah saudara Anda. Kedua, kewajiban Anda kepada sesama muslim, apabila tetangga Anda memiliki keyakinan yang sama. Ketiga, kewajiban Anda kepada sesama manusia, apabila tetangga Anda berbeda keyakinan.

Ketiga kewajiban ini hanya dapat dipenuhi jika Anda telah menetapkan diri di jalan-Nya. Allah SWT berfirman, “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (QS. An-Nisa : 36). Al-Faqih Abul Laits As-Samarqandi berkata, “Kesempurnaan bertetangga itu ada empat, yaitu membantu tetangganya sesuai dengan kemampuannya, tidak menginginkan apa yang dimilki oleh tetangganya, tidak mengganggu tetangganya dan sabar terhadap gangguan tetangganya.” Apabila anda mampu bersikap seperti itu, maka berbahagialah. Anda akan semakin dekat dengan Allah. Demikianlah apabila keimanan Anda semakin berkualitas di mata Allah.

Syarat yang keempat adalah Anda harus mencintai orang lain seperti Anda mencintai diri Anda sendiri. Kita semua sepakat bahwa Islam adalah agama yang penuh cinta. Tidak pernah ada agama atau keyakinan yang lebih banyak berbicara tentang kasih sayang sebagaimana Islam. Nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang juga selalu disebut setiap melakukan pekerjaan, baik itu untuk urusan dunia maupun akhirat. Tetapi anehnya, manusia nampaknya belum selesai belajar tentang cinta dan kasih sayang. Apabila Anda mampu mempelajari cinta dengan baik, maka Anda akan mendapatkan Islam dalam bentuknya yang paling sempurna. Pada tahapan seperti itu perlakuan terhadap diri sendiri maupun kepada orang lain tidak akan jauh berbeda. Mencintai diri sendiri dalam kacamata Islam selalu mendapatkan makna sebagai perwujudan terima kasih kepada Allah. Salah satunya dengan memberikan banyak kesenangan terhadap diri sendiri. Konsep ini menjadi berbahaya, apabila kesenangan-kesenangan itu menimbulkan kesombongan di hati pemilikinya. Cara terbaik untuk mencintai diri sendiri adalah mengoptimalkan apa yang sudah diberikan-Nya, baik itu berupa nikmat jasmani maupun rohani. Apabila Anda memiliki bentuk tubuh yang indah, maka rawatlah tubuh Anda dengan layak. Tetapi janganlah tubuh Anda yang indah itu diumbar untk menarik perhatian lawan jenis. Apabila Anda mendapatkan harta yang berlimpah, maka gunakanlah untuk kebaikan Anda dan manusia-manusia yang lain di lingkungan Anda. Rasulullah Muhammad Saw pernah mengungkapkan bahwa seorang muslim adalah saudara muslim lainnya, ia tidak mendzaliminya dan tidak menyerahkannya kepada kebinasaan. Barangsiapa membantu kebutuhan saudaranya, maka Allah akan membantu kebutuhannya. Barangsiapa meringankan beban seorang muslim, maka Allah akan meringankan salah satu bebannya di hari kiamat. Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka pada hari kiamat Allah akan menutupi aibnya.

Dalam riwayat lain Rasulullah Saw mengungkapkan bahwa barangsiapa tidak mencintai manusia, maka ia tidak akan dicintai oleh Allah. Perlakuan kepada diri sendiri terhadap nikmat Allah tidak boleh mengecilkan perlakuan kita terhadap orang lain. Cintailah orang lain seperti Anda mencintai diri Anda sendiri. Jika Anda merawat mati-matian tubuh Anda agar tidak terlihat jelek di mata orang lain, maka Anda juga diminta tidak menyakiti orang lain, apalagi hingga meneteskan darah. Islam tidak pernah tegak dengan tangisan permusuhan. Islam juga tidak pernah tegak dengan robohnya tonggak kasih sayang. Dan apabila hidup Anda berlimpah harta, maka janganlah Anda menyimpan harta tersebut untuk Anda sendiri. Cintailah manusia lain dengan harta Anda. Tolonglah orang lain dengan cinta yang sangat besar. Apabila Anda mau menetapkan hal ini pada diri Anda sendiri, maka Anda akan mendapatkan kualitas iman Anda dalam keadaan yang luar biasa. Akhirnya Anda akan membuat kesimpulan bahwa mempelajari Islam adalah belajar tentang memberikan cinta kepada orang lain dengan kualitas terbaik. Semakin sering Anda menunjukkan kasih sayang Anda kepada orang lain, maka semakin kuat pula kualitas iman Anda. Pada tahap inilah Anda akan mampu mendekati Allah dengan jarak yang sangat dekat. Saudaraku... Syarat yang kelima adalah Anda jangan banyak tertawa. Pada dasarnya Islam tidak pernah melarang umat-Nya untuk tertawa. Ini sesuatu yang boleh dikerjakan tetapi memiliki lingkup batas-batas tertentu. Jika tertawa kita ibaratkan seperti minum air putih yang halal untuk kita minum, maka tertawa harus kita tempatkan yang sepantasnya dan kapan harus melakukannya. Apabila porsinya memenuhi hidup Anda selama 24 jam, maka hidup Anda akan timpang. Anda dapat membayangkan apa yang akan terjadi, jika sepanjang waktu Anda bergelut dengan guyonan-guyonan. Selain itu, tertawa juga mempunyai beberapa resiko yang patut untuk dikhawatirkan. Jangan pernah Anda tertawa terbahak-bahak terhadap cerita lucu memalukan yang dialami teman Anda. Jika Anda ingin tertawa, cukuplah Anda tersenyum kepadanya. Karena ia juga bisa merasa tersinggung oleh tawa Anda, apalagi jika Anda melakukannya di tempat umum. Janganlah pula Anda banyak tertawa, jika surga dan neraka tidak jelas bagi Anda. Anda pasti akan berhenti tertawa jika dikatakan kepada Anda beberapa siksaan sebagai penebus dosa. Saya berharap diantara riuhnya gelak tawa, Anda mampu menyisakan sedikit air mata untuk menyesali banyak kesalahan. Saya juga berharap air mata Anda tidak membuat hidup Anda semakin terbebani. Kendalikan tawa Anda dalam batas-batas-Nya agar tawa Anda tidak mati. Ingatlah tentang kematian yang senantiasa menghampiri Anda, agar Anda sesegera mungkin menghidupkan hati dengan mengingat-Nya. Ingatlah kepada hari akhir yang sangat mengerikan, agar tawa Anda terkendalikan. Begitulah agar hidup Anda mendapatkan sedikit dari cinta-Nya yang berlimpah. Diriwayatkan oleh Ibnu Umar ra. bahwa pada suatu hari ketika Rasulullah Saw berjalan menuju masjid, orang-orang sedang berbincang-bincang dan tertawa terbahak-bahak, kemudian beliau berhenti dan mengucapkan salam kepada mereka lalu bersabda, “Perbanyaklah sesuatu yang menghilangkan kelezatan?” Kami bertanya, ‘Apakah sesuatu yang menghilangkan kelezatan itu?’ Beliau menjawab, ‘Mati.’ Kemudian beliau keluar dan melihat orang-orang yang sedang tertawa, beliau lalu bersabda, ‘Ingatlah, demi Dzat yang jiwaku dalam genggaman-Nya, seandainya kamu mengetahui seperti yang ku ketahui, niscaya kamu sedikit tertawa dan banyak menangis.’ ... Hasan Al-Basri berkata, “Sungguh mengherankan, seseorang dapat tertawa padahal di belakangnya ada api neraka dan sungguh mengherankan ada orang yang bersuka ria padahal di belakangnya ada kematian.” Karena itu, tempatkanlah ekspresi kegembiraan Anda dalam dalam ketaatan memenuhi jalan-Nya. Disanalah Anda akan menemukan kesenangan yang tidak pernah berakhir.

Saudaraku,...
Demikian lima persyaratan yang diajukan Rasulullah Muhammad Saw agar kita mendapatkan kemuliaan menjadi insan kamil. Walaupun dunia memberikan kesenangan yang berlimpah, janganlah Anda melepaskan ikatan iman dan Islam. Kecintaan kepada Allah SWT dan utusan-Nya tentu lebih mahal darinya. Mari kita penuhi syarat-syarat itu walaupun pundak dibebani gunung. Karena tidak ada kebahagiaan yang lebih indah darinya. Jika Anda mampu memperolehnya, maka tersenyumlah. Allah SWT akan memuliakan Anda.

Minggu, 19 Juli 2009

MENITI TANGGA JIHAD


Saudaraku,…
Sesungguhnya kita menjalankan hidup ini disertai dengan nikmat yang berlimpah, baik bagi orang miskin maupun yang kaya. Orang miskin dikatakan memiliki nikmat yang berlimpah karena ia mampu menjalankan hidup ini dengan penuh semangat. Kekayaannya yang sedikit tidak membebani kebutuhan-kebutuhannya. Ia terlihat seperti orang yang tercukupi segala keinginannya. Sungguh sangat banyak orang miskin dan fakir yang mampu menikmati hidup dengan penuh kegembiraan dalam kesulitan-kesulitan hidup yang mereka hadapi.

Demikian juga halnya dengan orang yang berlimpah harta. Ia dikatakan memperoleh nikmat yang berlimpah, karena kekayaannya memelihara keluarganya dalam keadaan yang sejahtera. Ia juga memperoleh pandangan yang baik dalam masyarakatnya. Selain itu, kita juga memperoleh nikmat-nikmat lain yang tidak mampu kita kalkulasikan. Kenyataan inilah yang harus memberikan pemahaman kepada kita bahwa Allah itu sangat baik memperlakukan hamba-hamba-Nya. Tetapi, kebaikan-kebaikan ini juga memiliki beberapa kewajiban yang harus dipenuhi. Kebaikan-kebaikan tersebut menuntut kita untuk bersyukur kepada Allah SWT dengan sebaik-baiknya.

Bersyukur kepada Allah tidaklah cukup kalau hanya menyanjung nama-Nya ribuan kali sehari. Ia juga tidak dapat dikerjakan hanya dengan membuat dahi terlihat hitam melegam saat mengerjakan shalat agar Allah SWT dan hamba-hamba Allah yang lain mengetahui kebaikan-kebaikan yang Anda kerjakan. Demikian juga dengan ibadah-ibadah yang lainnya. Sesungguhnya yang dikehendaki Allah SWT adalah usaha Anda untuk mengoptimalkan potensi-potensi nikmat yang sudah diberikan kepada Anda. Dan usaha tersebut terhimpun dalam bentuk jihad.

Allah Swt berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Al-Maidah :35) Yang dimaksud jihad adalah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan tujuan-tujuan yang dikehendaki. Apabila tujuan Anda adalah menegakkan agama Allah, maka apapun bentuk jihad yang Anda lakukan tidak boleh menyimpang dari batasan-batasan-Nya. Perintah berjihad ini seiring dengan perintah untuk beriman dan bertakwa.
Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan untuk berjihad dengan baik merupakan indikasi kualitas iman dan takwa yang baik pula. Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah firman Allah berikut ini:
1.“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan    meneguhkan kedudukanmu.” ( QS. Muhammad : 7 )
2.“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” ( QS. Al-Baqarah : 218 )
3.“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.” ( QS. Al-Maidah :35 )
4.“Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong-penolong (agama) Allah sebagaimana Isa putra Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?" Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: "Kami lah penolong-penolong agama Allah", lalu segolongan dari Bani Israel beriman dan segolongan (yang lain) kafir; maka kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang.”( QS. Ash-Shaff : 14 )
5.“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? ,(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya,” (QS. Ash-Shaff : 10-11)

Saudaraku, ...
Apabila kewajiban berjihad telah datang kepada Anda janganlah menyurutkan langkah. Kasih sayang Allah selalu berlimpah kepada orang-orang yang merelakan dirinya berjihad di jalan-Nya. Apabila Anda sangat mencintai Allah, maka perintah untuk melakukan jihad tidak akan Anda biarkan berlalu begitu saja. Karena dengan berjihadlah Anda akan melihat nilai Anda yang sebenarnya di hadapan Allah. Berjihadlah dengan nama Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Berjihad dengan nama Allah juga jangan hanya dipahami dengan mengangkat senjata lalu membunuh sebanyak mungkin orang-orang yang kita yakini sebagai orang kafir. Karena tidak semua orang kafir itu jahat dan senang berbuat kerusakan. Kita tidak dapat menghakimi seseoraang yang berbeda keyakinan layaknya seorang Fir’aun, Namrud, Abu Lahab maupun Bush. Sebagai manusia kita seharusnya mampu bersikap lebih arif menghargai perbedaan pilihan manusia. Kita tidak perlu mengutuk atau memaki hingga urat leher terlihat mengeras. Sesungguhnya masih banyak orang-orang kafir seperti Putri Diana atau tetangga sebelah yang selalu berbuat baik kepada Anda. Allah Yang Maha Adil telah menentukan takdir untuk mereka pertanggungjawabkan, dan kita pun harus mampu menghargai perbedaan ini dengan indah.

Beberapa saudara kita memberikan pengertian jihad dengan peperangan fisik dengan orang-orang kafir. Pengertian ini kemudian dibawa ke dalam arena peperangan yang sebenarnya, bahkan kemudian dibawa ke ruang-ruang publik. Dan dampak yang kemudian ditimbulkan adalah munculnya banyak korban yang tidak bersalah, termasuk dari saudaranya yang sudah bersyahadat. Apabila pola-pola ini diteruskan, maka bukan tidak mungkin tujuan untuk menegakkan pilar-pilar Islam tidak akan tercapai. Sesungguhnya pola jihad seperti itu juga memberikan citra yang buruk terhadap Islam dan umat muslim secara keseluruhan. Sangat menyedihkan apabila pemahaman ini membuat dunia memberi kesan negatif kepada Islam sebagai agama teroris, sementara sebagian umat Islam yang lain berusaha mati-matian mewartakan Islam sebagai rahmat bagi alam semesta.

Saudaraku, kita tidak akan bisa menegakkan pilar-pilar Islam dengan berbuat banyak kerusakan. Konsep jihad dengan peperangan fisik secara terbuka dibolehkan jika Islam diserang secara terbuka, tetapi apabila mereka bersahabat dengan Islam dan tidak memusuhinya, maka bersikaplah yang sama. Karena jika Anda memaksakan diri menyakiti mereka, sementara mereka selalu berbuat baik kepada Anda, sesungguhnya Anda sudah berlaku dzalim. Di dalam pengertian Islam, Anda diperbolehkan melukai sesorang apabila Anda memperoleh perlakuan yang sama. Tetapi, Allah lebih menyukai apabila Anda mampu berbuat kebaikan kepada orang yang memperlakukan Anda dengan buruk. Allah SWT sebenarnya sudah memberikan konsep jihad yang indah di dalam Al-Qur’an.

Allah berfirman, “ Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al Qur'an dengan jihad yang besar. (QS. Al-Furqan: 52). Yang harus ditekankan dari firman Allah ini adalah berjihad dengan Al-Qur’an. Maksudnya adalah berusaha dengan sungguh-sungguh menegakkan agama Islam berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berada dalam Al-Qur’an. Jihad ini dapat ditempuh dengan mengerjakan kebaikan Islam dan mencegah kemungkaran yang terjadi di masyarakat. Apabila Al-Qur’an menyebutkan tentang kemuliaan nama Allah, maka berjihadlah dengan mewartakan kebenaran-Nya pada setiap saat dan tempat yang Anda singgahi. Apabila Al-Qur’an menganjurkan untuk mengikuti Nabi Muhammad Saw, maka berjihadlah menegakkan sunnah-sunnahnya di bumi tempat Anda berpijak. Apabila Al-Qur’an memberitahu Anda tentang berbagai kerusakan, maka berjihadlah untuk melemahkan dan menghentikan kerusakannya. Apabila Al-Qur’an menerangkan tentang jalan lurus-Nya, maka berjihadlah untuk menaati rambu-rambu-Nya. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, hakikat jihad sebenarnya adalah mengoptimalkan potensi-potensi yang melekat pada setiap manusia dalam batasan-batasan-Nya.

Berdasarkan pengertian ini, maka setiap orang dapat mengerjakan kewajiban ini tanpa batasan umur maupun profesi. Dengan demikian, apabila Anda seorang pelajar atau mahasiswa, maka jihad yang harus Anda lakukan adalah belajar dengan rajin dan benar sehingga ilmu atau pengetahuan yang Anda peroleh akan memberikan manfaat yang besar tehadap hidup Anda selanjutnya. Dan manfaat itulah yang akan membuat Anda memperoleh cinta dan kasih sayang Allah. Apabila Anda seorang petani, maka jihad yang harus Anda lakukan adalah mengerjakan sawah Anda dengan sebaik-baiknya, sehingga hasil sawah Anda akan membuat Anda memperoleh penghormatan dari Allah. Apabila Anda seorang pekerja, maka jihad yang harus Anda lakukan adalah bekerja dengan segenap kemampuan yang Anda miliki, sehingga Allah akan membuka pintu rejeki-Nya selebar mungkin kepada Anda. Apabila Anda seorang pengusaha, maka jihad yang harus Anda lakukan adalah menetapkan semua usaha perdagangan yang Anda jalankan dalam tatanan yang disukai Allah, yang dilandasi kejujuran, kebaikan, keadilan, kesetaraan dan kemanusiaan. Percayalah, apabila Anda berjihad dengan nama Allah melalui usaha dagang yang Anda kelola, maka Allah akan memberikan keberuntungan yang berlipat ganda kepada Anda. Allah akan memberikan balasan yang menyenangkan kepada Anda, entah berupa dedikasi karyawan yang lebih ikhlas atau berupa pendapatan perusahan yang meningkat jauh diatas target yang Anda kehendaki. Apabila Anda seorang pendidik, maka jihad yang harus Anda lakukan adalah mengabdikan diri sepenuh hati kepada ilmu pengetahuan untuk mencerdaskan masyarakat Anda. Sesungguhnya melalui pengetahuan itulah seseorang dapat mengenali surga dan jalan-jalan yang dapat mengantarkan dirinya kepada kesenangan yang abadi. Ia juga dapat menerangkan seseorang tentang neraka dan jalan-jalan yang mengantarkan kepada jilatan apinya. Kesungguhan berjihad melalui pengetahuan yanmg Anda miliki akan mendekatkan Anda kepada kemuliaan-Nya. Apabila Anda seorang pejabat, maka jihad yang harus Anda lakukan adalah bekerja dengan pengabdian yang tinggi kepada bangsa dan negara, tidak melakukan penindasan terhadap rakyat jelata dan bertindak atas nama keadilan. Dan ketahuilah, bahwa sebagian besar penguasa di dunia yang enggan berbuat kebaikan atas rakyatnya akan mengalami kehancuran yang mengerikan. Allah SWT menghinakannnya di dunia dan merendahkannya di akhirat. Tetapi jika Anda berjihad dengan sungguh-sungguh melalui kekuasaan Anda, maka Allah SWT pun akan menempatkan Anda pada kedudukan yang terhormat, bahkan yang belum Anda bayangkan sebelumnya.

Saudaraku...
Berjihad di jalan Allah juga dapat ditempuh dengan cinta. Maka simpanlah parang, pedang, senapan atau bom rakitan Anda, lalu berjihadlah dengan penuh semangat. Anda dapat menggemakan kasih sayang Anda ke seluruh semesta, sehingga Allah memberikan kemenangan yang sempurna kepada Anda. Gelorakan cinta Anda sepanjang waktu dan jagalah nyalanya agar tidak padam, walupun hanya sekejap. Dimanapun Anda berada dan apapun yang Anda kerjakan tetaplah berjihad mewartakan keindahan Islam kepada siapapun yang berinteraksi dengan Anda. Sehingga bintang, bulan, matahari, pepohonan, hewan, debu, manusia maupun hamba Allah yang lain dapat mengenal Islam dalam bentuknya yang paling baik. Karena itu, maka bangunlah istana cinta dari kebenaran dan kebaikan Islam. Suatu ketika Anda akan melihat bahwa pilar-pilar Islam akan menjadi semakin kokoh dengannya. Dan Anda akan menyaksikan pula bahwa inilah agama yang haq bagi Anda. Sesungguhnya Allah SWT akan memperhitungkan kesungguhan kita untuk berjihad di jalan-Nya.

Allah SWT berfirman, “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.” (QS. AL- Imran : 142). Ayat ini memberikan informasi kepada kita bahwa surga dan kesenangan-kesenangannya hanya diberikan kepada hamba Allah yang berkomitmen keras untuk berjihad di jalan yang lurus. Mereka bersabar terhadap kesulitan-kesulitan yang ditimbulkannya, sehingga Allah pun tidak sungkan memberikan banyak kegembiraan kepada-Nya. Apabila ia terluka, maka lukanya akan menjadi bara api yang menyulut semangat jihadnya. Apabila ia bersedih, maka Allah akan memberikan kabar gembira tentang keberuntungannya. Apabila ia merasa lemah, maka Allah akan memberi kekuatan dengan kekuasaan-Nya. Dan Allah pun akan memberikan keadilan yang sepantasnya kepada hamba-Nya yang beriman. Tetapi, apabila ia melarikan diri (menghindar) dari kewajiban menegakkan pilar-pilar Islam, maka Allah pun memberikan balasan yang adil kepadanya. Bagi mereka Allah akan memberikan rasa sakit yang abadi di Neraka Jahanam. Kecuali apabila ia segera bertobat dan menetapkan diri untuk melakukan jihad fisabillilah. Penegasan Allah mengenai perhitungan terhadap orang-orang yang berjihad di jalan-Nya juga dapat dilihat dari ayat berikut ini, “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (begitu saja), sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi teman yang setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” ( QS. At-Taubah : 16 )

Saudaraku...
Sesungguhnya Allah SWT tidak pernah lalai terhadap amal perbuatan hamba-hamba-Nya. Pandangan-Nya tidak pernah lengah terhadap kesungguhan hamba-Nya untuk berjihad di jalan yang lurus. Kasih sayang-Nya yang berlimpah hanya akan menjumpai hamba-Nya yang tetap memegang komitmen untuk menegakkan Islam. Karena jihad fisabillillah adalah satu dari sekian banyak ujian Allah atas hamba-hamba-Nya yang beriman. Rasulullah Saw bersabda, “Puncak persoalan adalah Islam. Barangsiapa pasrah diri (masuk Islam ) maka dia selamat. Tiangnya Islam adalah shalat, dan atapnya adalah jihad (perjuangan). Yang dapat mencapainya hanya orang yang paling utama diantara mereka. (HR. Ath-Thabrani)

Demikianlah Allah SWT dan rasul-Nya menjelaskan kepada kita tentang jihad. Dan pertanyaan yang harus selalu kita jawab adalah sampai sejauh mana kita melakukannya. Allah akan melihat ketika Anda membela Islam dan memberikan kemenangan yang sempurna kepada-Nya. Maka tetapkanlah diri Anda untuk berjihad di jalan-Nya. Dan yakinlah pula bahwa Anda akan memperoleh banyak keberuntungan. Sesungguhnya janji Allah SWT adalah benar, maka berjihadlah dengan nama Allah secara kaffah.

Senin, 13 Juli 2009

MENGENALI KEKUATAN IMAN

Saudaraku… Setiap manusia yang menempuh perjalanan kepada Allah harus memiliki perbekalan yang mencukupi. Dan perbekalan tersebut adalah iman. Ia akan menyempurnakan setiap perjalanan manusia, menunjukkan setiap kebenaran yang harus dipatuhi dan keburukan yang musti dihindarkan. Apabila semakin baik bekal tersebut, maka semakin nyaman pula perjalanan yang ditempuh. Kesenangan akan tampak sebagai kesenangan yang sama dan kesusahan-kesusahan akan terasa sebagai kebaikan yang menyenangkan. Dalam perjalanan tersebut tidak ada kesedihan yang membuat langkah surut ke belakang. Itulah yang akan terjadi apabila perbekalan tersebut telah mencukupi perjalanan kehidupan. Islam mendefinisikan iman menjadi beberapa hal, yaitu iman kepada Allah, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada malaikat Allah, iman kepada utusan-utusan Allah, iman kepada hari akhir dan iman kepada takdir yang baik maupun yang buruk. Pengertian iman inilah yang diungkapkan oleh Rasulullah Muhammad Saw ketika Jibril bertanya kepadanya mengenai iman. Dan pengertian ini pula yang kemudian dijadikan ukuran kualitas keimanan seseorang. Disebutkan pula oleh ulama bahwa keimanan seseorang dapat disebut sempurna apabila telah diwujudkan dalam tiga bentuk. Yaitu keyakinan di hati, pengucapan di bibir dan implementasi panca indera dalam kehidupan sehari-hari. Apabila diibaratkan sebuah bangunan, maka keyakinan di hati adalah pondasinya. Apabila semakin kuat pondasinya maka semakin kuat pula elemen-elemen yang lain. Lidah tidak akan mantap berucap apabila iman di hati tidak merekat kuat. Panca indera tidak akan benar berbuat apabila hati menjaga jarak dengan iman. Sehingga untuk menjamin pada tahap-tahap selanjutnya iman tertanam dengan kuat, maka yang harus Anda lakukan adalah memaknai iman secara kaffah. Karena iman itu tidak dapat dipahami hanya setengah bagian saja. Seseorang akan kesulitan memperoleh keimanan yang sesungguhnya apabila iman hanya diberikan makna sebatas keyakinan di hati atau pengucapan di lidah tanpa implementasi amal perbuatan dalam kehidupan sehari-hari. Kecenderungan saat ini banyak kaum muslim mengingkari keimanan dengan membiarkan anggota tubuhnya mengerjakan perbuatan-perbuatan dosa. Seorang pencuri, perampok, koruptor, pezina maupun pelaku pebuatan nista lainnya pada dasarnya adalah pribadi yang beriman, namun keimanannya tidak cukup kuat menata dirinya di jalan lurus. Ketika Anda beriman kepada Allah, maka yakinkanlah pada hati Anda bahwa hanya Allah Tuhan Yang Maha Esa dan Tidak Berbilang. Tanamkan pula dalam hati Anda bahwa Allah SWT adalah penjaga hidup Anda, pemelihara hidup Anda, dan penjamin kesejahteraan Anda. Anda tidak akan dapat menjalani hidup ini dan menikmati banyak kesenangan tanpa campur tangan Allah. Keberhasilan, kesenangan, keluarga yang menggembirakan, saudara yang menyenangkan, sahabat yang penuh kesejukan maupun harta yang berlimpah adalah pertolongan yang diberikan Allah kepada Anda. Demikian juga dengan kegagalan, kemiskinan, saudara atau sahabat yang meninggalkan dunia dan kepayahan-kepayahan yang membebani Anda. Kesusahan-kesusahan tersebut adalah perlindungan Allah atas hamba-hamba-Nya dari godaan dunia. Apabila Anda beriman kepada Allah, maka Anda harus menanamkan iman pada setiap sisi hati Anda. Sehingga pada akhirnya Anda percaya dan yakin dengan sepenuhnya bahwa Allah SWT berkuasa atas hidup Anda dan hamba-hamba Allah yang lainnya. Ketika Anda mengatakan bahwa Anda beriman kepada kitab-kitab Allah, maka yakinkan dalam hati Anda bahwa Zabur adalah benar, Taurat adalah benar, Injil adalah benar dan Al-Qur’an adalah benar. Dan sebagai umat Muhammad, maka tetapkanlah hati Anda kepada kebenaran-kebenaran Al-Qur’an. Ikatlah hati Anda kepadanya dengan ikatan atau simpul yang tidak mungkin terlepas. Apabila ikatan Anda benar-benar kuat, maka ia akan menentramkan hati Anda. Apabila Anda mengalami tekanan hidup yang berat, Al-Qur’an akan memberikan petunjuk yang memudahkan hidup Anda. Al-Qur’an akan mempertebal keyakinan Anda kepada kekasih Allah Muhammad Saw. Al-Qur’an akan memberikan Anda banyak pengetahuan. Al-Qur’an akan mewartakan kepada Anda riwayat umat yang terdahulu agar Anda menjadikannya sebagai pelajaran untuk menegakkan punggung Anda. Al-Qur’an akan mengantarkan Anda kepada kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Al-Qur’an juga akan mengantarkan Anda kepada sikap toleransi terhadap pemeluk agama lain. Dan berbahagialah apabila Al-Qur’an telah menjadi bagian hidup Anda. Ketika Anda mengatakan bahwa Anda beriman kepada malaikat-malaikat-Nya, maka Anda harus menjaga hidup Anda dengan sangat hati-hati. Ingatlah kepada malaikat Jibril yang menyampaikan wahyu Allah kepada para nabi dan rasul-Nya. Ingatlah kepada malaikat Mikail yang membagikan rizki kepada makhluk hidup yang ada di dunia ini. Ingatlah kepada malaikat Raqib yang mencatat amal perbuatan baik yang dilakukan setiap orang selama hidupnya. Ingatlah kepada malaikat Atid yang mencatat amal perbuatan buruk manusia yang dilakukan setiap hari. Ingatlah kepada malaikat Izra’il yang mencabut nyawa semua makhluk hidup. Ingatlah kepada malaikat Munkar yang bertanya tentang amal perbuatan buruk setiap orang di alam kubur. Ingatlah pula kepada malaikat Nakir yang memeriksa amal perbuatan baik seseorang di alam kubur. Ingatlah kepada malaikat Israfil yang meniup sangkakala di hari kiamat. Ingatlah kepada malaikat Ridwan yang menjaga surga. Dan ingatlah pula malaikat Malik yang menjaga Neraka. Allah SWT menghendaki kita beriman kepada sepuluh malaikat ini dan malaikat-malaikat-Nya yang lain. Apabila iman kepada malaikat ini benar-benar diyakini tanpa keraguan sedikitpun, maka ia akan memberikan manfaat yang luar biasa. Apabila Anda beriman kepada malaikat Jibril maka kesadaran Anda tentang kebenaran wahyu Allah akan terus membuncah di dalam dada Anda. Dan Anda akan merasakan kedamaian yang sesungguhnya ketika wahyu-wahyu Allah tersebut merasuki setiap sendi dan darah Anda. Keimanan kepada malaikat Mikail akan membuat Anda semakin mensyukuri rezeki yang diberikan Allah kepada Anda, betapapun sedikitnya. Hingga Anda tidak akan berpikir untuk menggugat Allah ketika saudara Anda yang lain mendapatkan rezeki yang berlimpah. Keimanan Anda kepada malaikat Raqib akan membuat Anda senantiasa bergairah melakukan kebaikan-kebaikan di jalan Allah. Sehingga Anda menemukan catatan kesaksian malaikat Raqib atas kebaikan-kebaikan tersebut. Keimanan Anda kepada malaikat Atid akan membuat Anda berkeinginan kuat untuk menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan buruk, yang akan merugikan Anda sendiri maupun orang lain. Anda tidak akan bergembira apabila catatan malaikat Atid dipenuhi dengan keburukan-keburukan Anda. Anda juga akan senantiasa menjaga diri dari hal-hal yang memalukan agar catatan-catatan Anda tersebut tidak membuat Anda terhina di hadapan Allah SWT. Keimanan Anda kepada malaikat Izra’il akan membuat Anda semakin waspada menjalani hidup Anda, karena waktu yang Anda jalani sangat berharga. Satu detik yang Anda lewatkan dengan kesia-siaan akan membuat pandangan malaikat Izra’il berbeda kepada Anda. Dan manusia yang beriman kepadanya tentu akan memelihara waktu dalam ketaatan kepada Allah dan utusan-utusan-Nya. Sesungguhnya maut tidak akan surut apabila kehendak Allah sudah ditetapkan. Keimanan Anda kepada malaikat Munkar akan membuat Anda semakin mendekatkan diri kepada Islam dan menjaga amal perbuatan di dunia agar tidak menyimpang darinya. Keimanan Anda kepada malaikat Nakir akan mengantarkan Anda kepada introspeksi yang tidak ada henti-hentinya atas amal perbuatan yang telah Anda lakukan. Kesedihan yang luar biasa akan menekan Anda ketika Anda menemukan keburukan-keburukan Anda mengalahkan banyaknya kebaikan yang sudah Anda kerjakan. Apabila sebaliknya, maka hal ini akan membuat diri Anda terhindar rasa angkuh yang berlebihan. Keimanan Anda kepada Malaikat Israfil akan membuat Anda meningkatkan kualitas keimanan Anda sebelum sangkakala ditiup dan alam semesta mengalami kehancuran. Keimanan Anda kepada malaikat Ridwan akan membuat Anda senantiasa menghiasi setiap detik kehidupan Anda dengan amal perbuatan yang dapat mengantarkan kepada perjumpaan dengan Allah SWT dan surga-Nya. Keimanan Anda kepada malaikat Malik akan membuat Anda menjauh dari perbuatan-perbuatan yang dapat mengantarkan Anda kepada jilatan api Neraka. Oleh karena itu, maka tanamkanlah keimanan Anda kepada malaikat Allah sekuat-kuatnya dalam hati Anda, agar Anda selalu berada dalam jalan yang lurus. Ketika Anda beriman kepada utusan-utusan Allah, maka berimanlah kepada kebenaran-kebenaran yang dibawanya. Yakinkan pula dalam hati Anda bahwa kebenaran sejati yang mereka bawa akan menunjukkan kepada kebahagiaan sejati. Beriman kepada utusan Allah artinya meneladani kebaikannya. Apabila pemahaman ini dipahami dengan benar, maka Anda akan menjadi makhluk yang dicintai Allah. Lalu kuatkanlah dalam sanubari Anda bahwa utusan Allah mendapatkan mandat dari Tuhannya untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar dan begitu juga dengan Anda sebagai generasi selanjutnya. Dan belajarlah kepada mereka tentang bagaimana hidup di dunia ini. Karena dari merekalah Anda dapat mengetahui hakekat kehidupan yang sebenarnya. Karena dari merekalah Anda memiliki kesadaran untuk tersenyum kepada kesusahan-kesusahan yang Anda hadapi. Karena dari merekalah Anda dapat belajar untuk mencintai Allah sepenuhnya. Rasul-rasul Allah itu memiliki jumlah yang sangat banyak, tetapi Al-Qur’an hanya menyebutkan 25 nama untuk dijadikan pelajaran. Maka belajarlah kepada mereka. Belajarlah kepada Nabi Adam tentang pertobatan yang selekasnya setelah menyadari sebuah kesalahan. Belajarlah kepada Nabi Idris untuk berpegang teguh kepada kebenaran. Belajarlah kepada Nabi Nuh untuk bersikap tegas kepada orang-orang sesat dan menyekutukan Allah dengan dzat yang tidak sebanding dengan sifat-Nya. Belajarlah kepada Nabi Hud untuk memperingatkan manusia agar menjauhi perbuatan yang sesat. Belajarlah kepada Nabi Ibrahim untuk memaafkan kejahatan orang lain yang pernah menyakiti Anda. Belajarlah kepada Nabi Ismail untuk mengajak manusia mematuhi perintah Allah walaupun terasa sangat berat. Belajarlah kepada Nabi Luth untuk berjuang keras menentang penyimpangan-penyimpangan seksual yang terjadi pada masyarakat Anda. Belajarlah kepada Nabi Ya’qub untuk selalu sabar menghadapi kenakalan-kenakalan anak Anda. Belajarlah kepada Nabi Yusuf untuk berpegang teguh dan bertanggung jawab mengurus amanat yang diberikan kepada Anda. Belajarlah kepada Nabi Ayyub untuk senantaisa bersabar menghadapi penderitaan dan rasa sakit yang mendera tubuh Anda dan selalu menyerahkan kesudahannya kepada pertolongan Allah. Belajarlah kepada Nabi Musa untuk meghadapi musuh-musuh Anda dengan berani dan tidak mengenal rasa takut. Belajarlah kepada Nabi Dawud yang memimpin peperangan terhadap orang-orang yang berbuat kerusakan dengan gagah berani. Belajarlah kepada Nabi Sulaiman yang memutuskan suatu perkara dengan adil bagi semua pihak. Belajarlah kepada Nabi Isa yang menjauhkan diri dari pengaruh-pengaruh kesenangan dunia. Belajarlah kepada Nabi Isa untuk hidup sederhana agar tidak terjerumus ke dalam kesesatan karena menuruti kehendak nafsu yang tersembunyi di dada Anda. Belajarlah kepada Nabi Muhammad Saw untuk menegakkan Islam dengan akhlaqul karimah. Belajarlah kepada Nabi Muhammad Saw untuk mencintai Allah SWT dengan cinta yang menggelora. Dan belajarlah kepada nabi-nabi lain untuk memenuhi segala perintah dan larangan-Nya dengan ikhlas. Apabila Anda mampu mengikat keimanan Anda kepada utusan-utusan Allah dengan baik, maka Anda tidak akan berlalu dari jalan-Nya yang lurus. Apabila Anda beriman kepada hari akhir, maka tanamkanlah dalam hati Anda bahwa amal perbuatan Anda akan diperhitungkan di akhirat. Anda tidak memiliki seorang penolong pun kecuali anggota tubuh Anda yang akan membenarkan kebaikan-kebaikan yang telah Anda lakukan. Yakinkan pula dalam hati Anda, bahwa ketika hari akhir itu tiba tidak ada satu makhluk pun yang dapat lolos dari kehancurannya, baik itu manusia, tumbuhan, hewan bahkan malaikat sekalipun. Pada saat itu yang tersisa hanya Allah Yang Maha Hidup. Dan dengan kasih sayang-Nya pula semua yang telah mati dihidupkan lalu menjalani perhitungan-Nya yang adil. Hamba Allah akan menerima balasan sesuai dengan apa yang telah dikerjakannya. Apabila Anda mengerjakan kebaikan, maka Anda akan memperoleh kasih sayang Allah yang berlimpah. Apabila Anda berbuat banyak kerusakan, maka Anda akan merasakan keganasan balasan perbuatan Anda. Orang-orang yang beriman kepada hari akhir adalah orang-orang yang sangat menghargai waktunya. Bagi mereka, waktu adalah media untuk menambah perbekalan imannya di hari akhir. Sehingga satu detik pun terasa sangat berharga dan menjadi sia-sia apabila dihabiskan untuk sesuatu yang tidak memberikan manfaat. Karena itu, maka tanamkanlah dalam hati Anda bahwa kedatangan hari akhir adalah kebenaran yang tidak bisa ditolak oleh semua orang dan penghuni alam semesta lainnya. Ketika Anda mengatakan beriman kepada takdir Allah, maka tanamkanlah dalam hati Anda bahwa ketentuan-ketentuan dan ketetapan-ketetapan Allah adalah haq. Apa yang dikehendaki Allah pasti akan terjadi, sehingga apabila apel yang sedang Anda pegang tidak ditetapkan Allah bagi Anda, maka apel itu pun akan menjadi milik orang lain. Berkaitan dengan keimanan kepada ketetapan dan ketentuan Allah itulah, manusia diwajibkan untuk bertawakkal dan berpikir positif terhadap Tuhannya. Yakinkan pula dalam sanubari Anda bahwa apapun keadaan yang dietapkan bagi Anda adalah sebagian dari kebaikan-kebaikan Allah kepada hamba-Nya. Lalu yakinkan kembali dalam hati Anda bahwa Anda harus banyak bersyukur kepada Allah, baik ketika Anda berlimpah harta maupun ketika Anda kekurangan harta. Apabila Anda bersikap demikian, maka hati Anda akan menemukan ketentraman yang luar biasa. Saudaraku... Setelah Anda menanamkan keimanan di hati Anda, maka selanjutnya Anda harus menanamkannya pula dalam ucapan-ucapan Anda. Bentuk keimanan yang kedua ini merupakan tiang-tiang penyangga dari iman yang sudah tertanam di hati Anda. Sehingga apabila semakin kuat keimanan tertanam di hati anda, maka semakin kuat pula ia akan mempengaruhi ucapan-ucapan Anda. Seorang munafik tidak pernah mempunyai pondasi iman yang kuat, sehingga tiang-tiangnya akan selalu bergetar ketika diterpa goncangan-goncangan. Dan dapat pula dipastikan imannya dapat runtuh karena baik pondasi dan tiangnya tidak dalam keadaan yang baik. Hal ini berbeda dengan orang-orang yang beriman. Ia akan merencanakan setiap detail bangunan imannya. Ia akan memperhitungkan dengan teliti kekuatan setiap pondasi dan tiangnya sehingga ia pun tidak pernah khawatir ketika bangunannya tersebut ditempatkan di gurun pasir yang ganas ataupun daerah rawan bencana lainnya. Rasululllah Saw bersabda, “Tidak lurus iman seseorang hingga lurus hatinya, dan tidak lurus hatinya hingga lurus lidahnya.” (HR. Ahmad). Keimanan dalam ucapan dapat dipelihara dengan membiasakan diri berkata tentang kebaikan. Ini akan meneruskan getaran-getaran iman yang berada di dalam hati. Beriman kepada Allah harus dinyatakan dengan membanyak berdzikir kepada Allah dalam semua keadaan. Apabila Anda hendak berkiblat kepada Rasulullah Muhammad Saw, maka Anda akan menemukan bahwa Rasulullah Saw adalah pribadi yang terjaga ucapannya. Setiap perkatannya adalah mengingat Allah (dzikrullah). Kapanpun dan dimanapun, Anda dianjurkan mengingat Allah dalan setiap perkataan-perkataan Anda. Beriman kepada utusan Allah harus dinyatakan dalam bentuk memperbanyak shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad Saw. Selain itu juga dapat diwujudkan melalui perkataan-perkataan yang baik tentang Rasulullah Saw dan utusan-utusan Allah lainnya. Beriman kepada malaikat Allah harus dinyatakan dengan menjaga setiap perkataan dari sesuatu yang menyimpang dari kebenaran. Beriman kepada kitab-kitab Allah harus diwujudkan dengan memelihara setiap perkataan agar selalu selaras, serasi dan seimbang dengannya. Selain itu, juga dapat diwujudkan dengan mengatakan kebenaran-kebenarannya kepada orang sesering mungkin. Beriman kepada hari akhir harus dinyatakan dengan menempatkan setiap perkataan sebagai bentuk persiapan menyambut kedatangan hari akhir. Beriman kepada takdir Allah harus diwujudkan dengan menempatkan setiap ucapan sebagai bentuk kerelaan terhadap ketetapan-ketetapan Allah. Tampakkanlah perkataan keimanan Anda sesering mungkin hingga tidak tersisa lagi bagi Anda untuk berbicara yang batil. Dan bentuk keimanan yang ketiga berupa implementasi keimanan Anda yang berada di dalam hati dan ucapan-ucapan Anda. Bentuk keimanan yang ketiga ini sulit dipenuhi sepenuhnya. Sebagian besar dari saudara kita yang bersyahadat pada tahap ini mengalami kesulitan menerapkannya. Sesungguhnya pada tahap inilah dapat diketahui kondisi keimanan seseorang secara sempurna. Karena itu, apabila Anda beriman kepada Allah maka penuhilah perintah dan larangan-Nya. Seseorang yang tidak dapat memenuhi kedua hal tersebut atau salah satunya, maka selayaknyalah keimananya dikoreksi kembali. Setiap anggota tubuh harus ditetapkan kepada kecintaan yang besar kepada-Nya; mengorbankan apapun demi kemuliaan nama-Nya. Apabila Anda beriman kepada kitab-kitab Allah, maka terapkanlah apapun yang tertulis di sana ke dalam kehidupan Anda. Ketika kitab-kitab Allah berkata tentang kebaikan, maka tetapkanlah diri Anda dalam kebaikan-kebaikan tersebut. Demikian juga ketika kitab-kitab Allah memberi tahu Anda tentang banyak kemungkaran, maka kencangkanlah kepalan Anda, tajamkan pikiran Anda, dan kuatlah jasmani Anda untuk melakukan jihad fisabillilah. Apabila Anda beriman kepada malaikat-malaikat Allah, maka tatalah hati Anda, kendalikan lidah Anda dan tetapkanlah diri untuk selalu berada di jalan yang lurus. Karena kemanapun Anda pergi dan apapun yang Anda lakukan, pengawasan Allah melalui malaikat-malaikat-Nya tidak akan melemah. Sehingga seharusnyalah Anda selalu waspada dengan hidup Anda. Apabila Anda beriman kepada utusan-utusan Allah maka penuhilah ajaran-ajarannya dengan kaffah. Janganlah Anda memilih ucapan-ucapan mereka yang memberikan kemanfaatan dan menggembirakan Anda dan meninggalkan hal-hal yang bertentangan dengan kesenangan-kesenangan Anda. Janganlah Anda berpaling dari sunnnah-sunnahnya, karena umat-umat terdahulu pun mengalami kehancuran karena tidak sepenuhnya berkiblat kepada kitab-kitab Allah dan utusan-utusan-Nya. Apabila Anda beriman kepada hari akhir, maka Anda harus senantiasa memelihara hidup Anda dalam batasan-batasan-Nya, agar ketika hari kehancuran tiba Anda tidak ketakutan menghadapinya. Karena ibadah yang Anda lakukan akan mengantarkan Anda kepada perjumpaan dan perlindungan-perlindungan-Nya. Apabila Anda beriman kepada ketetapan dan ketentuan Allah, maka janganlah mengkhawatirkan semua kesusahan dan kesedihan yang Anda alami. Yang harus Anda lakukan adalah bekerja dengan kualitas terbaik dan beribadah dengan kualitas yang terbaik pula. Dan jika Anda meninggal dunia dalam keadaan yang demikian, sebenarnya itulah bukti bahwa Allah mencintai hamba-Nya yang unggul. Sesunggunya ketika Allah menjelaskan tentang ketentuan dan ketetapan-Nya, bukanlah untuk menakuti hamba-Nya tetapi untuk menjelaskan batasan-batasan-Nya. Sebagai seorang hamba Allah, Anda harus menyakini bahwa kemampuan, kecerdasan, maupun kehebatan manusia tidak akan mampu melemahkan ketetapan-ketetapan-Nya. Ketika Allah mengungkapkan bahwa setiap yang hidup akan mengalami kematian, maka seharusnyalah setiap manusia selalu menjaga setiap indranya dalam kebaikan. Sehingga ketika ia dipanggil Tuhannya, ia dalam keadaan yang baik (husnul khotimah). Kebanyakan orang takut kepada kematian karena enggan meninggalkan dunia dan kesenangan-kesenangannya. Dan orang-orang yang tidak takut kepada kematian adalah orang-orang yang berkualitas, baik dalam urusan dunia maupun akhirat. Begitu juga dengan ketetapan-keteapan Allah yang lainnya. Sesungguhnya manusia yang unggul akan selalu bertawakkal kepada Allah dengan melakukan ikhtiar yang paling baik. Saudaraku,... Demikianlah tiga bentuk keimanan yang harus Anda miliki sebagai perbekalan yang baik dalam perjalanan akhirat Anda. Pupuklah kekuatan iman Anda agar ia dapat menyelamatkan Anda ketika Anda kepayahan menjalani hidup ini. Allah SWT berfirman, “ ...Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Mujadalah : 11). Karena itu, maka bersegeralah Anda kepada keimanan yang sebenarnya. Jangan mengingkarinya setelah Anda memperoleh kebenarannya. Dan jemputlah kebahagiaan yang dijanjikan Allah itu, wahai saudaraku yang beriman.

Sabtu, 04 Juli 2009

MUHAMMAD SANG PEMBAHARU

Saudaraku,... 
Seorang tokoh Barat dari London yang bernama R.C.V. Bodley pernah berkata, “Kedudukan Muhammad yang unik di dalam sejarah keagamaan disebabkan oleh kenyataan bahwa dia telah mengilhami segala yang dilakukannnya tanpa mengaku sebagai orang suci atau malaikat, dengan tiada memiliki suatu sifat pun selain sifat insani semata. Kecuali pribadinya yang cemerlang tidak ada sesuatupun dari dia yang membedakan dia dengan kaum muslimin yang lain.” 

Apabila seorang tokoh Barat seperti R.C.V. Bodley mampu menunjukkan kekaguman yang luar biasa terhadap pribadi Muhammad Rasulullah Saw., maka selayaknyalah pula kita selaku umat muslim memilki kekaguman jauh lebih besar daripada itu. Anda sebagai umatnya tentunya memiliki pemahaman jauh lebih baik tentang Rasul, jadi tanamkanlah kekaguman dan kecintaan yang besar terhadap Muhammad Saw. Berawal dari kecintaan itulah, Anda akan melihat perubahan yang besar pada diri Anda. Rasulullah Muhammad Saw tumbuh berkembang diantara masyarakat jahiliyah. Mereka menyembah dan tunduk kepada patung-patung dan Tuhan yang mereka ciptaan sendiri. Mereka berbuat kerusakan dengan kebenaran yang mereka buat. Tetapi Allah memiliki rencana lain terhadap kekasih-Nya tersebut. 

Allah menjaga Muhammad Saw dari segala pengaruh buruk yang ditebarkan masyarakatnya. Dalam perjalanan hidupnya sejak masih kanak-kank hingga dewasa dan sampai diangkat menjadi Rasul, beliau dikenal sebagai seorang yang jujur, berbudi luhur dan mempunyai kepribadian yang sangat tinggi. Tidak ada suatu perbuatan dan tingkah lakunya tercela yang dapat dituduhkan kepadanya, berlainan sekali dengan tingkah laku dan perbuatan kebanyakan pemuda-pemuda dan penduduk kota Mekkah pada umumnya yang gemar berfoya-foya dan bermabuk-mabukan. Karena demikian jujurnya dalam perkataan dan perbuatan, maka beliau diberi julukan Al-Amin, artinya orang yang dapat dipercaya. Ahli sejarah menuturkan bahwa Muhannad Saw sejak kecil hingga dewasa tidak pernah menyembah berhala, dan tidak pernah pula makan daging hewan yang disembah untuk korban berhala-berhala seperti lazimnya orang Arab jahiliyah pada waktu itu. Ia sangat benci kepada berhala itu dan menjauhkan diri dari keramaian upacara pemujaan kepada berhala itu. Untuk mencukupi keperluannya sehari-hari dia berusaha sendiri mencari nafkah, karena orang tuanya tidak meninggalkan harta yang cukup. Sesudah dia menikah dengan Sitti Khatidjah, dia berdagang bersama istrinya, dan kadang-kadang pula berdagang dengan orang lain. Dan pertanyaannya kemudian adalah seberapa jauh Muhammad Saw memberikan pengaruh pada generasi selanjutnya, terutama pada era sekarang ini. Kehidupan Rasulullah Saw. seperti inspirasi yang menerangi perjalanan manusia. Ia adalah nyala api yang tidak membakar apapun yang mendekati. Lihatlah apa yang dilakukan Muhammad terhadap masyarakatnya. Ketika ia dicaci, dikutuk dan direndahkan dengan ucapan maupun perbuatan yang tidak menyenangkan, beliau selalu memberikan balasan yang jauh lebih baik. Ia tersenyum dengan keramahan yang luar biasa. Tidak pernahkah Anda berpikir bahwa Muhammad Saw telah menunjukkan kemuliaan Islam jauh sebelum kerasulannya tiba? Tidak cukup hanya itu, perhatikanlah pula hubungan Rasulullah Saw dengan para sahabatnya. Jangan lupa perhatikan juga tentang pengajaran Islam kepada sahabat-sahabat Rasulullah Saw tersebut. 

 Terlepas bahwa setiap hidayah berasal dari Allah, upaya-upaya Rasulullah untuk membangun kekuatan Islam dari sahabat dan saudara sendiri layak menjadi inspirasi bagi kita semua. Hal ini nampak dari kekuatan Islam setelah ditinggalkan Rasulullah memenuhi panggilan-Nya. Sahabat-sahabat Rasulullah seperti Abu Bakar Ash-Shidiq ra, Umar bin Khaththab ra, Utsman bin Affan ra, maupun Ali bin Abu Thalib ra telah memginterpretasikan Islam dengan baik dalam masyarakatnya. Kekuatan karakter Rasulullah Muhammad Saw dapat Anda simak dari beberapa riwayat berikut ini: 

"Aku kesayangan Allah (dan tidak sombong). Aku pembawa panji “pujian” pada hari kiamat, dibawahnya Adam dan yang sesudahnya (dan tidak sombong). Aku yang pertama pemberi syafa’at dan yang diterima syafa’atnya pada hari kiamat (dan tidak sombong). Aku yang pertama menggerakkan pintu surga dan Allah membukanya untukku dan aku dimasukkan-Nya bersama-sama orang-orang yang beriman yang fakir (dan tidak sombong). Dan Akulah yang paling mulia dari kalangan terdahulu dan terbelakang di sisi Allah (dan tidak sombong). ( HR. Ath-Thirmidzi ) 

Ketka Aisyah ditanya tentang akhlak Rasulullah Saw, maska dia menjawab, “Akhlaknya adalah Al-Qur’an.” ( HR. Abu dawud dan Muslim)  Kepada Rasulullah disarankan agar mengutuk orang-orang musrik. Tetapi beliau menjawab, “Aku tidak diutus untuk (melontarkan) kutukan, tetapi sesungguhnya aku diutus sebagai (pembawa) rahmat. (HR. Bukhari dan Muslim) 

Karakter-karakter seperti inilah yang membuat Islam tampak sebagai kebenaran yang sejati. Inilah pemeliharan dan penjagaan Allah terhadap kekasih-Nya. Sungguh Allah tidak akan membiarkan utusan-Nya dalam pengaruh dunia dan keburukan-keburukannya. Pengkaderan kekuatan Islam pada era ini pun kemudan berlanjut pada generasi yang selanjutnya. Pada generasi ini Islam menunjukkan kekuatan kebenarannya. Apa yang tidak tampak generasi sebelumnya, maka pada generasi ini pun Allah menunjukkan kebesaran-Nya. Pada generasi inilah Islam melahirkan banyak pemikir di berbagai bidang. Dan hasil pemikirannya pun akhirnya diakui sebagai penemuan yang luar biasa oleh dunia. Inilah yang pada akhirnya membuat dunia mengakui bahwa Islam adalah rahmatan lil alamin. Dan Muhammad Saw akhirnya diakui sebagai pembaharu yang luar biasa. Ia bukanlah pembimbing bagi bangsa Arab saja, tetapi ia juga pembimbing seluruh umat manusia. Muhammad diakui mampu membangkitkan motivasi setiap umatnya dalam memasuki alam perubahan. Lihatlah apa yang sudah diberikan Muhammad Saw. kepada dunia. Islam telah tumbuh di seluruh pelosok dunia menyebarkan kebaikan-kebaikannya. Islam pada era ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perubahan. Apa yang sudah ditanamkan Muhammad Saw mengenai keseimbangan dunia dan akhirat senantiasa membuncah dalam dada setiap muslim. Setiap muslim di dunia berupaya mendapatkan duniawinya tanpa meninggalkan akhirat di belakang. Ia berjalan seirama, selaras dan senada dengan kehendak Allah dan sunnah rasul-Nya. Sehingga tidak perlu heran apabila Islam tumbuh sebagai motivasi yang luar biasa bagi mereka. Jangan lupa kalau Rasulullah Saw itu seorang motivator ulung, pemimpim agama, panglima perang, pencetus undang-undang, pemimpin negara, dan pelaku bisnis yang jujur. Kenyataan ini diakui pula oleh para pemikir Barat yang notabene lebih kita kenal seringkali berseberangan dengan Islam, baik dari sisi pimikiran maupun gaya hidupnya. Ensiclopedia of Britanica misalnya pernah mengungkapkan bahwa Muhammad Saw. telah meraih keberhasilan yang tidak diraih oleh seorang Nabi dan seorang pembaharu manapun dalam semua zaman. Lawartine, seorang pemikir Barat berkata, “Filsuf, orator, rasul, pembuat undang-undang, penakluk ide-ide, pembina dogma yang rasional, suatu agama tanpa berkala, pendiri 20 empirium dunia dan satu empirium spritual, itulah Muhammad. Berhubungan dengan semua standar yang dapat dipergunakan untuk mengukur kebesaran manusia, kita boleh bertanya, “ Adakah orang yang lebih besar daripada dia?” Selain itu fakta bahwa sebagian dari orang-orang Barat memiliki kecenderungan kepada Islam merupakan kenyataan yang tidak dapat disangkal lagi bahwa pengaruh Muhammad Saw pada era modern benar-benar menakjubkan. Rasulullah Saw hidup di masa lampau dan telah terkubur berkalang tanah, tetapi perubahan-perubahan yang telah dilakukannya terus berkobar-kobar di dada setiap orang yang jatuh cinta kepadanya. Cukup banyak orang yang beriman yang tersenyum bersama maut untuk membela namanya. Cukup banyak darah yang terkucur untuk mewujudkan masyarakat madani yang pernah diwujudkannya di Jazirah Arab. 

Saudaraku,... 
Sekarang adalah waktunya Anda melanjutkan perubahan-perubahan yang dimulai oleh Rasulullah Saw. Jadikanlah pribadi dan karakter luar biasa Rasul sebagai kekuatan terbesar bagi Anda. Yakinkanlah pada diri Anda sendiri, bahwa apabila Anda semakin terikat dengan Allah dan rasul-Nya maka semakin kuat pula kemampuan Anda untuk melakukan perubahan. Jaman ini berulang keburukannya seperti era kenabian. Hanya bedanya pada era ini, keburukannya terbungkus oleh canggihnya teknologi. Dan tentu Anda, Anda sebagai pejuang perubahan harus mengeluarkan tenaga dan pikiran ekstra keras. Tetapi meskipun begitu janganlah Anda khawatir, sebagaimana Allah telah menolong Rasulullah dan sahabatnya pada era kenabian, maka Allah pun tidak akan membiarkan Anda kepayahan menegakkan kebenaran-Nya. Kepercayaan Anda kepada Allah akan menolong Anda dalam kesulitan-kesulitan yang akan Anda hadapi.