Assalaamu ’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh. Alhamdulilaahi rabbil
‘aalamiin. Washalaatu wassalaamu ‘alaa asyrafil anbiyaai wal mursaliin.
Nabiyyinaa Muhammadin shallaallahu ‘alaihi wasallama. Wa ‘alaa aalihi wa
azwaajihii wa dzurriyyatihii wa ash-haabihii wa ummatihii ilaa yamuddiin.
Bismillaahirrahmaanirrahiim. Ammaa ba’du.
Sempatkan baca tulisan selangan ini ya… Sebagai contoh satu interaksi
antara seorang manusia dengan Khaliq-Nya, dengan Allah. Saat saya
menyempurnakan tulisan ini, saya sempatkan mandiin anak-anak saya. Saya mencoba
mengikuti apa yang dicontohkan ibu saya. Mandiin saya di waktu kecil dengan
“air doa”, dengan “air shalawat”.
Maksudnya apa?
Maksudnya, sambil mandiin sambil doa sambil shalawat. Doa dan shalawat itu
bisa diucapkan lewat lisan, dan bisa diucapkan lewat hati. Tatkala saya membuka
pakaian anak-anak, saya baca doa dan baca shalawat. Apa yang diperlukan sama
anak kita untuk hari yang dilaluinya, dan apa yang kita inginkan dari anak
kita, dari Allah, kita sampaikan kepada Allah. Sambil buka bajunya kita
sampaikan kepada Allah. Demikian tatkala nanti mengeringkan badannya anak, dan
memakaikan pakaiannya. Saya coba penuhi dengan doa dan shalawat kepada Rasul.
Kelak bukan hanya saat mandiin, ngeringin badan, makein atau buka baju, doa
dan shalawat. Namun di banyak kesempatan. Tatkala bangunin mereka dari tidur,
dan tatkala nidurin mereka. Tatkala mereka pamit sekolah dan pulang dari
sekolah. “Mandiin” diri anak-anak kita dengan doa dan shalawat. Jangan
pelit-pelit berdoa dan bershalawat. Selain itu sebagai tanda Saudara terhubung
terus sama Allah, juga ia menjadi pahala buat Saudara. Menjadi sesuatu yang
bila “dikumpulkan” sebagai bekal hari akhir, akan sangat besar juga. Sebab doa
dan shalawat adalah ibadah. Usahakan doa dan shalawat itu terucap. Supaya anak
kita juga dengar, dan menjadi pembelajaran. Dan usahakan lagi doa dan shalawat
itu pake hati. Yang tulus, yang yakin.
UNTUK SAUDARA YANG BELOM MEMILIKI ANAK KETURUNAN, DAN BAHKAN YANG BELOM
MEMILIKI JODOH, saya doakan Saudara segera diberi hadiah Allah jodoh yang saleh
salehah dan keturunan yang saleh salehah. Saya HENTIKAN dulu menulis ini,
mudah-mudahan ini tidak menjadi riya dan sum’ah. Saya hentikan sebab saya mau
shalat dua rakaat, shalat sunnah hajat, untuk Saudara-Saudara Onliners yang
betul-betul belom memiliki jodoh dan keturunan. Agar Saudara betul-betul diberi
Allah. Laa-ilaa-ha-illaallah. Hanya Allah yang bisa menghadirkan jodoh dan anak
keturunan buat Saudara. Dan Allah Maha Kuasa.
Ok, mohon izin sebentar saya ambil wudhu, shalat, dan baca shalawat, untuk
Saudara.
Dan kiranya beginilah Saudara bagi saudaranya Saudara yang lain. Saling
memberi hadiah kebaikan dan doa. Buat yang luang waktunya, dan dalam keadaan
bisa shalat, silahkan jeda sebentar, ambil wudhu juga, lalu shalat sunnah 2
rakaat, dan baca shalawat. Shalawatnya 10x cukup, sebagai pengantar doa Saudara
buat diri Saudara dan buat saudaranya Saudara, termasuk saudaranya Saudara di
KuliahOnline ini yang boleh jadi Saudara sama sekali ga tau dan ga kenal. Sebut
saja dalam doa yang sederhana: Ya Allah, bila ada peserta KuliahOnline yang
belom memiliki jodoh dan anak keturunan, berikan mereka jodoh dan anak
keturunan, yang saleh salehah lagi bagus dunia akhiratnya. Kira-kira begitu.
Nanti nih, salah satu yang diajarkan di KuliahOnline adalah Saudara berdoa
untuk orang lain. Tidak selalu harus untuk diri Saudara sendiri. Hal sepele
seperti Saudara mendengar tangisan anak bayi di dalam bus, sama-sama penumpang,
Saudara kemudian sempatkan mendoakan anak tersebut supaya berhenti nangisnya
dan nyaman ibunya, nyaman juga penumpang lain. Ada kawannya Saudara, satu kantor,
“terdengar” oleh Saudara, bahwa ia kena kanker, Saudara doakan dia. Saudara
bisa memberitahu yang didoakan, sebagai kebaikan, atau Saudara boleh
menyembunyikannya. Terserah saja. Jika diberi tahu kepada yang didoakan,
seperti saya memberi tahu Saudara semua bahwa saya hentikan dulu ngajarnya
untuk shalat dan doa, niscaya akan senanglah hatinya. Sebab didoakan.
Didoakannya pake shalawat dan shalat lagi. Dan ini semua insya Allah jadi
kebaikan buat kita juga.
***
Mudah-mudahan Saudara yang sudah sampe ke paragraf ini dalam keadaan sudah
mengikuti saya; shalat, doa dan shalawat untuk yang lain.
Saya shalat atas izin Allah dengan membaca ayat yang di dalamnya ada
perihal jodoh dan anak keturunan. Silahkan ikut dibuka Qur’annya. Saudara baca
Qs. Aali ‘Imraan: 33-51 dan Qs. al Anbiyaa: 87-92. Insya Allah di sesi
berikutnya saya sampaikan bacaan Qur’an saya dari ayat-ayat tersebut. Insya
Allah akan segera diupload seperti al An’am tempo hari. Sebagai bacaan hadiah
buat Saudara.
Nanti perhatikan al Anbiyaa ayat 89, kata-kata “fardan” sebenernya
menunjukkan kesendirian Nabi Zakaria dan istrinya yang belom memiliki anak
keturunan. Tapi insya Allah tidak mengapa dipake buat yang belom memiliki
jodoh. Mudah-mudahan Allah yang menurunkan wahyu, tidak menyalahkan ayat ini
dipake juga sebagai doa buat yang belom berjodoh.
Oh ya, sekedar jadi pelajaran tambahan di sesi ini, tadi saya doakan juga
sekalian buat YANG SUDAH PUNYA JODOH DAN ANAK KETURUNAN. Supaya masing-masing
jodoh dan anak keturunan yang saleh salehah, dan menjadikan diri kita semua
hamba-hamba-Nya yang saleh salehah. Aamiin.
Ok, saya menyita Saudara semua ya? Engga lah. Kiranya ini pelajaran juga
buat Saudara.
Alhamdulillaah saat menulis ini dan usai shalat, shalawat dan doa, ibu
kandung saya datang. Saya gunakan kesempatan untuk mendoakan Saudara semua.
Allah Maha Luar Biasa. Saya sedang mengenang masa kecil saya bersama ibu yang
kemudian jadi pelajaran buat Saudara semua. Bukan sekedar mengenang. Tapi saya
tulis. Eh yang ditulis, datang. Subhaanallaah. Nikmat benar Saudara ini.
Mudah-mudahan Onliners yang datang belakangan pun mendapatkan limpahan berkah
ini. Aamiin. Foto ibu saya mendoakan Saudara semua, saya minta kawan-kawan
upload. Doakan ibu saya ya…
Sekedar mengenang, waktu kecil sampe agak besar, saya dimandiin sama ibu
saya. Saat dibuka bajunya, dan dipakaikan kembali baju yang lain, ibu saya
membaca doa dan shalawat.
Kebayang ya?
Sehabis mandi, saya didirikan di atas bale batu. Di sana saya dikeringkan
dan dipakaikan pakaian. Nah, sambil ngeringin dan makein, saya diajak bicara
sama ibu dan dibacakan shalawat. Saya mengingat, ada doa dari ibu yang dari
hari ke hari doanya iiiiiitttuuuu itu saja. Relatif hampir sama.
Kata beliau: “Ibu doainn mudah-mudahan nanti Kamu bisa pergi ke Mekkah
seperti pergi ke depan pintu. Kapan mau pergi, tinggal jalan ajah. Malahan
kalau mau pergi keluar negeri yang lain, kayak ke pasar ajah. Tinggal jalan”.
Doa ini saya katakan, hampir sama saya dengar saban harinya. 1 hari
dimandikan 2x. Sehari saya didoain dengan doa yang relatif sama. Ada
tambahan-tambahannya, disesuaikan dengan keadaan. Tapi yang paling rutin dan
sering adalah itu. Doa lainnya yang rutin dan sering adalah: “Mudah-mudahan
bisa menggantikan Guru Mansur. Jadi ulama besar. Jadi orang yang didenger”…
Makin saya besar, makin saya “mengerti” bahwa doa ibu saya itu ga mungkin
dikabul Allah. Pergi ke Mekkah masa sama dengan pergi ke depan pintu. Yang
bener aja?
Protes lah saya. “Bu… Kalo doa itu ya yang mungkin-mungkin aja. Jangan yang
ga mungkin…”
Alhamdulillah, saya malah “disemprot”…
“E e e e e… Mana ada yang ga mungkin buat Allah…? Kalau Allah sudah bilang
Kun, Fayakuun…!!!”
“Lagian, ibu baca doanya pake shalawat. Ga mungkin ga dikabulkan.”
Saya diem dah tuh. Dan terus menikmati doa dan shalawatnya ibu.
Dan waktu pun berjalan. Zaman dan situasi berbeda. Dulu, umrah itu ga booming
kayak sekarang. Pergi haji juga barangkali ketika saya kecil, ga dikenal
pergi haji plus. Paling tidak, ga kayak sekarang dah. Subhaanallaah, nah doa
ibu ketika mandiin saya, ngeringin badan saya, dan makein pakaian saya, dikabul
Allah. Makin nyatalah bahwa DIA adalah Allah. Laa-ilaa-ha-illallaah. Tidak ada
Tuhan selain Allah.
Belajar dari situ, belajar bahwa ga ada yang ga mungkin kalo kita berdoa,
dan belajar untuk percaya dan yakin sama Allah, maka saya coba terapkan ulang
sama anak-anak saya. Momen-momen apa saja dipakai untuk berdoa, mendoakan, dan
didoakan. Berdoa bareng maksudnya, mendoakan anak, dan minta didoain anak.
Alhamdulillah, pagi-pagi saat mau menyempurnakan tulisan ini, masih dikasih
kesempatan sama Allah mandiin anak dan menyiapkan sekolahnya.
Tatkala saya anter pake motor menuju sekolahnya, anak-anak, 2x angkut,
karena 4 orang, he he he, saya ajak bershalawat di atas motor. “Ayo Bang, ayo
De… kita baca shalawat….”. Lalu saya pimpin bacaannya. Kadang saya ganti sama
baca tasbih. Kadang saya ganti sama ngobrol ringan sama anak-anak.
Okkeh, anak-anak sudah sekolah, dan alhamdulillah, makasih kepada Allah,
masih diberi kesehatan dan umur. Mudah-mudahan kita semua diberi-Nya kesempatan
untuk beribadah dan menyiapkan sebaik-baiknya amal dan sebanyakbanyaknya amal
untuk bekal hari akhir.
Bismillaah ya. kita mulai belajar. He he, maaf ya. Dari tadi udah belajar
sebenernya. Tapi belajar “selangan”. Berikut ini materi sebenernya dari sesi
ke-2.
Maaf, maaf, maaaaaaaaaafff… Semoga manfaat.
Oh ya, supaya ga bingung, saya beritahu. Tulisan berikut ini ditulis dengan
waktu YANG BERBEDA. Bukan berarti saya menulis selangan, lalu kemudian
dirangkai tulisan berikut ini. Bukan. Tulisan berikut ini sudah ditulis duluan.
Dan nulisnya beda. Kalo yang selangan ditulis pagi hari. Kalo yang berikut ini
ditulis sebelom datang waktu shubuh. Ini saya sampaikan supaya Saudara ga
bingung… [BERSAMBUNG]
Alhamdulilaahi rabbil ‘aalamiin. Washalaatu wassalaamu ‘alaa asyrafil
anbiyaa-i wal mursaliin. Nabiyyinaa Muhammadin shallaallahu ‘alaihi wasallama.
Wa ‘alaa aalihi wa azwaajihii wa dzurriyyatihii wa ash-haabihii wa ummatihii
ilaa yamuddiin.Wassalaamu’alaikum
Wr. Wb.
INFO SHADAQAH
Saya mengajak Anda untuk mendukung pembibitan Penghafal Al-Qur’an yang digagas oleh Ustadz Yusuf Mansur dan Pondok Pesantren Penghafal Al-Qur’an (PPPA) Daarul Qur’an.
Silahkan sampaikan donasi nya di rekening Sbb :
Atas nama Yayasan Daarul Qur’an Nusantara
Bank Syariah Mandiri : A/C. 074 006 5000
BCA : A/C. 603 030 8041
Bank Muamalat : A/C. 303 003 3615
Bank Mandiri : A/C. 128 000 509 2975
Bank Bukopin Syariah : A/C. 880 0420 017
Bank Mega Syariah : A/C. 100 000 6822
Bank BNI Syariah : A/C. 1699 1699 6
Bank DKI Syariah : A/C. 701 700 9003
Bank Permata Syariah : A/C. 97 1010 606
Bank Danamon Syariah : A/C. 731 34 769
BRI : A/C. 0523 01 0000 34 30 4
Konfirmasikan sedekah Anda melalui sms ke : 081519002828.
Untuk konfirmasi sedekah Anda, ketik : Konfirmasi/Nama/Via Bank/Nominal
Sedekah/Tanggal Transfer/Nomor Resi/Keterangan Donasi (infak/sedekah/wakaf).
Hajat. Lalu kirinkan ke alamat HP tersebut di atas.
Semoga para donator dilipatgandakan pahalanya dan disegerakan dengan rizki berlimpah berkah penuh kebaikan. Amin.
Informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi link ini:
http://www.pppa.co.id
Tulisan ini dikutip dari artikel :