Senin, 30 September 2024

A LETTER FROM GOD

Saat kau bangun dipagi hari, Aku memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepadaKu, walaupun hanya sepatah kata, meminta pendapatKu atau bersyukur kepada Ku atas sesuatu hal indah yang terjadi didalam hidupmu kemarin, tetapi Aku melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja.
 
Aku kembali menanti. Saat engkau sedang bersiap, Aku tahu akan ada sedikit  waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKu, tetapi engkau terlalu sibuk. Di satu tempat, engkau duduk disebuah kursi selama lima belas menit tanpa  melakukan apapun. Kemudian Aku melihat engkau menggerakkan kakimu. Aku berpikir engkau ingin berbicara kepadaKu tetapi engkau berlari ke telepon dan menelepon seorang teman untuk mendengarkan gosip terbaru.


Aku melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan Aku menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu, Aku berpikir engkau terlalu sibuk untuk mengucapkan sesuatu kepadaKu.

Sebelum makan siang Aku melihatmu memandang kesekeliling, mungkin engkau  merasa malu untuk berbicara kepadaKu, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu. Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara kepadaKu dengan lembut sebelum mereka makan, tetapi engkau tidak melakukannya.

Tidak apa-apa. Masih ada waktu yang tersisa, dan Aku berharap engkau akan berbicara kepadaKu, meskipun saat engkau pulang ke rumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan. Setelah beberapa hal tersebut selesai engkau kerjakan, engkau menyalakan televisi, Aku tidak tahu apakah kau suka menonton televisi atau tidak, hanya saja engkau selalu kesana dan menghabiskan banyak waktu setiap hari didepannya, tanpa memikirkan apapun hanya menikmati acara yang ditampilkan. 

Kembali Aku menanti dengan sabar saat engkau menonton TV dan menikmati makananmu tetapi kembali kau tidak berbicara kepadaKu. Saat tidur Kupikir kau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, kau melompat ke tempat tidur dan tertidur tak lama kemudian. Tidak apa-apa karena mungkin engkau tidak menyadari bahwa Aku selalu hadir untukmu.

Aku telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari. Aku bahkan ingin mengajarkanmu bagaimana bersabar terhadap orang lain. Aku sangat mengasihimu, setiap hari Aku menantikan sepatah kata, doa atau pikiran atau syukur dari hatimu.

Baiklah... engkau bangun kembali dan kembali Aku akan menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini kau akan memberiKu sedikit waktu. Semoga harimu menyenangkan.

 

Yang selalu menyertaimu setiap saat

 

ALLAH SWT

 

Apakah kau memiliki cukup waktu untuk mengirimkan surat ini kepada orang lain yang kau sayangi.

 

 

 

Jumat, 27 September 2024

ALLAH MENDENGAR DOA

Allah Mendengar. Kitanya saja yang kurang sabar. Allah Mendengar. Kitanya saja yang ga paham bahwa Allah sudah mengabulkan.

Di antara cerita yang saya senang tentang doa dan perjalanan doa dikabulkan adalah cerita tentang tukang kaca. Kisah ini sudah saya kisahkan di beberapa buku Wisatahati dan bahkan sudah difilmkan.

Istri seorang tukang kaca dikisahkan meminta izin kepada suaminya, untuk meminjam sejumlah uang kepada tetangganya. Dan bahkan di kemudian waktunya, Allah “menggodanya” dengan sebuah godaan yang dengannya diketahui kepasrahan dan kepatuhan istri ini, dan tidak berpaling dari Allah.

Suaminya, si tukang kaca, menolak. “Nda usah Bu. Kita berdoa saja kepada Allah, agar besok Allah mengirimkan makanan untuk kita. Lagian kita masih punya jatah makan untuk besok pagi kan?”

Istrinya mengangguk tanpa anggukan. Hanya isyarat membenarkan. Iya, benar. Tapi hanya untuk makan sarapan anaknya saja. Dua orang. Tidak cukup untuk dia dan suaminya. Itu pun siangnya bagaimana?

“Ada orang-orang yang malah udah dalam keadaan ga makan, dan tetap berpuasa sambil menanti jawaban dari Allah. Sedang dia tetap dalam doanya, dan tidak meminta kepada manusia….”

“Percayalah Bu. Allah Maha Mendengar…”

Wuah, jujur Saudara-Saudara semua. Kita ini kehilangan kepercayaan terhadap Allah Yang Maha Mendengar, Allah Yang Maha Kuasa, Allah Yang Maha Menjawab, Allah Yang Maha Besar. Suka kehilangan kepercayaan itu. Seringnya tidak yakin. Akhirnya membawa kita berpaling kepada selain Allah, dan kurang sabar. Terjawab sih persoalan hidup kita. Namun persoalan baru muncul menghadang yang lebih besar. Jarang yang kuat sakit. Jarang yang tahan menderita. Apalagi jika sudah berdoa sekian lama. Tinggal melewati ujungnya saja, akhirnya di ujung-ujung itulah kita berpaling. Saya penuh berharap Saudara sudah mengikuti Kuliah Online dengan baik, khususnya Kuliah Tauhid. Sehingga lebih memahami kalimat ini. Amin.

Istrinya menyetujui.
Tengah malam, istri yang salehah dan taat sama suami ini, bangun menemani sang suami shalat malam. Sungguh indah. Di ketidakpunyaan, ada seorang hamba dengan pasangan hidupnya yang bisa bangun malam. Di saat mana begitu banyak orang-orang yang berlimpah malahannya tidak bisa bangun malam. Harusnya yang lebih wajib lagi bangun malam adalah mereka yang berkecukupan atau malah yang berkelebihan. Untuk bersyukur kepada Yang Maha Mengaruniakan segala karunia-Nya.

Doa sang suami sederhana, “Ya Allah, izinkan satu kaca kecil saya laku. Supaya saya bisa memberi makan anak-anak saya dan istri saya.”

Sang istri mengamini dengan linangan air mata. Ia tahu, sebagaimana hari-hari sebelomnya, sang suami akan berpuasa. Berpuasa bukan hanya karena emang ga bisa sarapan. Kalaunya ia sarapan, maka jatah makan 2 anaknya akan berkurang jauh. Bukan karena itu saja. Tapi suaminya termasuk yang yakin bahwa doa orang yang berpuasa, akan jauh lebih dikabulkan Allah.

Istri ini menangis, manakala juga mengingat bahwa suaminya ini adalah tukang kaca keliling pikul. Yang membawa kaca-kaca dagangannya dengan dipikul. (Di dalam Film Kun Fayakuun the movie, diilustrasikan dengan tukang kaca yang pake gerobak).

Masya Allah ya. Kita-kita ini karena banyaknya makanan, jadi susah puasa. Bukan saja susah puasa kali. Susah juga bangun malam. Emang kadang-kadang kekurangan malah membuat orang begitu dekat sama Allah. Adalah sesuatu yang hebat jika kita bisa dekat sama Allah, sedang suasana kita sedang berkecukupan, tidak ada masalah, dan kehidupan lagi sempurna-sempurnanya.

***

Ba’da shubuh, tukang kaca ini jalan. Anak-anaknya, istrinya, mendoakan kepergian tulang punggung keluarga ini. “Hanya Allah yang bisa memberi rizki ayah. Semua doakan ayah ya. Dhuha, shalat fardhu, doakan ayah…”, katanya sambil pamit.

Memang. Bukan karena kaca yang laku lah tukang kaca ini bisa bawa duit. Tapi karena Allah. Kalau sudah karena Allah, maka laku ga laku ini kaca, ga soal. DAN DI SINILAH KITA MULAI BELAJAR BAGAIMANA DOA SECARA AJAIB BEKERJA. Allah kelak akan mengabulkan doa keluarga ini. Dengan cara-cara nya Allah. Tidka harus selalu dengan apa yang diminta oleh manusia sebagai jalan pikiran buat Allah mengabulkan doanya. Dalam kasus ini saya suka mengajarkan kepada diri saya, bahwa kita boleh banget meminta kepada Allah, namun kita tetap tidak dapat mengatur Allah harus begini harus begitu. Yakin saja bahwa Allah akan menyampaikan kita kepada apa yang menjadi doa kita. Prosesnya serahkan kepada Allah. Begitu kurang lebihnya.

PERUMPAMAAN seorang pengemudi taxi pun menjadi tepat. Jika kita percaya kepada si tukang taxi, maka cukup kita sebut alamat kita, dan tinggal tidur saja. Bangun-bangun, udah nyampe. Kadang ga tahu juga dia lewat mana lewat mananya.8

***

Melewati zuhur, ini tukang kaca belom ada yang laku kacanya. Subhaanallaah. Bilangan kilometer sudah dia tempuh. Ada cerita mengenaskan. Saking percayanya ada Allah, dia selalu memperdengarkan doanya di depan rumah Allah. Asal ada mushalla atau masjid, dia menepi sebentar. Meski ga masuk, dia berdoa di depan rumah Allah itu. Dengan kesederhanaan berpikirnya, dia meyakini bahwa Allah ada di dalam mushalla atau masjid tersebut, makanya dia berhenti untuk memperdengarkan doanya. Sederhana… “Ya, Allah, tolonglah ada satuuuuu aja kaca saya yang laku, supaya saya bisa membawa uang ke rumah…”.

Pas lohor, dia harus memutar lagi jalan balik. Agar sebelom maghrib sudah sampai di rumah lagi. Tau gak? Sampe menjelang pulang, dan bahkan sampe pulang ke rumah, kacanya tidak ada yang laku juga, dan duit sepeser pun tidak ada yang dia bawa pulang.

Nah, jika cerita ini saya hentikan sampe di sini, apakah doa tidak bekerja? Apakah Allah tidak mendengar doa hamba-Nya? Apakah Allah tidak bisa menjualkan kacanya pak tukang kaca ini? Apakah terlalu sulit buat Allah, ataukah Allah begitu pelit? Ataukah Allah hendak menguji hamba-Nya ini? Atau Anda mau berpendapat? Kiranya saya beri kesempatan dulu buat Saudara semua memberikan pendapat. Silahkan tulisan pendapat Saudara dan kirimkan ke : Modul Kirim Tugas. Kita lanjutkan sesi ini nanti ya. Silahkan tuliskan dulu bagaimana reaksi Saudara, pendapat Saudara, atau apa lah yang kira-kira dipikirkan oleh Saudara. Tukang kaca ini udah begitu hebat pasrahnya dan yakinnya sama Allah. Ga bergantung sama yang lain, dan ga berpaling dari Allah. Dia pun sudah memimpin istrinya dan anak-anaknya juga untuk menghadap kepada Allah. Lalu kenapa masih gagal? Gagal menjual kaca dan gagal bawa uang? Saudara yang pernah membaca buku Wisatahati, lalu membaca selipan kisah ini, udah tahu endingnya. Kalo udah tau, cobalah tulis juga. Sekalian belajar nulis. Amin. Saya tunggu ya.

Berikut tugas enak buat saudara semua. Buka al Qur’an, catat ayat-ayatnya, berikut terjemahannya. Jadikan sebagai arsip pribadi:
- Qs. al Faatihah: 4.
- Qs. al Baqarah: 186.
- Qs. Aali ‘Imroon: 38.
- Qs. al An’aam: 41, 63.
- Qs. al A’roof: 55-56.
- Qs. Qs. at Taubah: 103.
- Qs. Yuunus: 10, 12, 22.
- Qs. Huud: 61.
- Qs. ar Ro’du: 14.
- Qs. Ibroohiim: 39-40.
- Qs. an Naml: 62.
- Qs. al Ankabuut: 65.
- Qs. az Zumar: 8.
- Qs. al Mu’min: 60.
- Qs. Fushshilat: 51.
- Qs. asy Syuuroo: 26.

Nanti kita belajar tentang doa-doa beberapa nabi, dan filosofinya. Insya Allah tulisan-tulisan di Kuliah Online bab Kuliah Doa/Zikir ini, Saudara lebih ketemu persoalan ilmunya, pembahasannya, atau filosofi di balik hikmah doa & zikir. Adapun tentang doa-doanya apa saja untuk urusan ini dan itu, serta zikir ini dan itunya, tidak saya terlalu muat kecuali sedikit saja dan atau sebagai sesuatu yang dibahas.

 

>> KH. YUSUF MANSUR

Rabu, 25 September 2024

JADIKAN BUAH LEMON ITU MINUMAN YANG MANIS!

Orang cerdik akan berusaha merubah kerugian menjadi keuntungan. Sedangkan orang bodoh akan membuat suatu musibah menjadi bertumpuk dan berlipat ganda.

Ketika Rasulullah s.a.w. diusir dari Makkah, beliau memutuskan untuk menetap di Madinah dan kemudian berhasil membangunnya menjadi sebuah negara yang sangat akrab di telinga dan mata sejarah.

Ahmad ibn Hanbal pernah dipenjara dan dihukum dera, tetapi karenanya pula ia kemudian menjadi imam salah satu madzhab.

Ibnu Taimiyyah pernah di penjara, tetapi justru di penjara itulah ia banyak melahirkan karya. As-Sarakhsi pernah dikurung di dasar sumur selama bertahun-tahun, tetapi di tempat itulah ia berhasil mengarang buku sebanyak dua puluh jilid.

Ketika Ibnul-Atsir dipecat dari jabatannya, ia berhasil menyelesaikan karya besarnya yang berjudul Jami'ul Ushul dan an-Nihayah, salah satu buku paling terkenal dalam hadits.

Demikian halnya dengan Ibnul-Jawzy, ia pernah diasingkan dari Baghdad, dan karena itu ia menguasai qiraah sab'ah.

Malik ibn ar-Raib adalah penderita suatu penyakit yang mematikan, namun ia mampu melahirkan syair-syair yang sangat indah dan tak kalah dengan karya-karya para penyair besar zaman Abbasiyah.

Lalu, ketika semua anak Abi Dzuaib al-Hudzali mati meninggalkannya seorang diri, ia justru mampu menciptakan nyanyian-nyanyian puitis yang mampu membekam mulut zaman, membuat setiap pendengarnya tersihir, memaksa sejarah untuk selalu bertepuk tangan saat mendengarnya kembali.

Begitulah, ketika tertimpa suatu musibah, Anda harus melihat sisi yang paling terang darinya. Ketika seseorang memberi Anda segelas air lemon, Anda perlu menambah sesendok gula ke dalamnya. Ketika mendapat hadiah seekor ular dari orang, ambil saja kulitnya yang mahal dan tinggalkan bagian tubuhnya yang lain. Ketika disengat kala jengking, ketahuilah bahwa sengatan itu sebenarnya memberikan kekebalan pada tubuh Anda dari bahaya bisa ular.

Kendalikan diri Anda dalam berbagai kesulitan yang Anda hadapi! Dengan begitu, Anda akan dapat mempersembahkan bunga mawar dan melati yang harum kepada kami. Dan,

{Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu.} (QS. Al-Baqarah: 216)

Sebelum terjadi revolusi besar di Perancis, konon negara itu pernah memenjara dua sastrawan terkenalnya. Salah seorang dari keduanya sangat optimistis dan yang seorang lagi pesimistis bahwa revolusi dan perubahan akan segera terjadi. Setiap hari keduanya sama-sama melongokkan kepala melalui sela-sela jeruji penjara.

Hanya saja, sang sastrawan yang optimistis selalu memandang ke atas dan melihat bintang-bintang yang gemerlap di langit. Dan karena itu ia selalu tersenyum cerah. Adapun sastrawan yang pesimistis, ia selalu melihat ke arah bawah dan hanya melihat tanah hitam di depan penjara, dan kemudian menangis sedih.

Begitulah, sebaiknya Anda selalu melihat sisi lain dari kesedihan itu. Sebab, belum tentu semuanya menyedihkan, pasti ada kebaikan, secercah harapan, jalan keluar serta pahala.

 

DR. ‘AIDH AL-QARNI

 

Senin, 23 September 2024

BERSAMA KESULITAN ADA KEMUDAHAN

Wahai manusia, setelah lapar ada kenyang, setelah haus ada kepuasan, setelah begadang ada tidur pulas, dan setelah sakit ada kesembuhan. Setiap yang hilang pasti ketemu, dalam kesesatan akan datang petunjuk, dalam kesulitan ada kemudahan, dan setiap kegelapan akan terang benderang.

{Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya) atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya.} (QS. Al-Maidah: 52)

Sampaikan kabar gembira kepada malam hari bahwa sang fajar pasti datang mengusirnya dari puncak-puncak gunung dan dasar-dasar lembah. Kabarkan juga kepada orang yang dilanda kesusahan bahwa, pertolongan akan datang secepat kelebatan cahaya-dan kedipan mata. Kabarkan juga kepada orang yang ditindas bahwa kelembutan dan dekapan hangat akan segera tiba.

Saat Anda melihat hamparan padang sahara yang seolah memanjang tanpa batas, ketahuilah bahwa di balik kejauhan itu terdapat kebun yang rimbun penuh hijau dedaunan. Ketika Anda melihat seutas tali meregang kencang, ketahuilah bahwa, tali itu akan segera putus.

Setiap tangisan akan berujung dengan senyuman, ketakutan akan berakhir dengan rasa aman, dan kegelisahan akan sirna oleh kedamaian. Kobaran api tidak mampu membakar tubuh Nabi Ibrahim a.s. Dan itu, karena pertolongan Ilahi membuka "jendela" seraya berkata:

{Hai api menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim.} (QS. Al-Anbiya': 69)

Lautan luas tak kuasa menenggelamkan Kalimur Rahman (Musa a.s). Itu, tak lain karena suara agung kala itu telah bertitah,

{Sekali-kali tidak akan tersusul. Sesungguhnya, Rabb-ku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku.} (QS. Asy-Syu'ara:: 62)

Ketika bersembunyi dari kejaran kaum kafir dalam sebuah gua, Nabi Muhammad s.a.w. yang ma'shum mengabarkan kepada Abu Bakar bahwa Allah Yang Maha Tunggal dan Maha Tinggi ada bersama mereka. Sehingga, rasa aman, tenteram dan tenang pun datang menyelimuti Abu Bakar.

Mereka yang terpaku pada waktu yang terbatas dan pada kondisi yang (mungkin) sangat kelam, umumnya hanya akan merasakan kesusahan, kesengsaraan, dan keputusasaan dalam hidup mereka. Itu, karena mereka

hanya menatap dinding-dinding kamar dan pintu-pintu rumah mereka. Padahal, mereka seharusnya menembuskan pandangan sampai ke belakang tabir dan berpikir lebih jauh tentang hal-hal yang berada di luar pagar rumahnya.

Maka dari itu, jangan pernah merasa terhimpit sejengkalpun, karena setiap keadaan pasti berubah. Dan sebaik-baik ibadah adalah menanti kemudahan dengan sabar. Betapapun, hari demi hari akan terus bergulir, tahun demi tahun akan selalu berganti, malam demi malam pun datang silih berganti. Meski demikian, yang gaib akan tetap tersembunyi, dan Sang Maha Bijaksana tetap pada keadaan dan segala sifat-Nya. Dan Allah mungkin akan menciptakan sesuatu yang baru setelah itu semua. Tetapi sesungguhnya, setelah kesulitan itu tetap akan muncul kemudahan.

 

DR. ‘AIDH AL-QARNI

Minggu, 22 September 2024

SIKLUS KEHIDUPAN

Seperti sebuah siklus, kita jumpai terus dan terus : kehilangan, ketakutan, kegembiraan, dalam semua aspek kehidupan.

Di sadari atau tidak begitulah adanya. Cemas. Waswas Dan geregetan. Untuk menanti sebuah jawaban, besar kecil skalanya hanya terletak  dari bagaimana kita yang tumbuh : merasakan dan menyikapinya.

Selamat Mencoba.

Upaya-upaya kecil yang dihargai, percakapan remeh yang ditanggapi, lebih berharga dari semua harta, lebih abadi dari semua makna.

Pada akhirnya orang tidak selalu butuh hal-hal besar. Orang juga butuh hal-hal kecil yang konsisten dan membuat orang merasa dihargai, dan didengarkan.

Kehilangan terjadi karena rasa memiliki. Kembali kepada kefakiran, adalah kembali kepada rasa tak memiliki apa2 lagi. Maka jiwa terbebaskan dari rasa kehilangan dan tak terbebani. Barangsapa yang terlalu terikat rasa memiliki, maka dia akan berhadapan dengan ketakutan-ketakutan.

Takut kehilangan yang berlebihan. Sedang kehilangan itu adalah perkara yang pasti.

Siapa yang engkau cintai, apa yang engkau cintai??

Anak, istri, suami, orang tua, harta, atau pangkat. Pandanglah wajahnya hari ini dan ingatlah, engkau cepat atau lambat akan segera "kehilangan".

Maka abaikan dan ambil sedekarnya.