Kamis, 29 Agustus 2013

NGAFAL QURAN ITU MUDAH



Assalaamu’alaikum wa rahmatullaahi wabarakaatuh.
Alhamdulilaahi rabbil ‘aalamiin. Washalaatu wassalaamu ‘alaa asyrafil anbiyaai wal mursaliin. Nabiyyinaa Muhammadin shallaallahu ‘alaihi wasallama. Wa ‘alaa aalihi wa azwaajihii wa dzurriyyatihii wa ash-haabihii wa ummatihii ilaa yamuddiin. Bismillaahirrahmaanirrahiim. Ammaa ba’du.

Saudaraku…
Menghafalkan Al Qur’an itu sesungguhnya mudah. Ikutin tahap berikut ini :

#STEP 1. DENGERIN bacaan Imam al Ghomidi, per ayat (jika pendek), atau per baris, jika ayatnya panjang, SEBANYAK 20x, sambil MEGANG mushaf, liatin terus dengan mata (bila bisa melihat), dan ikutin bacaannya DALAM HATI. Jangan kurang dari 20x, dan jangan merasa bisa, jangan merasa hafal. Untuk dapetin Ukuran Hafalan Bagus. Sebab kadang, baru 3x dah merasa hafal, inget, padahal itu baru hafalan SEMENTARA.

#STEP 2: Dengerin ULANG sebanyak 20x LAGI, tapi sambil buka tutup mata. Ganjil, buka mata, genap, tutup mata. Bacaan pertama di 20x kedua, buka mata, bacaan kedua, tutup mata, dan terus begitu, sampe 20x. Jangan merasa lelah. Dan jangan ampe kurang. Untuk dapetin bener-bener Ukuran Hafalan Bagus. Kalo engga, nanti akan terus kayak ngafal dari 0 bila ga disiplin.

Di step 2 ini, lisan mulai ikut bacaan imam dengan dikeraskan, tidak dalam hati.
#STEP 3: kita baca 20x, TANPA bacaan Imam, dan TANPA melihat mushaf sama sekali.

#Ulangi langkah yang sama untuk ayat 2, 3, 4, dan 5. Atau untuk baris 2, 3, 4, 5 jika ayatnya panjang.

Setiap mau melangkah ke ayat berikutnya, ULANGI dulu ayat atau baris yang telah dihafal, minimal 3x.

Misal, sebelum ayat/baris ke-3 dimulai, maka ayat/baris 1&2 nya diulang dulu 3x. Baru kemudian lanjut ayat/baris ke-3 dg cara yg sama.

Kalau sudah 5 ayat atau 5 baris, maka ulangi keseluruhannya 20x, jangan menambah dulu.

Lakukan langkah yang sama u/ ayat 6, 7, 8, 9, 10, atau baris 6, 7, 8, 9, 10. Juga untuk ayat 11, 12, 13, 14, 15, atau baris 12, 13, 14, 15.

Jika megangnya adalah ukuran baris, maka 15 baris itu, 1 halaman muka.

Juz 30 itu, 271 baris, termasuk ayat2 dan surah2 yg sudah familiar duluan: surah2 pendek. Jika sama sekali ga hafal, totalnya 271 baris.

Jika sehari sebaris saja, 271 hari. Dan itu sama dengan 9 bulan. Jika ngafalnya 2 baris, 4,5 bulan. Jika ngafalnya 4 baris, sktr 2 bulan, dah hafal Juz ‘amma. InsyaAllah dengan hafalan yg baik, dan suaranya relatif sama dengan suara imam yang dipilih. InsyaaAllah kebawa dah.

Dari 7 hari, sisakan 1 hari u/ hanya muroja’ah (mengulang) hafalan yg dihafal, tanpa tambahan.

Alhamdulilaahi rabbil ‘aalamiin. Washalaatu wassalaamu ‘alaa asyrafil anbiyaai wal mursaliin. Nabiyyinaa Muhammadin shallaallahu ‘alaihi wasallama. Wa ‘alaa aalihi wa azwaajihii wa dzurriyyatihii wa ash-haabihii wa ummatihii ilaa yamuddiin. Wassalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.


INFO SHADAQAH

 
Saya mengajak Anda untuk mendukung pembibitan Penghafal Al-Qur’an yang digagas oleh Ustadz Yusuf Mansur  dan Pondok Pesantren Penghafal Al-Qur’an (PPPA) Daarul Qur’an.

Silahkan sampaikan donasi nya di rekening Sbb :
Atas nama Yayasan Daarul Qur’an Nusantara

Bank
Syariah Mandiri         : A/C. 074 006 5000
BCA                                        : A/C. 603 030 8041
Bank Muamalat                    : A/C. 303 003 3615
Bank Mandiri                        : A/C. 128 000 509 2975
Bank Bukopin Syariah        : A/C. 880 0420 017
Bank Mega Syariah            : A/C. 100 000 6822
Bank BNI Syariah                : A/C. 1699 1699 6
Bank DKI Syariah                : A/C. 701 700 9003
Bank Permata Syariah       : A/C. 97 1010 606
Bank Danamon Syariah     : A/C. 731 34 769
BRI                                         : A/C. 0523 01 0000 34 30 4

Konfirmasikan sedekah Anda melalui sms ke : 081519002828. Untuk konfirmasi sedekah Anda, ketik : Konfirmasi/Nama/Via Bank/Nominal Sedekah/Tanggal Transfer/Nomor Resi/Keterangan Donasi (infak/sedekah/wakaf). Hajat. Lalu kirinkan ke alamat HP tersebut di atas.
 
Semoga para donator dilipatgandakan pahalanya dan disegerakan dengan rizki berlimpah berkah penuh kebaikan. Amin.

Informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi link ini:
http://www.pppa.co.id

Minggu, 18 Agustus 2013

MENGGAPAI IMPIAN RUMAH TANGGA SAKINAH DENGAN PASANGAN SHALIH



Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Alhamdulilaahi rabbil ‘aalamiin. Washalaatu wassalaamu ‘alaa asyrafil anbiyaai wal mursaliin. Nabiyyinaa Muhammadin shallaallahu ‘alaihi wasallama. Wa ‘alaa aalihi wa azwaajihii wa dzurriyyatihii wa ash-haabihii wa ummatihii ilaa yamuddiin. Bismillaahirrahmaanirrahiim. Ammaa ba’du.

Saudaraku…
Memang sah-sah saja kita memiliki idealisme, termasuk idealisme tentang kriteria pasangan. Sayangnya, kebanyakan kita menyangka bahwa sebuah idealisme dapat turun begitu saja dari langit dan menjelma di hadapan kita. Padahal dengan demikian idealisme kita itu akhirnya malah menjadi angan-angan belaka.Idealisme tentang apapun tidak akan terwujud menjadi kenyataan jika tidak diperjuangkan.

Perhatikanlah firman Allah SWT dalam Surat An-Nisaa’ ayat 123: “Pahala dari Allah itu bukanlah menurut angan-anganmu yang kosong dan tidak pula menurut angan-angan ahli kitab. Barang siapa yang mengerjakan kejahatan niscaya akan diberi balasan dengan kejahatan itu dan dia tidak mendapat pelindung dan tidak pula penolong baginya selain Allah.”

Rumah tangga bahagia yang menjadi syurga bagi penghuninya adalah idaman setiap orang. Tetapi ia akan sekadar menjadi angan-angan bila tidak ada upaya dan perjuangan dari kedua belah pihak -suami-istri- untuk mewujudkannya. Begitu pula halnya dengan keinginan memiliki dan menjadi pasangan ideal yang diidamkan. Ia pun hanya menjadi angan-angan selama kita tidak berusaha memprosesnya menjadi kenyataan. Oleh sebab itulah pernikahan sebenarnya merupakan ladang amal dan jihad bagi orang-orang yang menjalaninya.

Tidak ada manusia yang ma’shum (terjaga dari salah dan dosa) kecuali Rasulullah SAW. Semua manusia pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, tidak ada manusia yang pada dirinya hanya terdapat kelebihan saja, sebagaimana juga tidak ada manusia yang di dalam dirinya hanya ada kekurangan. Karena itu membayangkan pasangan kita adalah sesosok manusia tanpa cela hanya karena ia ikhwan atau berjilbab, menurut saya adalah pandangan kurang bijak.

Seorang ikhwan atau perempuan berjilbab adalah manusia biasa. Komitmen dan ketaatan mereka dalam beragama adalah suatu bentuk kesungguhan mereka dalam memproses diri menjadi Hamba Allah yang bertaqwa. Dan merupakan hal yang sangat manusiawi jika dalam menjalani proses tersebut terdapat kekurangan-kekurangan. Karenanya menjadi aktifis pengajian atau perempuan berjilbab itu bukanlah berarti mereka berubah menjadi malaikat yang tidak pernah melakukan kesalahan dan tidak pula berarti mereka menjelma menjadi manusia tanpa cela.

Ingatlah selalu bahwa kita menikahi pasangan kita dengan segala apa yang ada pada dirinya berupa kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya untuk disyukuri, kekurangannya menjadi ladang jihad kita untuk memperbaikinya karena Allah. Dengan begitu kita tidak akan mudah kecewa terhadap segala kekurangan yang terdapat pada pasangan kita. Semuanya butuh proses, dan tahapan ketika didalam Syariat Islam tentunya ada standar memilih pasangan shalih demi kebaikan menjalani sunnah Rosulullah SAW seperti berjilbab kemudian komitmentnya, begitupun sebaliknya dengan pihak pria, keduanya harus cinta kepada tegaknya nilai-nilai Iman dan Islam dalam keluarganya karena nikah itu ibadah besar. Bila terdapat Kekurangan yang ada tentulah bisa diperbaiki karena pada hikikatnya kekurangan lebih afdhol diperjuangkan bersama, saling bahu membahu dijalan-Nya. Wallaahu a'lam.

Alhamdulilaahi rabbil ‘aalamiin. Washalaatu wassalaamu ‘alaa asyrafil anbiyaai wal mursaliin. Nabiyyinaa Muhammadin shallaallahu ‘alaihi wasallama. Wa ‘alaa aalihi wa azwaajihii wa dzurriyyatihii wa ash-haabihii wa ummatihii ilaa yamuddiin. Wassalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.