Rabu, 06 November 2024

DENGAN MENGINGAT ALLAH, HATI MENJADI TENANG

Kejujuran itu kekasih Allah. Keterusterangan merupakan sabun pencuci hati. Pengalaman itu bukti. Dan seorang pemandu jalan tak akan membohongi rombongannya. Tidak ada satu pekerjaan yang lebih melegakan hati dan lebih agung pahalanya, selain berdzikir kepada Allah.

{Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu.} (QS. Al-Baqarah: 152)

Berdzikir kepada Allah adalah surga Allah di bumi-Nya. Maka, siapa yang tak pernah memasukinya, ia tidak akan dapat memasuki surga-Nya di akhirat kelak. Berdzikir kepada Allah merupakan penyelamat jiwa dari pelbagai kerisauan, kegundahan, kekesalan dan goncangan. Dan dzikir merupakan jalan pintas paling mudah untuk meraih kernenangan dan kebahagian hakiki.

Untuk melihat faedah dan manfaat dzikir, coba perhatikan kembali beberapa pesan wahyu Ilahi. Dan cobalah mengamalkannya pada hari-hari Anda, niscaya Anda akan mendapatkan kesembuhan. Dengan berdzikir kepada Allah, awan ketakutan, kegalauan, kecemasan dan kesedihan akan sirna. Bahkan, dengan berdzikir kepada-Nya segunung tumpukan beban kehidupan dan permasalahan hidup akan runtuh dengan sendirinya.

Tidak mengherankan bila orang-orang yang selalu mengingat Allah senantiasa bahagia dan tenteram hidupnya. Itulah yang memang seharusnya terjadi. Adapun yang sangat mengherankan adalah bagaimana orang-orang yang lalai dari berdzikir kepada Allah itu justru menyembah berhala-berhala dunia. Padahal,

[(Berhala-berhala) itu mati tidak hidup dan berhala-berhala itu tidak mengetahui bilakah penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan.] (QS. An-Nahl: 21)

Wahai orang yang mengeluh karena sulit tidur, yang menangis karena sakit, yang bersedih karena sebuah tragedi, dan yang berduka karena suatu musibah, sebutlah nama-Nya yang kudus! Betapapun,

{Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?} (QS. Maryam: 65)

Semakin banyak Anda mengingat Allah, pikiran Anda akan semakin terbuka, hati Anda semakin tenteram, jiwa Anda semakin bahagia, dan nurani Anda semakin damai sentausa. Itu, karena dalam mengingat Allah terkandung nilai-nilai ketawakalan kepada-Nya, keyakinan penuh kepada-Nya, ketergantungan diri hanya kepada-Nya, kepasrahan kepada-Nya, berbaik sangka kepada-Nya, dan pengharapan kebahagiaan dari-Nya. Dia senantiasa dekat ketika si hamba berdoa kepada-Nya, senantiasa mendengar ketika diminta, dan senantiasa mengabulkan jika dimohon.

Rendahkan dan tundukkan diri Anda ke hadapan-Nya, lalu sebutlah secara berulang'-ulang nama-Nya yang indah dan penuh berkah itu dengan lidah Anda sebagai pengejawantahan dari ketauhidan, pujian, doa, permohonan dan permintaan ampunan Anda kepada-Nya.

Dengan begitu, niscaya Anda — berkat kekuatan dan pertolongan dari-Nya — akan mendapatkan kebahagiaan, ketenteraman, ketenangan, cahaya penerang dan kegembiraan. Dan,

{Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia, dan pahala yang baik di akhirat.} (OS. Ali 'Imran: 148)

 

>> DR. ‘AIDH AL-QARNI

 

Selasa, 05 November 2024

AMBIL MADUNYA, TAPI JANGAN HANCURKAN SARANGNYA!

Di manapun kelembutan itu berada, ia akan menghiasi tempat itu. Demikian halnya bila ia dicabut dari suatu tempat, ia akan mengotorinya.
Kelembutan tutur kata, senyuman tulus di bibir, dan sapaan-sapaan hangat yang terpuji saat bersua merupakan hiasan-hiasan yang selalu dikenakan oleh orang-orang mulia.

Semua itu merupakan sifat seorang mukmin yang akan menjadikannya seperti seekor lebah; makan dari makanan yang baik dan menghasilkan madu yang baik. Dan bila hinggap pada setangkai bunga, ia tidak pernah merusaknya. Semua itu terjadi karena Allah menganugerahkan pada kelembutan sesuatu yang tidak Dia berikan kepada kekerasan.

Di antara manusia terdapat orang-orang "istimewa" yang membuat banyak kepala tunduk hormat menyambut kedatangannya, banyak massa berjubel ingin melihat mukanya, banyak hati bersimpati padanya dan banyak jiwa memujanya. Dan mereka itu tak lain adalah orang-orang yang banyak dicintai dan dibicarakan manusia dikarenakan kedermawanan dan kelobaannya, kejujurannya dalam berjual beli, dan keramahan dan sopan santunnya dalam bergaul.

Mencari banyak teman merupakan tuntunan dalam hidup yang selalu dicontohkan oleh orang-orang terhormat dikarenakan akhlak dan perilakunya yang terpuji. Mereka itulah orang-orang yang selalu berada di tengah-tengah kerumunan manusia dengan senyum yang merekah, keramahan yang menentramkan dan sopan santun yang menyejukkan. Dan karena itu, mereka selalu ditanyakan dan didoakan ketika tak terlihat.

Orang-orang yang bahagia memiliki tuntunan akhlak yang secara garis besar tercakup dalam slogan:

{Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.} (QS. Fushshilat: 34)

Begitulah, mereka dapat memupuskan rasa dengki dengan emosi yang terkendali, kesabaran yang menyejukkan, dan kemudahan memaafkan yang menentramkan. Mereka adalah orang-orang yang mudah melupakan kejahatan dan mengingat kebaikan orang lain. Karena itu, tatkala kata-kata kotor dan keji terlontar untuk mereka, telinga mereka tidak pernah memerah dibuatnya. Bahkan mereka memandang kata-kata itu sebagai angin lalu yang tak akan pernah kembali. Mereka itulah orang-orang yang selalu berada dalam kedamaian, orang-orang yang berada di sekitar mereka merasa aman, dan kaum muslimin yang bersama mereka pun merasa tenteram.

"Orang muslim adalah orang yang jika orang muslim lainnya tidak merasa terganggu oleh lisan dan tangannya. Sedangkan orang mukmin adalah orang yang membuat orang lain merasa aman terhadap darah dan hartanya." (Al-Hadits),

"Sesungguhnya Allah memerintahkanku untuk menyambung tali silaturahmi pada orang yang memutuskan silaturahmi denganku. Aku diperintahkan untuk mengampuni orang yang berlaku zcdim terhadapku dan memberi kepada orang yang tidak pemah memberi kepadaku." (Al-Hadits)

{Dan, orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan).} (QS. Ali 'Imran: 134)

Sampaikan kabar gembira kepada mereka bahwa balasan Allah atas keteduhan, ketentraman, dan kedamaian mereka adalah akan disegerakan. Sampaikan pula sebuah kabar gembira kepada mereka bahwa mereka juga akan mendapatkan balasan besar di akhirat berupa surga-surga dan sungai-sungai yang indah di sisi Rabb mereka kelak. Yakni,

{Di tempat yang disenangi di sisi Rabb Yang Berkuasa.} (QS. Al-Qamar: 55)

 

 

DR. ‘AIDH AL-QARNI

Minggu, 03 November 2024

IMAN ADALAH KEHIDUPAN

Orang-orang yang sesungguhnya paling sengsara adalah mereka yang miskin iman dan mengalami krisis keyakinan. Mereka ini, selamanya akan berada dalam kesengsaraan, kepedihan, kemurkaan, dan kehinaan.

{Dan, barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit.} (QS. Thaha: 124)

Tak ada sesuatu yang dapat membahagiakan jiwa, membersibkannya, menyucikannya, membuatnya bahagia, dan mengusir kegundahan darinya, selain keimanan yang benar kepada Allah s.w.t., Rabb semesta alam. Singkatnya, kehidupan akan terasa hambar tanpa iman. Dalam pandangan para pembangkang Allah yang sama sekali tidak beriman, cara terbaik untuk menenangkan jiwa adalah dengan bunuh diri.

Menurut mereka, dengan bunuh diri orang akan terbebas dari segala tekanan, kegelapan, dan bencana dalam hidupnya. Betapa malangnya hidup yang miskin iman! Dan betapa pedihnya siksa dan azab yang akan dirasakan oleh orang-orang yang menyimpang dari tuntunan Allah di akherat kelak!

{Dan, (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (al-Quran) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatannya yang sangat sesat.} (QS. Al-An'am: 110)

Kini, sudah saatnya dunia menerima dengan tulus ikhlas dan beriman dengan sesungguhnya bahwa "tidak ada llah selain Allah". Betapapun, pengalaman dan uji coba manusia sepanjang sejarah kehidupan dunia ini dari abad ke abad telah membuktikan banyak hal; menyadarkan akal bahwa berhala-berhala itu takhayul belaka, kekafiran itu sumber petaka, pembangkangan itu dusta, para rasul itu benar adanya, dan Allah benar-benar Sang Pemilik kerajaan bumi dan langit— segala puji bagi Allah dan

Dia sungguh-sungguh Maha Kuasa atas segala sesuatu. Seberapa besar — kuat atau lemah, hangat atau dingin — iman Anda, maka sebatas itu pula kebahagiaan, ketentraman, kedamaian dan ketenangan Anda.

{Barangsiapa mengerjakan amal salih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.} (QS. An-Nahl: 97)

Maksud kehidupan yang baik (hayatan thayyibah) dalam ayat ini adalah ketenangan jiwa mereka dikarenakan janji baik Rabb mereka, keteguhan hati mereka dalam mencintai Dzat yang menciptakan mereka, kesucian urani mereka dari unsur-unsur penyimpangan iman, ketenangan mereka dalam menghadapi setiap kenyataan hidup, kerelaan hati mereka dalam menerima dan menjalani ketentuan Allah, dan keikhlasan mereka dalam menerima takdir. Dan itu semua adalah karena mereka benar-benar yakin dan tulus menerima bahwa Allah adalah Rabb mereka, Islam agama mereka, dan Muhammad adalah nabi dan rasul yang diutus Allah untuk mereka.

 

DR. ‘AIDH AL-QARNI

Jumat, 18 Oktober 2024

GANTI ITU DARI ALLAH

Allah tidak pernah mencabut sesuatu dari Anda, kecuali Dia menggantinya dengan yang lebih baik. Tetapi, itu terjadi apabila Anda bersabar dan tetap ridha dengan segala ketetapan-Nya.

"Barangsiapa Kuambil dua kekasihnya (matanya) tetap bersabar, maka Aku akan mengganti kedua(mata)nya itu dengan surga." (Al-Hadits)

dan,

"Barangsiapa Kuambil orang yang dicintainya di dunia tetap mengharapkan ridha(Ku), niscaya Aku akan menggantinya dengan surga." Al-Hadits)

Yakni, barangsiapa kehilangan anaknya tetap berusaha untuk bersabar, maka di alam keabadian kelak akan dibangunkan untuknya sebuah Baitul Hamd (Istana Pujaan).

Maka, Anda tak usah terlalu bersedih dengan musibah yang menimpa Anda, sebab yang menentukan semua itu adalah Dzat yang memiliki surga, balasan, pengganti, dan ganjaran yang besar. Para waliyullah yang pernah ditimpa musibah, ujian dan cobaan akan mendapatkan penghormatan yang agung di surga Firdaus. Itu tersirat dalam firman-Nya

{Selamat atasmu karena kesabaranmu. Maka, alangkah baiknya tempat kesudahan itu.} (QS. Ar-Ra'd: 24)

Betapapun, kita harus selalu melihat dan yakin bahwa di balik musibah terdapat ganti dan balasan dari Allah yang akan selalu berujung pada kebaikan kita. Dengan begitu, kita akan termasuk,

{Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempuma dan rahmat dari Rabb mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.} (QS. Al-Baqarah: 157)

Ini merupakan ucapan selamat bagi orang-orang yang mendapat musibah dan kabar gembira bagi orang-orang yang mendapat bencana. Umur dunia ini sangat pendek dan gudang kenikmatannya pun sangat miskin. Adapun akhirat, lebih baik dan kekal. Sehingga, barangsiapa di dunia mendapat musibah ia akan mendapat kesenangan di akhirat kelak, dan barangsiapa hidup sengsara di dunia ia akan hidup bahagia di akhirat.

Lain halnya dengan mereka yang memang lebih mencintai dunia, hanya mendambakan kenikmatan dunia saja, dan lebih senang pada keindahan dunia. Hati mereka akan selalu gundah gulana, cemas tidak mendapatkan kenikmatan dunia dan takut tidak nyaman hidupnya di dunia. Mereka ini

hanya menginginkan kenikmatan dunia saja, sehingga mereka selalu memandang musibah sebagai petaka besar yang mematikan. Mereka juga

akan memandang setiap cobaan sebagai sesuatu yang gelap gulita selamanya. Ini adalah karena mereka selalu memandang ke arah bawah telapak kakinya dan hanya mengagungkan dunia yang sangat fana dan tak berharga ini.

Wahai orang-orang yang tertimpa musibah, sesungguhnya tak ada sesuatu pun yang hilang dari kalian. Kalian justru beruntung, karena Allah selalu menurunkan sesuatu kepada para hamba-nya dengan "surat ketetapan" yang di sela-sela huruf kalimatnya terdapat suatu kelembutan, empati, pahala, ada balasan, dan juga pilihan. Maka dari itu, siapa saja yang tertimpa musibah yang hebat, ia harus menghadapinya dengan sabar, mata yang jernih dan pola pikir yang panjang. Dengan begitu, ia akan menyaksikan bahwa buah manis dari musibah itu adalah :

{Lalu, diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa.} (QS. Al-Hadid: 13)

Dan sesungguhnya apa yang ada di sisi Allah itu lebih baik, lebih abadi, lebih utama, dan lebih mulia.

 

DR. ‘AIDH AL-QARNI

 

 

Senin, 07 Oktober 2024

SEMOGA RUMAHMU MEMBUAT BAHAGIA

Mengasingkan diri yang diajarkan syariat dan sunah Rasul adalah menjauhkan diri dari kejahatan dan pelakunya, orang-orang yang banyak waktu kosongnya, orang-orang yang lalai, dan orang-orang yang senang membuat huru-hara. Dengan begitu, jiwa Anda akan selalu terkendali, hati
menjadi tenang dan sejuk, pikiran selalu jernih, dan Anda akan merasa leluasa dan bahagia berada di taman-taman ilmu pengetahuan.

Mengasingkan diri (uzlah) dari semua hal yang melalaikan manusia dari kebaikan dan ketaatan merupakan obat yang sudah diuji coba dan dibuktikan kemujarabannya oleh para ahli pengobatan hati. Banyak cara untuk menjauhkan diri dari kejahatan dan permainan yang sia-sia.

Diantaranya adalah; mengisi waktu dengan menyuntikkan wawasan baru ke dalam akal pikiran, menjalankan semua hal yang sesuai dengan kaedah "takut kepada Allah", dan juga menghadiri majelis-majelis pertaubatan dan dzikir. Betapapun, perkumpulan atau majelis yang terpuji dan patut dikunjungi adalah yang digunakan untuk menjalankan shalat berjamaah, menuntut dan mengajarkan ilmu, atau untuk saling membantu dalam kebaikan. Maka dari itu, hindarilah majelis-majelis yang tidak jelas tujuannya dan tidak pula berguna! Jaga kesucian kulit Anda, tangisilah kesalahan Anda dan jagalah lidah! Semoga, dengan itu rumah Anda dapat membahagiakan hati Anda.

Pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan merupakan serangan mematikan bagi jiwa dan ancaman yang membahayakan keamanan dan kedamaian diri Anda. Pasalnya, melakukan hal itu berarti Anda telah bergaul dengan setan-setan pembisik desas-desus, penebar kabar bohong, peramal bencana dan petaka. Dan itu, akan membuat Anda mati tujuh kali dalam sehari sebelum Anda benar-benar mati. Maka,

{Jika mereka berangkat bersama-sama kamu, niscaya mereka tidak menambah kamu selain dari kerusakan belaka.} (QS. At-Taubah: 47)

Atas dasar itu, harapan saya adalah supaya Anda menjalani bagaimanapun kondisi Anda, tetap menyendiri di 'kamar' Anda dan hanya kepada-Nya dengan tekun agar Anda mendapatkan kebahagiaan dan kemenangan. Keluar untuk berkata atau berbuat baik saja. Pada saat seperti itu hati Anda akan benar-benar menjadi milik Anda, sehingga waktu dan umur Anda selamat dari kesia-siaan, lidah Anda terhindar dari menggunjing (ghibah), hati Anda bersih dari kerisauan, telinga Anda terjauhkan dari ucapan kotor, dan jiwa Anda bebas dari berburuk sangka.

Barangsiapa mencoba sesuatu, niscaya akan mengetahuinya. Barangsiapa membiarkan dirinya hanyut dalam gumpalan kasak-kusuk dan terseret ke dalam komunitas orang-orang yang tidak berilmu, serta senang berbuat yang sia-sia, maka katakan kepadanya: Selamat tinggal!

 

 

DR. ‘AIDH AL-QARNI

Rabu, 02 Oktober 2024

SIAPAKAH YANG MEMPERKENANKAN DOA ORANG YANG KESULITAN APABILA IA BERDOA?

Siapakah yang berhak menjadi tempat mengadu orang-orang yang dilanda kegelisahan, kesempitan, kesulitan dan kesedihan? Kepada siapakah mereka harus memohon pertolongan? Siapakah yang layak menjadi tempat bergantung, memohon, meminta dan meratap semua makhluk? Siapakah yang berhak menjadi gantungan hati dan selalu diucapkan oleh lidah manusia? Tak lain, adalah hanya Allah yang tiada Ilah selain Dia.

Bagiku dan juga Anda, adalah suatu kewajiban untuk berdoa dan meminta kepada-Nya dalam keadaan lapang maupun sempit, dalam keadaan mudah maupun ketika sulit. Kita harus menumpahkan semua permasalahan ke haribaan-Nya dan kita juga tetap harus ber-tawassul kepada-Nya, meski dalam keterjepitan seperti apapun. Kita harus duduk bersimpuh di depan pintu gerbang-Nya sambil memohon, menangis merendahkan diri dan meminta ampunan-Nya. Dan kemudian, tunggulah! Karena pada saatnya nanti akan datang pertolongan, ma'unah (uluran), bantuan dan kemudahan yang bersumber dari-Nya.

{Atau, siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya.} (QS. An-Naml: 62)

Jawabannya adalah Allah-lah yang menyelamatkan orang yang tenggelam, memberi jalan keluar orang-orang yang mengalami kesulitan, menolong orang yang dizalimi, memberi petunjuk orang yang sesat, menyembuhkan orang yang sakit, dan meringankan beban orang yang mendapat cobaan.

{Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.} (QS. Al-'Ankabut: 65)

Di sini, saya tidak akan memaparkan doa-doa pengusir rasa duka, gundah dan sedih. Bagaimanapun, sebaiknya Anda mempelajari sendiri kalimat-kalimat doa yang indah dalam kitab-kitab hadist. Setelah itu, mengadulah, merataplah, berdoa dan memohonlah kepada-Nya. Dan bila Anda sudah berhasil menemukan-Nya, berarti Anda telah mendapatkan segalanya. Akan tetapi, jika Anda kehilangan iman kepada-Nya, niscaya Anda telah kehilangan segalanya.

Doa Anda kepada Rabb terhitung sebagai wujud lain dari ibadah. Juga sebagai bukti ketaatan besar yang akan mendatangkan suatu pemberian lebih dari apa yang Anda minta. Maka itu, seorang hamba yang benar-benar mengetahui hakekat berdoa kepada Allah, niscaya ia tak akan pernah resah, gundah, dan kacau pikirannya.

Semua tali akan mengerut kecuali tali-Nya, dan semua pintu akan tertutup kecuali pintu-Nya. Allah Maha Dekat, Maha Mendengar, dan Maha Menjawab. Dia mengabulkan doa setiap orang yang berada dalam kesulitan. Dia memerintahkan Anda — karena Anda manusia yang selalu membutuhkan dan lemah, dan Dia Maha Kaya, Maha Kuat, Maha Tunggal dan Maha Terpuji — agar senantiasa berdoa. Dia berkata,

{Berdoalah kamu kepada-Ku niscaya akan Kuperkenankan bagimu.} . (QS. Al-Mu'minun: 60)

Ketika musibah dan bencana datang silih berganti menimpa Anda, berdzikirlah kepada-Nya, sebutlah nama-Nya, mohonlah pertolongan-Nya, dan mintalah jalan keluar dari-Nya!

Tundukkan wajah untuk mengkuduskan nama-Nya demi mendapatkan mahkota kemerdekaan dari-Nya. Lekatkan hidung pada tempat Anda bersujud kepada-Nya agar Anda mendapatkan keselamatan. Angkat kedua tangan Anda, buka kedua telapak tangan Anda, perbanyak memohon kepada-Nya, jangan pernah bosan meminta kepada-Nya, dan jangan pernah berpaling dari depan pintu-Nya.

Harapkanlah kelembutan kasih sayang dari-Nya, nantikan pertolongan-Nya, nyaringkan suara Anda tatkala menyebut nama-Nya, dan selalu berbaik sangkalah kepada-Nya. Curahkan seluruh waktu Anda untuk-Nya dan beribadahlah.

 

DR. ‘AIDH AL-QARNI

 

Senin, 30 September 2024

A LETTER FROM GOD

Saat kau bangun dipagi hari, Aku memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepadaKu, walaupun hanya sepatah kata, meminta pendapatKu atau bersyukur kepada Ku atas sesuatu hal indah yang terjadi didalam hidupmu kemarin, tetapi Aku melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja.
 
Aku kembali menanti. Saat engkau sedang bersiap, Aku tahu akan ada sedikit  waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKu, tetapi engkau terlalu sibuk. Di satu tempat, engkau duduk disebuah kursi selama lima belas menit tanpa  melakukan apapun. Kemudian Aku melihat engkau menggerakkan kakimu. Aku berpikir engkau ingin berbicara kepadaKu tetapi engkau berlari ke telepon dan menelepon seorang teman untuk mendengarkan gosip terbaru.


Aku melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan Aku menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu, Aku berpikir engkau terlalu sibuk untuk mengucapkan sesuatu kepadaKu.

Sebelum makan siang Aku melihatmu memandang kesekeliling, mungkin engkau  merasa malu untuk berbicara kepadaKu, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu. Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara kepadaKu dengan lembut sebelum mereka makan, tetapi engkau tidak melakukannya.

Tidak apa-apa. Masih ada waktu yang tersisa, dan Aku berharap engkau akan berbicara kepadaKu, meskipun saat engkau pulang ke rumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan. Setelah beberapa hal tersebut selesai engkau kerjakan, engkau menyalakan televisi, Aku tidak tahu apakah kau suka menonton televisi atau tidak, hanya saja engkau selalu kesana dan menghabiskan banyak waktu setiap hari didepannya, tanpa memikirkan apapun hanya menikmati acara yang ditampilkan. 

Kembali Aku menanti dengan sabar saat engkau menonton TV dan menikmati makananmu tetapi kembali kau tidak berbicara kepadaKu. Saat tidur Kupikir kau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, kau melompat ke tempat tidur dan tertidur tak lama kemudian. Tidak apa-apa karena mungkin engkau tidak menyadari bahwa Aku selalu hadir untukmu.

Aku telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari. Aku bahkan ingin mengajarkanmu bagaimana bersabar terhadap orang lain. Aku sangat mengasihimu, setiap hari Aku menantikan sepatah kata, doa atau pikiran atau syukur dari hatimu.

Baiklah... engkau bangun kembali dan kembali Aku akan menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini kau akan memberiKu sedikit waktu. Semoga harimu menyenangkan.

 

Yang selalu menyertaimu setiap saat

 

ALLAH SWT

 

Apakah kau memiliki cukup waktu untuk mengirimkan surat ini kepada orang lain yang kau sayangi.

 

 

 

Jumat, 27 September 2024

ALLAH MENDENGAR DOA

Allah Mendengar. Kitanya saja yang kurang sabar. Allah Mendengar. Kitanya saja yang ga paham bahwa Allah sudah mengabulkan.

Di antara cerita yang saya senang tentang doa dan perjalanan doa dikabulkan adalah cerita tentang tukang kaca. Kisah ini sudah saya kisahkan di beberapa buku Wisatahati dan bahkan sudah difilmkan.

Istri seorang tukang kaca dikisahkan meminta izin kepada suaminya, untuk meminjam sejumlah uang kepada tetangganya. Dan bahkan di kemudian waktunya, Allah “menggodanya” dengan sebuah godaan yang dengannya diketahui kepasrahan dan kepatuhan istri ini, dan tidak berpaling dari Allah.

Suaminya, si tukang kaca, menolak. “Nda usah Bu. Kita berdoa saja kepada Allah, agar besok Allah mengirimkan makanan untuk kita. Lagian kita masih punya jatah makan untuk besok pagi kan?”

Istrinya mengangguk tanpa anggukan. Hanya isyarat membenarkan. Iya, benar. Tapi hanya untuk makan sarapan anaknya saja. Dua orang. Tidak cukup untuk dia dan suaminya. Itu pun siangnya bagaimana?

“Ada orang-orang yang malah udah dalam keadaan ga makan, dan tetap berpuasa sambil menanti jawaban dari Allah. Sedang dia tetap dalam doanya, dan tidak meminta kepada manusia….”

“Percayalah Bu. Allah Maha Mendengar…”

Wuah, jujur Saudara-Saudara semua. Kita ini kehilangan kepercayaan terhadap Allah Yang Maha Mendengar, Allah Yang Maha Kuasa, Allah Yang Maha Menjawab, Allah Yang Maha Besar. Suka kehilangan kepercayaan itu. Seringnya tidak yakin. Akhirnya membawa kita berpaling kepada selain Allah, dan kurang sabar. Terjawab sih persoalan hidup kita. Namun persoalan baru muncul menghadang yang lebih besar. Jarang yang kuat sakit. Jarang yang tahan menderita. Apalagi jika sudah berdoa sekian lama. Tinggal melewati ujungnya saja, akhirnya di ujung-ujung itulah kita berpaling. Saya penuh berharap Saudara sudah mengikuti Kuliah Online dengan baik, khususnya Kuliah Tauhid. Sehingga lebih memahami kalimat ini. Amin.

Istrinya menyetujui.
Tengah malam, istri yang salehah dan taat sama suami ini, bangun menemani sang suami shalat malam. Sungguh indah. Di ketidakpunyaan, ada seorang hamba dengan pasangan hidupnya yang bisa bangun malam. Di saat mana begitu banyak orang-orang yang berlimpah malahannya tidak bisa bangun malam. Harusnya yang lebih wajib lagi bangun malam adalah mereka yang berkecukupan atau malah yang berkelebihan. Untuk bersyukur kepada Yang Maha Mengaruniakan segala karunia-Nya.

Doa sang suami sederhana, “Ya Allah, izinkan satu kaca kecil saya laku. Supaya saya bisa memberi makan anak-anak saya dan istri saya.”

Sang istri mengamini dengan linangan air mata. Ia tahu, sebagaimana hari-hari sebelomnya, sang suami akan berpuasa. Berpuasa bukan hanya karena emang ga bisa sarapan. Kalaunya ia sarapan, maka jatah makan 2 anaknya akan berkurang jauh. Bukan karena itu saja. Tapi suaminya termasuk yang yakin bahwa doa orang yang berpuasa, akan jauh lebih dikabulkan Allah.

Istri ini menangis, manakala juga mengingat bahwa suaminya ini adalah tukang kaca keliling pikul. Yang membawa kaca-kaca dagangannya dengan dipikul. (Di dalam Film Kun Fayakuun the movie, diilustrasikan dengan tukang kaca yang pake gerobak).

Masya Allah ya. Kita-kita ini karena banyaknya makanan, jadi susah puasa. Bukan saja susah puasa kali. Susah juga bangun malam. Emang kadang-kadang kekurangan malah membuat orang begitu dekat sama Allah. Adalah sesuatu yang hebat jika kita bisa dekat sama Allah, sedang suasana kita sedang berkecukupan, tidak ada masalah, dan kehidupan lagi sempurna-sempurnanya.

***

Ba’da shubuh, tukang kaca ini jalan. Anak-anaknya, istrinya, mendoakan kepergian tulang punggung keluarga ini. “Hanya Allah yang bisa memberi rizki ayah. Semua doakan ayah ya. Dhuha, shalat fardhu, doakan ayah…”, katanya sambil pamit.

Memang. Bukan karena kaca yang laku lah tukang kaca ini bisa bawa duit. Tapi karena Allah. Kalau sudah karena Allah, maka laku ga laku ini kaca, ga soal. DAN DI SINILAH KITA MULAI BELAJAR BAGAIMANA DOA SECARA AJAIB BEKERJA. Allah kelak akan mengabulkan doa keluarga ini. Dengan cara-cara nya Allah. Tidka harus selalu dengan apa yang diminta oleh manusia sebagai jalan pikiran buat Allah mengabulkan doanya. Dalam kasus ini saya suka mengajarkan kepada diri saya, bahwa kita boleh banget meminta kepada Allah, namun kita tetap tidak dapat mengatur Allah harus begini harus begitu. Yakin saja bahwa Allah akan menyampaikan kita kepada apa yang menjadi doa kita. Prosesnya serahkan kepada Allah. Begitu kurang lebihnya.

PERUMPAMAAN seorang pengemudi taxi pun menjadi tepat. Jika kita percaya kepada si tukang taxi, maka cukup kita sebut alamat kita, dan tinggal tidur saja. Bangun-bangun, udah nyampe. Kadang ga tahu juga dia lewat mana lewat mananya.8

***

Melewati zuhur, ini tukang kaca belom ada yang laku kacanya. Subhaanallaah. Bilangan kilometer sudah dia tempuh. Ada cerita mengenaskan. Saking percayanya ada Allah, dia selalu memperdengarkan doanya di depan rumah Allah. Asal ada mushalla atau masjid, dia menepi sebentar. Meski ga masuk, dia berdoa di depan rumah Allah itu. Dengan kesederhanaan berpikirnya, dia meyakini bahwa Allah ada di dalam mushalla atau masjid tersebut, makanya dia berhenti untuk memperdengarkan doanya. Sederhana… “Ya, Allah, tolonglah ada satuuuuu aja kaca saya yang laku, supaya saya bisa membawa uang ke rumah…”.

Pas lohor, dia harus memutar lagi jalan balik. Agar sebelom maghrib sudah sampai di rumah lagi. Tau gak? Sampe menjelang pulang, dan bahkan sampe pulang ke rumah, kacanya tidak ada yang laku juga, dan duit sepeser pun tidak ada yang dia bawa pulang.

Nah, jika cerita ini saya hentikan sampe di sini, apakah doa tidak bekerja? Apakah Allah tidak mendengar doa hamba-Nya? Apakah Allah tidak bisa menjualkan kacanya pak tukang kaca ini? Apakah terlalu sulit buat Allah, ataukah Allah begitu pelit? Ataukah Allah hendak menguji hamba-Nya ini? Atau Anda mau berpendapat? Kiranya saya beri kesempatan dulu buat Saudara semua memberikan pendapat. Silahkan tulisan pendapat Saudara dan kirimkan ke : Modul Kirim Tugas. Kita lanjutkan sesi ini nanti ya. Silahkan tuliskan dulu bagaimana reaksi Saudara, pendapat Saudara, atau apa lah yang kira-kira dipikirkan oleh Saudara. Tukang kaca ini udah begitu hebat pasrahnya dan yakinnya sama Allah. Ga bergantung sama yang lain, dan ga berpaling dari Allah. Dia pun sudah memimpin istrinya dan anak-anaknya juga untuk menghadap kepada Allah. Lalu kenapa masih gagal? Gagal menjual kaca dan gagal bawa uang? Saudara yang pernah membaca buku Wisatahati, lalu membaca selipan kisah ini, udah tahu endingnya. Kalo udah tau, cobalah tulis juga. Sekalian belajar nulis. Amin. Saya tunggu ya.

Berikut tugas enak buat saudara semua. Buka al Qur’an, catat ayat-ayatnya, berikut terjemahannya. Jadikan sebagai arsip pribadi:
- Qs. al Faatihah: 4.
- Qs. al Baqarah: 186.
- Qs. Aali ‘Imroon: 38.
- Qs. al An’aam: 41, 63.
- Qs. al A’roof: 55-56.
- Qs. Qs. at Taubah: 103.
- Qs. Yuunus: 10, 12, 22.
- Qs. Huud: 61.
- Qs. ar Ro’du: 14.
- Qs. Ibroohiim: 39-40.
- Qs. an Naml: 62.
- Qs. al Ankabuut: 65.
- Qs. az Zumar: 8.
- Qs. al Mu’min: 60.
- Qs. Fushshilat: 51.
- Qs. asy Syuuroo: 26.

Nanti kita belajar tentang doa-doa beberapa nabi, dan filosofinya. Insya Allah tulisan-tulisan di Kuliah Online bab Kuliah Doa/Zikir ini, Saudara lebih ketemu persoalan ilmunya, pembahasannya, atau filosofi di balik hikmah doa & zikir. Adapun tentang doa-doanya apa saja untuk urusan ini dan itu, serta zikir ini dan itunya, tidak saya terlalu muat kecuali sedikit saja dan atau sebagai sesuatu yang dibahas.

 

>> KH. YUSUF MANSUR

Rabu, 25 September 2024

JADIKAN BUAH LEMON ITU MINUMAN YANG MANIS!

Orang cerdik akan berusaha merubah kerugian menjadi keuntungan. Sedangkan orang bodoh akan membuat suatu musibah menjadi bertumpuk dan berlipat ganda.

Ketika Rasulullah s.a.w. diusir dari Makkah, beliau memutuskan untuk menetap di Madinah dan kemudian berhasil membangunnya menjadi sebuah negara yang sangat akrab di telinga dan mata sejarah.

Ahmad ibn Hanbal pernah dipenjara dan dihukum dera, tetapi karenanya pula ia kemudian menjadi imam salah satu madzhab.

Ibnu Taimiyyah pernah di penjara, tetapi justru di penjara itulah ia banyak melahirkan karya. As-Sarakhsi pernah dikurung di dasar sumur selama bertahun-tahun, tetapi di tempat itulah ia berhasil mengarang buku sebanyak dua puluh jilid.

Ketika Ibnul-Atsir dipecat dari jabatannya, ia berhasil menyelesaikan karya besarnya yang berjudul Jami'ul Ushul dan an-Nihayah, salah satu buku paling terkenal dalam hadits.

Demikian halnya dengan Ibnul-Jawzy, ia pernah diasingkan dari Baghdad, dan karena itu ia menguasai qiraah sab'ah.

Malik ibn ar-Raib adalah penderita suatu penyakit yang mematikan, namun ia mampu melahirkan syair-syair yang sangat indah dan tak kalah dengan karya-karya para penyair besar zaman Abbasiyah.

Lalu, ketika semua anak Abi Dzuaib al-Hudzali mati meninggalkannya seorang diri, ia justru mampu menciptakan nyanyian-nyanyian puitis yang mampu membekam mulut zaman, membuat setiap pendengarnya tersihir, memaksa sejarah untuk selalu bertepuk tangan saat mendengarnya kembali.

Begitulah, ketika tertimpa suatu musibah, Anda harus melihat sisi yang paling terang darinya. Ketika seseorang memberi Anda segelas air lemon, Anda perlu menambah sesendok gula ke dalamnya. Ketika mendapat hadiah seekor ular dari orang, ambil saja kulitnya yang mahal dan tinggalkan bagian tubuhnya yang lain. Ketika disengat kala jengking, ketahuilah bahwa sengatan itu sebenarnya memberikan kekebalan pada tubuh Anda dari bahaya bisa ular.

Kendalikan diri Anda dalam berbagai kesulitan yang Anda hadapi! Dengan begitu, Anda akan dapat mempersembahkan bunga mawar dan melati yang harum kepada kami. Dan,

{Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu.} (QS. Al-Baqarah: 216)

Sebelum terjadi revolusi besar di Perancis, konon negara itu pernah memenjara dua sastrawan terkenalnya. Salah seorang dari keduanya sangat optimistis dan yang seorang lagi pesimistis bahwa revolusi dan perubahan akan segera terjadi. Setiap hari keduanya sama-sama melongokkan kepala melalui sela-sela jeruji penjara.

Hanya saja, sang sastrawan yang optimistis selalu memandang ke atas dan melihat bintang-bintang yang gemerlap di langit. Dan karena itu ia selalu tersenyum cerah. Adapun sastrawan yang pesimistis, ia selalu melihat ke arah bawah dan hanya melihat tanah hitam di depan penjara, dan kemudian menangis sedih.

Begitulah, sebaiknya Anda selalu melihat sisi lain dari kesedihan itu. Sebab, belum tentu semuanya menyedihkan, pasti ada kebaikan, secercah harapan, jalan keluar serta pahala.

 

DR. ‘AIDH AL-QARNI

 

Senin, 23 September 2024

BERSAMA KESULITAN ADA KEMUDAHAN

Wahai manusia, setelah lapar ada kenyang, setelah haus ada kepuasan, setelah begadang ada tidur pulas, dan setelah sakit ada kesembuhan. Setiap yang hilang pasti ketemu, dalam kesesatan akan datang petunjuk, dalam kesulitan ada kemudahan, dan setiap kegelapan akan terang benderang.

{Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya) atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya.} (QS. Al-Maidah: 52)

Sampaikan kabar gembira kepada malam hari bahwa sang fajar pasti datang mengusirnya dari puncak-puncak gunung dan dasar-dasar lembah. Kabarkan juga kepada orang yang dilanda kesusahan bahwa, pertolongan akan datang secepat kelebatan cahaya-dan kedipan mata. Kabarkan juga kepada orang yang ditindas bahwa kelembutan dan dekapan hangat akan segera tiba.

Saat Anda melihat hamparan padang sahara yang seolah memanjang tanpa batas, ketahuilah bahwa di balik kejauhan itu terdapat kebun yang rimbun penuh hijau dedaunan. Ketika Anda melihat seutas tali meregang kencang, ketahuilah bahwa, tali itu akan segera putus.

Setiap tangisan akan berujung dengan senyuman, ketakutan akan berakhir dengan rasa aman, dan kegelisahan akan sirna oleh kedamaian. Kobaran api tidak mampu membakar tubuh Nabi Ibrahim a.s. Dan itu, karena pertolongan Ilahi membuka "jendela" seraya berkata:

{Hai api menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim.} (QS. Al-Anbiya': 69)

Lautan luas tak kuasa menenggelamkan Kalimur Rahman (Musa a.s). Itu, tak lain karena suara agung kala itu telah bertitah,

{Sekali-kali tidak akan tersusul. Sesungguhnya, Rabb-ku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku.} (QS. Asy-Syu'ara:: 62)

Ketika bersembunyi dari kejaran kaum kafir dalam sebuah gua, Nabi Muhammad s.a.w. yang ma'shum mengabarkan kepada Abu Bakar bahwa Allah Yang Maha Tunggal dan Maha Tinggi ada bersama mereka. Sehingga, rasa aman, tenteram dan tenang pun datang menyelimuti Abu Bakar.

Mereka yang terpaku pada waktu yang terbatas dan pada kondisi yang (mungkin) sangat kelam, umumnya hanya akan merasakan kesusahan, kesengsaraan, dan keputusasaan dalam hidup mereka. Itu, karena mereka

hanya menatap dinding-dinding kamar dan pintu-pintu rumah mereka. Padahal, mereka seharusnya menembuskan pandangan sampai ke belakang tabir dan berpikir lebih jauh tentang hal-hal yang berada di luar pagar rumahnya.

Maka dari itu, jangan pernah merasa terhimpit sejengkalpun, karena setiap keadaan pasti berubah. Dan sebaik-baik ibadah adalah menanti kemudahan dengan sabar. Betapapun, hari demi hari akan terus bergulir, tahun demi tahun akan selalu berganti, malam demi malam pun datang silih berganti. Meski demikian, yang gaib akan tetap tersembunyi, dan Sang Maha Bijaksana tetap pada keadaan dan segala sifat-Nya. Dan Allah mungkin akan menciptakan sesuatu yang baru setelah itu semua. Tetapi sesungguhnya, setelah kesulitan itu tetap akan muncul kemudahan.

 

DR. ‘AIDH AL-QARNI