Saudaraku, …
Bila ada hajat, atau masalah, sebaik-baik Penolong adalah Allah. Di antara obat
termurah adalah doa. Tentu doa yang dikawal
dengan kesungguhan ibadah lainnya. Saya memperkenalkn istilah riyadhah 40 hari.
Yang kadang tidak ditemukan dari diri kita adalah kesungguhan, keseriusan,
kesinambungan amal (istiqomah, mujahadah, mudawamah). Saya kasih contoh
sederhana, kawan-kawan
pesantren pengen bikin taman di pondok. Budgetnya puluhan juta. Modal awal 2
juta. Kawan-kawan bagian itu kemudian menyabarkan diri dengan shalat, doa, dan
amalan-kawan lain. Tidak langsung buru-buru memesan pohon-pohon, rumput-rumput
untuk taman.
Kesatu, duitnya jauh dari cukup. Kedua, kalau dipaksain,
jadi hutang. Karena itu, tempuhlah Jalan Allah. Shalat, doa, ibadah, dan sabar.
Jangan langsung pengen jadi. Keinginan bikin taman itu. Dibuat misalnya, bulan
depan. Sebelum bulan
depan itu jatuh, sungguh-sungguhlah mendekatkan diri kepada Allah. Mereka
shalat sunnah di atas tanah yang mau
ditanemin pohon-pohon dan
dibuatkan taman. Mereka ngaji Qur’an di atas tanah tersebut. Mereka shalat
malam di atas tanah itu. Angka bilangan riyadhah 40hr sekali lagi menunjukkan
target kedisiplinan dan waktu yang cukup. Isinya
riyadhah, standar-standar aja.
Ga ada yang aneh-aneh. Dhuha 8
rokaat. Jamaah di masjid plus qobliyah ba’diyah. Tahajjud dan witir. Baca
shalawat 10 s/d 100x atau lebih banyak dari ini, istighfar 3x s/d 70x atau lebih banyak dari
ini. Baca Qur’an 1
hari minimal 1 halaman. Cuma,
di semua proses ibadah yang
dilewati, diselipkan doa khusus selama riyadhah. Dalam kasus ini: Doa supaya
dibuatkan taman oleh Allah. Dari 40 hari, misalnya 3 hari saja terlewati, kalau
kuat, kalau bagus, kalau disiplin, biasanya udah mulai rintik. Udah mulai ada
tanda-tanda. Apalagi
7 hari, 14 hari, 21 hari, 40 hari, surah al-Fath, turun deh.
Semua orang yang
bermasalah dan punya hajat, saya sangat anjurkan masuk gerbang riyadhah ini.
Untuk mendisiplinkan diri, pakai absen untuk diri
sendiri. Dhuha apa kagak. Kalo dhuha, berapa rokaat. Berjamaah apa kagak?
Ketinggalan takbir pertama apa kagak. Qobliyah ba’diyahnya gimana? [bersambung]
Saya mengajak Anda untuk mendukung pembibitan Penghafal Al-Qur’an yang digagas oleh Ustadz Yusuf Mansur dan Pondok Pesantren Penghafal Al-Qur’an (PPPA) Daarul Qur’an.
Silahkan sampaikan donasi nya di rekening Sbb :
Atas nama Yayasan Daarul Qur’an Nusantara
Bank Syariah Mandiri : A/C. 074 006 5000
BCA : A/C. 603 030 8041
Bank Muamalat : A/C. 303 003 3615
Bank Mandiri : A/C. 128 000 509 2975
Bank Bukopin Syariah : A/C. 880 0420 017
Bank Mega Syariah : A/C. 100 000 6822
Bank BNI Syariah : A/C. 1699 1699 6
Bank DKI Syariah : A/C. 701 700 9003
Bank Permata Syariah : A/C. 97 1010 606
Bank Danamon Syariah : A/C. 731 34 769
BRI : A/C. 0523 01 0000 34 30 4
Konfirmasikan sedekah Anda melalui sms ke : 081519002828.
Untuk konfirmasi sedekah Anda, ketik : Konfirmasi/Nama/Via Bank/Nominal
Sedekah/Tanggal Transfer/Nomor Resi/Keterangan Donasi (infak/sedekah/wakaf).
Hajat. Lalu kirinkan ke alamat HP tersebut di atas.
Informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi link ini:
http://www.pppa.co.id
Tulisan ini dikutip dari :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar