Kamis, 26 Desember 2024
MENIKMATI KEHIDUPAN
Selasa, 24 Desember 2024
TENTANG KEHIDUPAN
Jumat, 29 November 2024
YAKINILAH BAHWA ANDA TETAP MULIA BERSAMA PARA PENERIMA COBAAN!
Sungguh, betapa banyaknya penderitaan yang terjadi, dan betapa banyak pula orang-orang yang sabar menghadapinya. Maka Anda bukan hanya satu-satunya orang yang mendapat cobaan. Bahkan, mungkin saja penderitaan atau cobaan Anda tidak seberapa bila dibandingkan dengan cobaan orang lain.
Berapa banyak di
dunia ini orang yang terbaring sakit di atas ranjang selama bertahun-tahun dan
hanya mampu membolak-balikkan badannya, lalu merintih kesakitan dan menjerit
menahan nyeri. Berapa banyak orang yang dipenjara selama bertahun-tahun tanpa pernah
dapat melihat cahaya matahari sekalipun, dan ia hanya mengenal jeruji-jeruji
selnya. Berapa banyak orang tua yang harus kehilangan buah hatinya, baik yang
masih belia dan lucu-lucunya, atau yang sudah remaja dan penuh harapan. Betapa
banyaknya di dunia ini orang yang menderita, mendapat ujian dan cobaan, belum
lagi mereka yang harus setiap saat menahan himpitan hidup.
Kini, sudah tiba waktu Anda untuk memandang diri Anda mulia bersama mereka yang terkena musibah dan mendapat cobaan. Sudah tiba pula waktu Anda untuk menyadari bahwasanya kehidupan di dunia ini merupakan penjara bagi orang-orang mukmin dan tempat kesusahan dan cobaan. Di pagi hari, istana-istana kehidupan penuh sesak dengan penghuninya, namun menjelang senja istana-istana itu ambruk menjadi reruntuhan. Mungkin saat ini kekuatan masih prima, badan masih sehat, harta melimpah, dan keturunan banyak jumlahnya. Namun dalam hitungan hari saja semuanya bisa berubah: jatuh miskin, kematian datang secara tiba-tiba, perpisahan yang tak bisa dihindarkan, dan sakit yang tiba-tiba menyerang.
{Dan, telah nyata bagimu bagaimana Kami berbuat terhadap mereka dan telah Kami berikan kepadamu beberapa perumpamaan.} (QS. Ibrahim: 45)
Sebaiknya Anda
mempersiapkan diri sebagaimana kesiapan seekor unta berpengalaman yang akan
mengiringi Anda menyeberangi padang sahara. Bandingkan penderitaan Anda dengan
penderitaan orang-orang di sekitar Anda dan orang-orang sebelum Anda, niscaya
Anda akan sadar bahwa Anda sebenarnya lebih beruntung dibanding mereka. Bahkan,
Anda akan merasakan bahwa penderitaan Anda itu hanyalah duri-duri kecil yang
tak ada artinya. Maka, panjatkan segala pujian kepada Allah atas semua kebaikan-Nya
itu, bersyukurlah kepada-Nya atas semua yang diberikan kepada Anda, bersabarlah
atas semua yang diambil-Nya, dan yakinilah kemuliaan Anda bersama orang-orang
menderita di sekitar Anda.
Banyak suri tauladan Rasulullah s.a.w. yang perlu Anda contoh. Syahdan, beliau pernah dilempar kotoran unta oleh orang-orang kafir Makkah, kedua kakinya dicederai dan wajahnya mereka lukai. Dikepung dalam suatu kaum beberapa lama hingga beliau hanya dapat makan dedaunan apa adanya saja, diusir dari Makkah, dipukul gerahamnya hingga retak, dicemarkan kehormatan isterinya, tujuh puluh sahabatnya terbunuh, dan seorang putera serta sebagian besar puterinya meninggal dunia pada saat beliau sedang senang-senangnya membelai mereka. Bahkan, karena terlalu laparnya, beliau pernah mengikatkan batu di perutnya untuk menahan lapar.
Beliau pernah pula dituduh sebagai seorang penyair (bukan penyampai wahyu Allah), dukun, orang gila dan pembohong. Namun, Allah melindunginya dari semua itu. Dan semua hal tadi merupakan cobaan yang harus beliau hadapi dan penyucian jiwa yang tiada tara dan tandingannya.
Sebelum itu, Nabi Zakariya dibunuh kaumnya, Nabi Yahya dijagal, Nabi Musa diusir dan dikejar-kejar, dan Ibrahim dibakar. Cobaan-cobaan itu juga menimpa para khalifah dan pemimpin kita; Umar r.a. dilumuri dengan darahnya sendiri, Utsman dibunuh diam-diam, dan Ali ditikam dari belakang. Dan masih banyak lagi para pemimpin kita yang juga harus menerima punggungnya penuh bekas cambukan, dijebloskan ke dalam penjara, dan juga dibuang ke negari lain.
{Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang'orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan).} (QS. Al-Baqarah: 214)
DR. ‘AIDH AL-QARNI
Kamis, 21 November 2024
HADAPI HIDUP INI APA ADANYA!
Anda tidak akan pernah menjumpai seorang ayah, isteri, kawan, sahabat, tempat tinggal, atau pekerjaan yang padanya tidak terdapat sesuatu yang menyulitkan. Bahkan, kadangkala justru pada setiap hal itu terdapat sesuatu yang buruk dan tidak Anda sukai. Maka dari itu, padamkanlah panasnya keburukan pada setiap hal itu dengan dinginnya kebaikan yang ada padanya. Itu kalau Anda mau selamat dengan adil dan bijaksana.
Pasalnya, betapapun setiap luka ada harganya. Allah menghendaki dunia ini sebagai tempat bertemunya dua hal yang saling berlawanan, dua jenis yang saling bertolak belakang, dua kubu yang saling berseberangan, dan dua pendapat yang saling berseberangan. Yakni, yang baik dengan yang buruk, kebaikan dengan kerusakan, kebahagiaan dengan kesedihan. Dan setelah itu, Allah akan mengumpulkan semua yang baik, kebagusan dan kebahagian itu di surga. Adapun yang buruk, kerusakan dan kesedihan akan dikumpulkan di neraka.
"Dunia ini terlaknat, dan terlaknat semua yang ada di dalamnya, kecuali dzikir kepada Allah dan semua yang berkaitan dengannya, seorang yang 'alim dan seorang yang belajar," begitu hadist berkata.
Maka, jalanilah
hidup ini sesuai dengan kenyataan yang ada. Jangan larut dalam khayalan. Dan,
jangan pernah menerawang ke alam imajinasi. Hadapi kehidupan ini apa adanya;
kendalikan jiwa Anda untuk dapat menerima dan menikmatinya! Bagaimanapun, tidak
mungkin semua teman tulus kepada Anda dan semua perkara sempurna di mata Anda.
Sebab, ketulusan dan kesempurnaan itu ciri dan sifat kehidupan dunia. Bahkan,
isteri Anda pun tak akan pernah sempurna di mata Anda.
Maka kata hadist, "Janganlah seorang mukmin mencela seorang mukminah (isterinya), sebab jika dia tidak suka pada salah satu kebiasaannya maka dia bisa menerima kebiasaannya yang lain."
Adalah seyogyanya bila kita merapatkan barisan, menyatukan langkah, saling memaafkan dan berdamai kembali, mengambil hal-hal yang mudah kita lakukan, meninggalkan hal-hal yang menyulitkan, menutup mata dari beberapa hal untuk saat-saat tertentu, meluruskan kangkah, dan mengesampingkan berbagai hal yang mengganggu.
DR. ‘AIDH AL-QARNI
Rabu, 13 November 2024
KEINDAHAN DARI KETIDAKPASTIAN
Minggu, 10 November 2024
ATAUKAH MEREKA DENGKI PADA MANUSIA ATAS APA YANG ALLAH KARUNIAKAN KEPADANYA?
Ada ungkapan: "Tak ada yang menyenangkan dari seorang pendengki, karena ia akan selalu menjadi musuh dalam selimut".
Ada pula orang-orang yang berkata seperti ini: "Celaka benar seorang pendengki; memulai dengan persahabatan dan mengakhiri dengan pembunuhan."
Saya berusaha mencegah diri pribadi saya dan juga Anda agar tidak mengidap penyakit dengki. Ini merupakan wujud kasih sayang saya terhadap diri saya sendiri dan terhadap Anda sebelum dapat mencurahkan kasih sayang kepada orang lain. Bagaimanapun, dengan dengki terhadap orang lain, kita sama halnya dengan memberi makan kegalauan kepada daging-daging kita, memberi minum kegelisahan kepada darah kita, dan menebarkan rasa kantuk pelupuk mata kita kepada orang lain.
Seorang pendengki, ibarat orang yang menyalakan pemanggang roti, lalu setelah panas ia menceburkan dirinya sendiri ke dalam pemanggang itu. Keresahan, kecemasan dan kegelisahan hidup merupakan penyakit-penyakit yang dllahirkan oleh sifat dengki untuk mengakhiri ketentraman, kesejahteraan, dan kebahagiaan hidup. Bencana besar yang menimpa seorang pendengki adalah dikarenakan ia selalu melawan qadha' (ketentuan Allah), menuduh Allah tidak adil dalam kebijakan-Nya, melecehkan syariat, dan selalu menyeleweng dari ajaran-ajaran yang disampaikan oleh Rasulullah.
Sungguh, kedengkian itu merupakan penyakit yang tidak bakal mendatangkan pahala, dan juga bukan cobaan yang akan mendatangkan balasan baik dari Allah bagi para pelakunya. Seorang pendengki akan selalu panas ketika melihat orang lain mendapatkan kenikmatan dan kelebihan. Dan itu akan berlanjut sampai ia mati, atau kadang sampai kenikmatan orang lain tadi sudah tidak ada lagi.
Semua orang boleh diajak bersahabat, kecuali seorang pendengki. Sebab, seorang pendengki akan selalu membawa kita agar menyepelekan nikmat-nikmat Allah, menanggalkan semua kepribadian baik kita, melepaskan ciri kehormatan kita, dan meninggalkan semua sejarah baik kita. Itulah hal-hal yang akan membuat seorang pendengki menerima — meski mungkin dengan berat hati — Anda sebagai sahabatnya.
Akan tetapi, bukankah kita harus berlindung kepada Allah dari kejahatan seorang pendengki ketika mendengki? Betapapun, seorang pendengki itu tetap seperti ular hitam berbisa yang tidak akan pernah diam sebelum menyemburkan bisanya pada tubuh yang tak berdosa.
Sungguh, saya peringatkan Anda agar jangan sekali-kali mencoba untuk memiliki rasa dengki. Berlindunglah kepada Allah agar tidak bergaul dengan seorang pendengki, karena Dia-lah yang selalu mengawasi Anda!
DR. ‘AIDH AL-QARNI
Rabu, 06 November 2024
DENGAN MENGINGAT ALLAH, HATI MENJADI TENANG
{Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu.} (QS. Al-Baqarah: 152)
Berdzikir kepada Allah adalah surga Allah di bumi-Nya. Maka, siapa yang tak pernah memasukinya, ia tidak akan dapat memasuki surga-Nya di akhirat kelak. Berdzikir kepada Allah merupakan penyelamat jiwa dari pelbagai kerisauan, kegundahan, kekesalan dan goncangan. Dan dzikir merupakan jalan pintas paling mudah untuk meraih kernenangan dan kebahagian hakiki.
Untuk melihat faedah dan manfaat dzikir, coba perhatikan kembali beberapa pesan wahyu Ilahi. Dan cobalah mengamalkannya pada hari-hari Anda, niscaya Anda akan mendapatkan kesembuhan. Dengan berdzikir kepada Allah, awan ketakutan, kegalauan, kecemasan dan kesedihan akan sirna. Bahkan, dengan berdzikir kepada-Nya segunung tumpukan beban kehidupan dan permasalahan hidup akan runtuh dengan sendirinya.
Tidak mengherankan bila orang-orang yang selalu mengingat Allah senantiasa bahagia dan tenteram hidupnya. Itulah yang memang seharusnya terjadi. Adapun yang sangat mengherankan adalah bagaimana orang-orang yang lalai dari berdzikir kepada Allah itu justru menyembah berhala-berhala dunia. Padahal,
[(Berhala-berhala) itu mati tidak hidup dan berhala-berhala itu tidak mengetahui bilakah penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan.] (QS. An-Nahl: 21)
Wahai orang yang
mengeluh karena sulit tidur, yang menangis karena sakit, yang bersedih karena
sebuah tragedi, dan yang berduka karena suatu musibah, sebutlah nama-Nya yang kudus!
Betapapun,
{Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?} (QS. Maryam: 65)
Semakin banyak Anda
mengingat Allah, pikiran Anda akan semakin terbuka, hati Anda semakin tenteram,
jiwa Anda semakin bahagia, dan nurani Anda semakin damai sentausa. Itu, karena
dalam mengingat Allah terkandung nilai-nilai ketawakalan kepada-Nya, keyakinan
penuh kepada-Nya, ketergantungan diri hanya kepada-Nya, kepasrahan kepada-Nya, berbaik
sangka kepada-Nya, dan pengharapan kebahagiaan dari-Nya. Dia senantiasa dekat
ketika si hamba berdoa kepada-Nya, senantiasa mendengar ketika diminta, dan
senantiasa mengabulkan jika dimohon.
Rendahkan dan tundukkan diri Anda ke hadapan-Nya, lalu sebutlah secara berulang'-ulang nama-Nya yang indah dan penuh berkah itu dengan lidah Anda sebagai pengejawantahan dari ketauhidan, pujian, doa, permohonan dan permintaan ampunan Anda kepada-Nya.
Dengan begitu, niscaya Anda — berkat kekuatan dan pertolongan dari-Nya — akan mendapatkan kebahagiaan, ketenteraman, ketenangan, cahaya penerang dan kegembiraan. Dan,
{Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia, dan pahala yang baik di akhirat.} (OS. Ali 'Imran: 148)
>> DR. ‘AIDH AL-QARNI
Selasa, 05 November 2024
AMBIL MADUNYA, TAPI JANGAN HANCURKAN SARANGNYA!
Semua itu merupakan sifat seorang mukmin yang akan menjadikannya seperti seekor lebah; makan dari makanan yang baik dan menghasilkan madu yang baik. Dan bila hinggap pada setangkai bunga, ia tidak pernah merusaknya. Semua itu terjadi karena Allah menganugerahkan pada kelembutan sesuatu yang tidak Dia berikan kepada kekerasan.
Di antara manusia terdapat orang-orang "istimewa" yang membuat banyak kepala tunduk hormat menyambut kedatangannya, banyak massa berjubel ingin melihat mukanya, banyak hati bersimpati padanya dan banyak jiwa memujanya. Dan mereka itu tak lain adalah orang-orang yang banyak dicintai dan dibicarakan manusia dikarenakan kedermawanan dan kelobaannya, kejujurannya dalam berjual beli, dan keramahan dan sopan santunnya dalam bergaul.
Mencari banyak teman merupakan tuntunan dalam hidup yang selalu dicontohkan oleh orang-orang terhormat dikarenakan akhlak dan perilakunya yang terpuji. Mereka itulah orang-orang yang selalu berada di tengah-tengah kerumunan manusia dengan senyum yang merekah, keramahan yang menentramkan dan sopan santun yang menyejukkan. Dan karena itu, mereka selalu ditanyakan dan didoakan ketika tak terlihat.
Orang-orang yang bahagia memiliki tuntunan akhlak yang secara garis besar tercakup dalam slogan:
{Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.} (QS. Fushshilat: 34)
Begitulah, mereka dapat memupuskan rasa dengki dengan emosi yang terkendali, kesabaran yang menyejukkan, dan kemudahan memaafkan yang menentramkan. Mereka adalah orang-orang yang mudah melupakan kejahatan dan mengingat kebaikan orang lain. Karena itu, tatkala kata-kata kotor dan keji terlontar untuk mereka, telinga mereka tidak pernah memerah dibuatnya. Bahkan mereka memandang kata-kata itu sebagai angin lalu yang tak akan pernah kembali. Mereka itulah orang-orang yang selalu berada dalam kedamaian, orang-orang yang berada di sekitar mereka merasa aman, dan kaum muslimin yang bersama mereka pun merasa tenteram.
"Orang muslim adalah orang yang jika orang muslim lainnya tidak merasa terganggu oleh lisan dan tangannya. Sedangkan orang mukmin adalah orang yang membuat orang lain merasa aman terhadap darah dan hartanya." (Al-Hadits),
"Sesungguhnya Allah memerintahkanku untuk menyambung tali silaturahmi pada orang yang memutuskan silaturahmi denganku. Aku diperintahkan untuk mengampuni orang yang berlaku zcdim terhadapku dan memberi kepada orang yang tidak pemah memberi kepadaku." (Al-Hadits)
{Dan, orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan).} (QS. Ali 'Imran: 134)
Sampaikan kabar
gembira kepada mereka bahwa balasan Allah atas keteduhan, ketentraman, dan
kedamaian mereka adalah akan disegerakan. Sampaikan pula sebuah kabar gembira
kepada mereka bahwa mereka juga akan mendapatkan balasan besar di akhirat
berupa surga-surga dan sungai-sungai yang indah di sisi Rabb mereka kelak.
Yakni,
{Di tempat yang disenangi di sisi Rabb Yang Berkuasa.} (QS. Al-Qamar: 55)
DR. ‘AIDH AL-QARNI
Minggu, 03 November 2024
IMAN ADALAH KEHIDUPAN
{Dan, barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit.} (QS. Thaha: 124)
Tak ada sesuatu yang dapat membahagiakan jiwa, membersibkannya, menyucikannya, membuatnya bahagia, dan mengusir kegundahan darinya, selain keimanan yang benar kepada Allah s.w.t., Rabb semesta alam. Singkatnya, kehidupan akan terasa hambar tanpa iman. Dalam pandangan para pembangkang Allah yang sama sekali tidak beriman, cara terbaik untuk menenangkan jiwa adalah dengan bunuh diri.
Menurut mereka, dengan bunuh diri orang akan terbebas dari segala tekanan, kegelapan, dan bencana dalam hidupnya. Betapa malangnya hidup yang miskin iman! Dan betapa pedihnya siksa dan azab yang akan dirasakan oleh orang-orang yang menyimpang dari tuntunan Allah di akherat kelak!
{Dan, (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (al-Quran) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatannya yang sangat sesat.} (QS. Al-An'am: 110)
Kini, sudah saatnya dunia menerima dengan tulus ikhlas dan beriman dengan sesungguhnya bahwa "tidak ada llah selain Allah". Betapapun, pengalaman dan uji coba manusia sepanjang sejarah kehidupan dunia ini dari abad ke abad telah membuktikan banyak hal; menyadarkan akal bahwa berhala-berhala itu takhayul belaka, kekafiran itu sumber petaka, pembangkangan itu dusta, para rasul itu benar adanya, dan Allah benar-benar Sang Pemilik kerajaan bumi dan langit— segala puji bagi Allah dan
Dia sungguh-sungguh Maha Kuasa atas segala sesuatu. Seberapa besar — kuat atau lemah, hangat atau dingin — iman Anda, maka sebatas itu pula kebahagiaan, ketentraman, kedamaian dan ketenangan Anda.
{Barangsiapa mengerjakan amal salih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.} (QS. An-Nahl: 97)
Maksud kehidupan yang baik (hayatan thayyibah) dalam ayat ini adalah ketenangan jiwa mereka dikarenakan janji baik Rabb mereka, keteguhan hati mereka dalam mencintai Dzat yang menciptakan mereka, kesucian urani mereka dari unsur-unsur penyimpangan iman, ketenangan mereka dalam menghadapi setiap kenyataan hidup, kerelaan hati mereka dalam menerima dan menjalani ketentuan Allah, dan keikhlasan mereka dalam menerima takdir. Dan itu semua adalah karena mereka benar-benar yakin dan tulus menerima bahwa Allah adalah Rabb mereka, Islam agama mereka, dan Muhammad adalah nabi dan rasul yang diutus Allah untuk mereka.
DR. ‘AIDH AL-QARNI
Jumat, 18 Oktober 2024
GANTI ITU DARI ALLAH
"Barangsiapa Kuambil dua kekasihnya (matanya) tetap bersabar, maka Aku akan mengganti kedua(mata)nya itu dengan surga." (Al-Hadits)
dan,
"Barangsiapa Kuambil orang yang dicintainya di dunia tetap mengharapkan ridha(Ku), niscaya Aku akan menggantinya dengan surga." Al-Hadits)
Yakni, barangsiapa kehilangan anaknya tetap berusaha untuk bersabar, maka di alam keabadian kelak akan dibangunkan untuknya sebuah Baitul Hamd (Istana Pujaan).
Maka, Anda tak usah
terlalu bersedih dengan musibah yang menimpa Anda, sebab yang menentukan semua
itu adalah Dzat yang memiliki surga, balasan, pengganti, dan ganjaran yang
besar. Para waliyullah yang pernah ditimpa musibah, ujian dan cobaan
akan mendapatkan penghormatan yang agung di surga Firdaus. Itu tersirat dalam firman-Nya
{Selamat atasmu karena kesabaranmu. Maka, alangkah baiknya tempat kesudahan itu.} (QS. Ar-Ra'd: 24)
Betapapun, kita harus selalu melihat dan yakin bahwa di balik musibah terdapat ganti dan balasan dari Allah yang akan selalu berujung pada kebaikan kita. Dengan begitu, kita akan termasuk,
{Mereka itulah yang
mendapat keberkatan yang sempuma dan rahmat dari Rabb mereka, dan mereka itulah
orang-orang yang mendapat petunjuk.} (QS. Al-Baqarah: 157)
Ini merupakan ucapan selamat bagi orang-orang yang mendapat musibah dan kabar gembira bagi orang-orang yang mendapat bencana. Umur dunia ini sangat pendek dan gudang kenikmatannya pun sangat miskin. Adapun akhirat, lebih baik dan kekal. Sehingga, barangsiapa di dunia mendapat musibah ia akan mendapat kesenangan di akhirat kelak, dan barangsiapa hidup sengsara di dunia ia akan hidup bahagia di akhirat.
Lain halnya dengan mereka yang memang lebih mencintai dunia, hanya mendambakan kenikmatan dunia saja, dan lebih senang pada keindahan dunia. Hati mereka akan selalu gundah gulana, cemas tidak mendapatkan kenikmatan dunia dan takut tidak nyaman hidupnya di dunia. Mereka ini
hanya menginginkan kenikmatan dunia saja, sehingga mereka selalu memandang musibah sebagai petaka besar yang mematikan. Mereka juga
akan memandang setiap cobaan sebagai sesuatu yang gelap gulita selamanya. Ini adalah karena mereka selalu memandang ke arah bawah telapak kakinya dan hanya mengagungkan dunia yang sangat fana dan tak berharga ini.
Wahai orang-orang
yang tertimpa musibah, sesungguhnya tak ada sesuatu pun yang hilang dari
kalian. Kalian justru beruntung, karena Allah selalu menurunkan sesuatu kepada
para hamba-nya dengan "surat ketetapan" yang di sela-sela huruf
kalimatnya terdapat suatu kelembutan, empati, pahala, ada balasan, dan juga
pilihan. Maka dari itu, siapa saja yang tertimpa musibah yang hebat, ia harus
menghadapinya dengan sabar, mata yang jernih dan pola pikir yang panjang.
Dengan begitu, ia akan menyaksikan bahwa buah manis dari musibah itu adalah :
{Lalu, diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa.} (QS. Al-Hadid: 13)
Dan sesungguhnya apa yang ada di sisi Allah itu lebih baik, lebih abadi, lebih utama, dan lebih mulia.
DR. ‘AIDH AL-QARNI
Senin, 07 Oktober 2024
SEMOGA RUMAHMU MEMBUAT BAHAGIA
Mengasingkan diri (uzlah) dari semua hal yang melalaikan manusia dari kebaikan dan ketaatan merupakan obat yang sudah diuji coba dan dibuktikan kemujarabannya oleh para ahli pengobatan hati. Banyak cara untuk menjauhkan diri dari kejahatan dan permainan yang sia-sia.
Diantaranya adalah;
mengisi waktu dengan menyuntikkan wawasan baru ke dalam akal pikiran,
menjalankan semua hal yang sesuai dengan kaedah "takut kepada Allah",
dan juga menghadiri majelis-majelis pertaubatan dan dzikir. Betapapun,
perkumpulan atau majelis yang terpuji dan patut dikunjungi adalah yang
digunakan untuk menjalankan shalat berjamaah, menuntut dan mengajarkan ilmu,
atau untuk saling membantu dalam kebaikan. Maka dari itu, hindarilah
majelis-majelis yang tidak jelas tujuannya dan tidak pula berguna! Jaga
kesucian kulit Anda, tangisilah kesalahan Anda dan jagalah lidah! Semoga,
dengan itu rumah Anda dapat membahagiakan hati
Anda.
Pergaulan bebas
antara laki-laki dan perempuan merupakan serangan mematikan bagi jiwa dan
ancaman yang membahayakan keamanan dan kedamaian diri Anda. Pasalnya, melakukan
hal itu berarti Anda telah bergaul dengan setan-setan pembisik desas-desus,
penebar kabar bohong, peramal bencana dan petaka. Dan itu, akan membuat Anda
mati tujuh kali dalam sehari sebelum Anda benar-benar mati. Maka,
{Jika mereka
berangkat bersama-sama kamu, niscaya mereka tidak menambah kamu selain dari
kerusakan belaka.} (QS. At-Taubah: 47)
Atas dasar itu,
harapan saya adalah supaya Anda menjalani bagaimanapun kondisi Anda, tetap
menyendiri di 'kamar' Anda dan hanya kepada-Nya dengan tekun agar Anda
mendapatkan kebahagiaan dan kemenangan. Keluar untuk berkata atau berbuat baik
saja. Pada saat seperti itu hati Anda akan benar-benar menjadi milik Anda,
sehingga waktu dan umur Anda selamat dari kesia-siaan, lidah Anda terhindar
dari menggunjing (ghibah), hati Anda bersih dari kerisauan, telinga Anda
terjauhkan dari ucapan kotor, dan jiwa Anda bebas dari berburuk sangka.
Barangsiapa mencoba sesuatu, niscaya akan mengetahuinya. Barangsiapa membiarkan dirinya hanyut dalam gumpalan kasak-kusuk dan terseret ke dalam komunitas orang-orang yang tidak berilmu, serta senang berbuat yang sia-sia, maka katakan kepadanya: Selamat tinggal!
DR. ‘AIDH AL-QARNI
Rabu, 02 Oktober 2024
SIAPAKAH YANG MEMPERKENANKAN DOA ORANG YANG KESULITAN APABILA IA BERDOA?
Bagiku dan juga Anda, adalah suatu kewajiban untuk berdoa dan meminta kepada-Nya dalam keadaan lapang maupun sempit, dalam keadaan mudah maupun ketika sulit. Kita harus menumpahkan semua permasalahan ke haribaan-Nya dan kita juga tetap harus ber-tawassul kepada-Nya, meski dalam keterjepitan seperti apapun. Kita harus duduk bersimpuh di depan pintu gerbang-Nya sambil memohon, menangis merendahkan diri dan meminta ampunan-Nya. Dan kemudian, tunggulah! Karena pada saatnya nanti akan datang pertolongan, ma'unah (uluran), bantuan dan kemudahan yang bersumber dari-Nya.
{Atau, siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya.} (QS. An-Naml: 62)
Jawabannya adalah Allah-lah yang menyelamatkan orang yang tenggelam, memberi jalan keluar orang-orang yang mengalami kesulitan, menolong orang yang dizalimi, memberi petunjuk orang yang sesat, menyembuhkan orang yang sakit, dan meringankan beban orang yang mendapat cobaan.
{Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.} (QS. Al-'Ankabut: 65)
Di sini, saya tidak akan memaparkan doa-doa pengusir rasa duka, gundah dan sedih. Bagaimanapun, sebaiknya Anda mempelajari sendiri kalimat-kalimat doa yang indah dalam kitab-kitab hadist. Setelah itu, mengadulah, merataplah, berdoa dan memohonlah kepada-Nya. Dan bila Anda sudah berhasil menemukan-Nya, berarti Anda telah mendapatkan segalanya. Akan tetapi, jika Anda kehilangan iman kepada-Nya, niscaya Anda telah kehilangan segalanya.
Doa Anda kepada Rabb terhitung sebagai wujud lain dari ibadah. Juga sebagai bukti ketaatan besar yang akan mendatangkan suatu pemberian lebih dari apa yang Anda minta. Maka itu, seorang hamba yang benar-benar mengetahui hakekat berdoa kepada Allah, niscaya ia tak akan pernah resah, gundah, dan kacau pikirannya.
Semua tali akan mengerut kecuali tali-Nya, dan semua pintu akan tertutup kecuali pintu-Nya. Allah Maha Dekat, Maha Mendengar, dan Maha Menjawab. Dia mengabulkan doa setiap orang yang berada dalam kesulitan. Dia memerintahkan Anda — karena Anda manusia yang selalu membutuhkan dan lemah, dan Dia Maha Kaya, Maha Kuat, Maha Tunggal dan Maha Terpuji — agar senantiasa berdoa. Dia berkata,
{Berdoalah kamu kepada-Ku niscaya akan Kuperkenankan bagimu.} . (QS. Al-Mu'minun: 60)
Ketika musibah dan bencana datang silih berganti menimpa Anda, berdzikirlah kepada-Nya, sebutlah nama-Nya, mohonlah pertolongan-Nya, dan mintalah jalan keluar dari-Nya!
Tundukkan wajah
untuk mengkuduskan nama-Nya demi mendapatkan mahkota kemerdekaan dari-Nya.
Lekatkan hidung pada tempat Anda bersujud kepada-Nya agar Anda mendapatkan keselamatan.
Angkat kedua tangan Anda, buka kedua telapak tangan Anda, perbanyak memohon
kepada-Nya, jangan pernah bosan meminta kepada-Nya, dan jangan pernah berpaling
dari depan pintu-Nya.
Harapkanlah kelembutan kasih sayang dari-Nya, nantikan pertolongan-Nya, nyaringkan suara Anda tatkala menyebut nama-Nya, dan selalu berbaik sangkalah kepada-Nya. Curahkan seluruh waktu Anda untuk-Nya dan beribadahlah.
DR. ‘AIDH AL-QARNI
Senin, 30 September 2024
A LETTER FROM GOD
Aku melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan Aku menanti dengan sabar
sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu, Aku berpikir engkau terlalu sibuk
untuk mengucapkan sesuatu kepadaKu.
Sebelum makan siang Aku melihatmu memandang kesekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepadaKu, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu. Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara kepadaKu dengan lembut sebelum mereka makan, tetapi engkau tidak melakukannya.
Tidak apa-apa. Masih ada waktu yang tersisa, dan Aku berharap engkau akan berbicara kepadaKu, meskipun saat engkau pulang ke rumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan. Setelah beberapa hal tersebut selesai engkau kerjakan, engkau menyalakan televisi, Aku tidak tahu apakah kau suka menonton televisi atau tidak, hanya saja engkau selalu kesana dan menghabiskan banyak waktu setiap hari didepannya, tanpa memikirkan apapun hanya menikmati acara yang ditampilkan.
Kembali Aku menanti dengan sabar saat engkau menonton TV dan menikmati makananmu tetapi kembali kau tidak berbicara kepadaKu. Saat tidur Kupikir kau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, kau melompat ke tempat tidur dan tertidur tak lama kemudian. Tidak apa-apa karena mungkin engkau tidak menyadari bahwa Aku selalu hadir untukmu.
Aku telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari. Aku bahkan ingin mengajarkanmu bagaimana bersabar terhadap orang lain. Aku sangat mengasihimu, setiap hari Aku menantikan sepatah kata, doa atau pikiran atau syukur dari hatimu.
Baiklah... engkau bangun kembali dan kembali Aku akan menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini kau akan memberiKu sedikit waktu. Semoga harimu menyenangkan.
Yang selalu menyertaimu setiap saat
ALLAH SWT
Apakah kau memiliki cukup waktu untuk mengirimkan surat ini kepada orang lain yang kau sayangi.