Sabtu, 24 Mei 2014

KEHIDUPAN SEORANG MUSLIM - Berangkat Tidur di Malam Hari


Assalamualaikum warahmatullaahi wabarakatuhu. Allahumma shalli shalatan kamilatan wasallim salaaman taamman ‘alaa sayyidina Muhammadinilladzii tanhallu bihil ‘uqodu watanfariju bihil kurobu watuqdhaa bihil hawaa-iju watunaalu bihir raghaa-ibu wahusnul khawaatimi wayustasqal ghamaamu biwajhihil kariimi wa ‘alaa aalihii washahbihii fii kulli lamhatin wanafasim bi’aadadi kulli ma’luumil laka.

Saudaraku,…
Bagi semua orang yang berpikir, ada banyak hal untuk direnungkan dalam penciptaan malam. Allah mengemukakan ini kepada manusia dalam ayat Al Qur'an berikut: “Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta-merta mereka berada dalam kegelapan” (QS Ya Sin, 36:37).

Salah satu hal penting dalam penciptaan itu tersimpan dalam hilangnya cahaya secara perlahan-lahan dan semakin gelapnya langit. Karena peralihan yang lambat ini, makhluk hidup dengan mudah menjadi terbiasa dengan perbedaan cahaya dan suhu antara siang dan malam dan tidak menghadapi bahaya karena perbedaan tersebut. Allah, dengan ilmu dan kekuasaan-Nya Yang Mahatinggi, memiliki belas kasih kepada hamba-Nya dan semua makhluk hidup, dan dia memberikan nikmat tersebut kepada semua orang. Namun sebagian besar manusia tidak memikirkannya walau hanya sekali saja dalam kehidupan mereka.

Ketika seseorang yang menjalani hidup menurut nilai-nilai Al Qur'an memikirkan hal ini, dia melihat bukti lain dari apa yang difirmankan Allah dalam ayat ke-92 Surat Yusuf: “… dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang." Tidak ada keraguan bahwa bergantinya siang dan malam merupakan salah satu dari nikmat yang tidak terhitung jumlahnya yang diciptakan Allah untuk manusia. Supaya dapat memahami ini dengan lebih baik, Allah mengajak kita memperhatikan akan hal ini di dalam Al Qur'an:

Katakanlah, "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam terus-menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Maka apakah kamu tidak mendengar?" Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang terus-menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu agar kamu beristirahat padanya? Maka apakah kamu tidak memperhatikan?" (QS Al Qashash, 28:71-72)

Allah menciptakan keadaan, keseimbangan, dan sistem yang diperlukan untuk siang dan malam. Hanya Allah yang mampu menolong jika salah satu dari semua hal ini tidak ada. Apabila Allah menghendaki, dia dapat menciptakan siang terus-menerus atau malam terus-menerus. Akan tetapi, makhluk hidup tidak mampu bertahan hidup dalam keadaan semacam itu. Jika keadaan semacam itu terjadi, kehidupan di bumi akan berakhir. Tidak ada keraguan bahwa Allah menciptakan siang dan malam dalam keteraturan yang sempurna, yang menyediakan lingkungan tempat makhluk hidup mampu bertahan. Ini adalah tanda kasih sayang dan belas kasihan-Nya. Dalam ayat yang mengikuti ayat sebelumnya, Allah berfirman sebagai berikut:

“Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.” (QS Al Qasas, 28:73)

Orang yang merenungkan alasan di balik bergantinya siang dan malam hanyalah orang yang menggunakan akal pikiran untuk memikirkan penciptaan tersebut, dan mereka yang takut kepada Allah, yaitu, yang menjalani hidup sesuai dengan Al Qur'an. Allah menerangkan ini dalam beberapa ayat:

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” (QS Ali ‘Imran, 3:190)

“Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang itu dan pada apa yang diciptakan Allah di langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya) bagi orang- orang yang bertakwa.” (QS Yunus, 10:6)

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (QS Al Baqarah, 2:164)

Allah menciptakan metabolisme manusia yang membutuhkan istirahat di malam hari. Dia menerangkan hal ini dalam ayat-ayat berikut:

“Dialah yang menjadikan malam bagimu supaya kamu beristirahat padanya dan (menjadikan) siang terang-benderang (supaya kamu mencari karunia Allah). Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar.” (QS Yunus, 10:67).

“Allah-lah yang menjadikan malam untukmu supaya kamu beristirahat padanya; dan menjadikan siang terang-benderang. Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia yang dilimpahkan atas manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.” (QS Al Mukmin, 40:61).

Selain sebagai waktu beristirahat, malam memiliki sifat lain yang sangat istimewa. Salah satu alasan diciptakannya malam adalah karena waktu yang penuh kedamaian dan ketenangan di seluruh penjuru dunia ini sangat bernilai untuk kegiatan ibadah tertentu. Dibandingkan dengan siang hari, malam hari lebih memberikan kemudahan untuk berpikir, membaca, dan berdoa. Allah menerangkan ini di dalam Al Qur'an:

“Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak). Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadatlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan.” (QS Al Muzzammil, 73:8)

Adalah lebih mudah bagi kita untuk memusatkan pikiran di malam hari untuk memikirkan keajaiban ciptaan Allah, membaca Al Qur'an dan berdoa. Orang beriman yang menyadari hal ini tidak akan menghabiskan seluruh malam hanya dengan tidur atau beristirahat. Diam-diam dia akan menghadap Allah untuk menyampaikan kebutuhannya dan memohon pengampunan atas segala kekeliruan dan kesalahannya. Dia akan menilai hari yang telah berlalu, meninjau ulang kekeliruan yang telah dibuatnya, menyesali kesalahannnya, dan memohon ampun. Dia akan menjalani waktunya di jalan yang disukai Allah, mengingat-Nya, dan mencoba untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Dia akan memikirkan banyak hal seperti keberadaan Allah dan kemuliaan-Nya, Al Qur'an, rancangan alam semesta yang luar biasa, makhluk hidup di bumi dengan sistem yang tanpa cacat, nikmat yang terus-menerus diciptakan Allah, Surga, Neraka, dan keabadian. Perilaku orang beriman yang mengabdikan sebagian malam untuk beribadah dipuji oleh Allah dalam beberapa ayat Al Qur'an:

“(Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu ialah)… orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.” (QS Al Furqan, 25:64)

“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdo'a kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap.” (QS As Sajdah, 32:16)

“(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakal-lah yang dapat menerima pelajaran.” (QS Az Zumar, 39:9)

Dengan jalan ini, orang beriman melaksanakan Sunnah Nabi kita SAW yang menghabiskan sebagian waktu setiap malam dengan berdoa, renungan, dan dengan ibadah. Hal ini disebutkan dalam satu ayat:

“Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu…” (QS Al Muzzammil, 73:20)

Sebuah hadis telah disampaikan kepada kita, bahwa Nabi kita SAW berdoa agar Allah memberinya watak dan perbuatan yang baik. Diriwayatkan bahwa beliau berdoa sebagai berikut:

Ya Allah, jadikanlah jalan dan perbuatanku menjadi baik. Ya Allah, selamatkanlah aku dari sifat dan perbuatan yang buruk.” (Imam Ghazali, Ihya Ulumuddin)

Tidak boleh dilupakan bahwa, seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, tidur adalah layaknya kematian. Bila Allah menghendaki, seseorang tidak akan bangun lagi. Dengan alasan ini, menit terakhir sebelum tidur bisa jadi merupakan kesempatan terakhir bagi seseorang untuk memohon ampun. Allah menerangkan ini dalam Al Qur'an:

“Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahan jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir.” (QS Az Zumar, 39:42)

Orang beriman yang hidup sesuai dengan ajaran Al Qur'an mengetahui nilai dari kesempatan yang diberikan oleh Allah kepadanya ini (mungkin yang terakhir baginya) sebelum tidur. Dia menyimpannya dalam ingatan dan dengan ikhlas mendekatkan diri kepada Allah; dia memohon ampun atas tindakannya yang salah, memohon pertolongan Allah dalam segala hal, dan berdoa hanya kepada-Nya dalam larutnya malam.

Alhamdulillaahi rabbil ‘alamin. Allahumma shalli shalatan kamilatan wasallim salaaman taamman ‘alaa sayyidina Muhammadinilladzii tanhallu bihil ‘uqodu watanfariju bihil kurobu watuqdhaa bihil hawaa-iju watunaalu bihir raghaa-ibu wahusnul khawaatimi wayustasqal ghamaamu biwajhihil kariimi wa ‘alaa aalihii washahbihii fii kulli lamhatin wanafasim bi’aadadi kulli ma’luumil laka. Wassalamualaikum warahmatullaahi wabarakatuhu.

Tulisan ini dikutip dari e-book “24 JAM DALAM KEHIDUPAN SEORANG MUSLIM MENURUT AJARAN AL QUR’AN”, yang ditulis oleh Harun Yahya.
Tulisan ini diedit kembali oleh:

INFO SHADAQAH
 
Saya mengajak Anda untuk mendukung pembibitan Penghafal Al-Qur’an yang digagas oleh Ustadz Yusuf Mansur  dan Pondok Pesantren Penghafal Al-Qur’an (PPPA) Daarul Qur’an.

Silahkan sampaikan donasi nya di rekening Sbb :
Atas nama Yayasan Daarul Qur’an Nusantara

Bank Syariah Mandiri           : A/C. 074 006 5000
BCA                                        : A/C. 603 030 8041
Bank Muamalat                     : A/C. 303 003 3615
Bank Mandiri                         : A/C. 128 000 509 2975
Bank Bukopin Syariah          : A/C. 880 0420 017
Bank Mega Syariah              : A/C. 100 000 6822
Bank BNI Syariah                  : A/C. 1699 1699 6
Bank DKI Syariah                  : A/C. 701 700 9003
Bank Permata Syariah         : A/C. 97 1010 606
Bank Danamon Syariah       : A/C. 731 34 769
BRI                                          : A/C. 0523 01 0000 34 30 4

Konfirmasikan sedekah Anda melalui sms ke : 081519002828. Untuk konfirmasi sedekah Anda, ketik : Konfirmasi/Nama/Via Bank/Nominal Sedekah/Tanggal Transfer/Nomor Resi/Keterangan Donasi (infak/sedekah/wakaf). Hajat. Lalu kirinkan ke alamat HP tersebut di atas.
 
Semoga para donator dilipatgandakan pahalanya dan disegerakan dengan rizki berlimpah berkah penuh kebaikan. Amin.

Informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi link ini:
http://www.pppa.co.id




Sabtu, 17 Mei 2014

TEMAN YANG TERBAIK



Assalamualaikum warahmatullaahi wabarakatuhu. Allahumma shalli shalatan kamilatan wasallim salaaman taamman ‘alaa sayyidina Muhammadinilladzii tanhallu bihil ‘uqodu watanfariju bihil kurobu watuqdhaa bihil hawaa-iju watunaalu bihir raghaa-ibu wahusnul khawaatimi wayustasqal ghamaamu biwajhihil kariimi wa ‘alaa aalihii washahbihii fii kulli lamhatin wanafasim bi’aadadi kulli ma’luumil laka.

Saudaraku,…
Rasulullaah Muhammad Saw memberi perumpamaan dengan bersabda: “Sesungguhnya, perumpamaan teman baik dengan teman buruk, seperti penjual minyak wangi dan pandai besi; adapun penjual minyak, maka kamu kemungkinan dia memberimu hadiah atau engkau membeli darinya atau mendapatkan aromanya; dan adapun pandaibesi,  maka boleh jadi ia akan membakar pakaianmu atau engkau menemukan bau anyir” (HR Bukhari dan Muslim)

Lebih jauh, beliau menyatakan; “Seseorang tergantung agama temannya, maka hendaklah seorang di antara kalian melihat teman bergaulnya” (HR Abu Dawud, An-Nasa’i)

Tidak heran kalau Rasulullah menilai para sahabatnya sebagai orang-orang terbaik. Pasalnya, yang menjadi teman dekat para sahabat itu adalah orang yang paling bertakwa diantara seluruh umatnya (Rasulullah).

“Sebaik-baik manusia adalah yang sezaman denganku. Kemudian orang-orang yang sesudahnya. Kemudian orang-orang yang sesudahnya” (HR Bukhari, Muslim )

Ibnu Mas’ud berkata; “Barangsiapa di antara kamu yang ingin mengambil teladan, maka hendaknya dia berteladan dengan para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, karena mereka adalah orang-orang yang paling baik hatinya di umat ini, paling dalam pemahaman (agamanya), paling jauh dari sikap berlebih-lebihan, paling lurus petunjuknya, dan paling baik keadaannya, mereka adalah orang-orang yang dipilih oleh Allah untuk menjadi sahabat nabi-Nya, maka kenalilah keutamaan mereka dan ikutilah jejak-jejak mereka, karena sesungguhnya mereka berada di atas petunjuk yang lurus.”

Teman yang baik, bukanlah teman yang sekedar selalu mau menerima dan mendukung segala keinginan kita. Kemanapun pergi selalu menemani. Dan apa pun yang kita minta darinya selalu dipenuhi. Lebih dari itu, teman yang baik adalah teman yang bersedia mendukung setiap amal shaleh. Mengingatkan di saat lupa. Menasehati di kala salah dan lain sebagainya. Intinya, bias menjadi sarana untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah.

Diriwayatkan dari Rasulullahs hallallahu alaihi wasallam; “Sebaik-baik kalian adalah, yang menjadikanmu ingat kepada Allah dengan melihatnya. Kata-katanya, menambah amal-amal shalihmu. Dan amal ibadahnya, menjadikanmu semakin cinta kepada akhirat.

Sebisa mungkin, kita mencari teman-teman yang seperti ini.Teman yang setiap kata, perbuatan dan penampilannya senantiasa mengajak kita menuju kebaikan dan perbuatan baik. Jika tidak menemukan yang seideal itu, pilihlah teman yang dapat mencegah dari berbuat maksiat dan mengajak ke perbuatan baik. Namun, bila tidak juga mendapatkannya,  minimal orang yang kita jadikan teman itu adalah orang yang tidak suka memperturutkan hawa nafsunya. Sehingga ia tidak akan mengajak kita berbuat maksiat. Sekalipun dia orang yang kurang ilmu. Karena berteman dengan orang bodoh yang tidak memperturutkan hawa nafsu,  sangat lebih baik daripada menjadikan teman orang pintar yang suka mengekor pada hawa nafsu.

Ibnu ‘Athaillah berkata; “Pangkal dari segala kemaksiatan, syahwat, dan kelalaian adalah ridhat erhadap nafsu. Dan pangkal dari setiap ketaatan, kewaspadaan, dan kemuliaan,  adalah ketiadaan ridha terhadap nafsu. Bersahabat dengan orang bodoh yang tidak memperturutkan nafsunya adalah lebih baik bagimu daripada bersahabat dengan orang pintar yang memperturutkanhawanafsunya.”

Alhamdulillaahi rabbil ‘alamin. Allahumma shalli shalatan kamilatan wasallim salaaman taamman ‘alaa sayyidina Muhammadinilladzii tanhallu bihil ‘uqodu watanfariju bihil kurobu watuqdhaa bihil hawaa-iju watunaalu bihir raghaa-ibu wahusnul khawaatimi wayustasqal ghamaamu biwajhihil kariimi wa ‘alaa aalihii washahbihii fii kulli lamhatin wanafasim bi’aadadi kulli ma’luumil laka. Wassalamualaikum warahmatullaahi wabarakatuhu.



INFO SHADAQAH
 
Saya mengajak Anda untuk mendukung pembibitan Penghafal Al-Qur’an yang digagas oleh Ustadz Yusuf Mansur  dan Pondok Pesantren Penghafal Al-Qur’an (PPPA) Daarul Qur’an.

Silahkan sampaikan donasi nya di rekening Sbb :
Atas nama Yayasan Daarul Qur’an Nusantara

Bank
Syariah Mandiri         : A/C. 074 006 5000
BCA                                        : A/C. 603 030 8041
Bank Muamalat                   : A/C. 303 003 3615
Bank Mandiri                        : A/C. 128 000 509 2975
Bank Bukopin Syariah        : A/C. 880 0420 017
Bank Mega Syariah            : A/C. 100 000 6822
Bank BNI Syariah                : A/C. 1699 1699 6
Bank DKI Syariah                : A/C. 701 700 9003
Bank Permata Syariah       : A/C. 97 1010 606
Bank Danamon Syariah    : A/C. 731 34 769
BRI                                         : A/C. 0523 01 0000 34 30 4

Konfirmasikan sedekah Anda melalui sms ke :
081519002828. Untuk konfirmasi sedekah Anda, ketik : Konfirmasi/Nama/Via Bank/Nominal Sedekah/Tanggal Transfer/Nomor Resi/Keterangan Donasi (infak/sedekah/wakaf). Hajat. Lalu kirinkan ke alamat HP tersebut di atas.
 
Semoga para donator dilipatgandakan pahalanya dan disegerakan dengan rizki berlimpah berkah penuh kebaikan. Amin.


Informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi link ini:
http://www.pppa.co.id