Senin, 10 Agustus 2009

PERBEKALAN AKHIRAT

Saudaraku,... 
Seorang muslim yang baik harus memilki pengetahuan yang baik pula mengenai perjalanan kehidupan. Islam mengenal perjalanan kehidupan tersebut dalam tiga bagian, yaitu, kehidupan dalam rahim, kehidupan di dunia dan kehidupan di akhirat. Dan diantara kehidupan di dunia dan di akhirat, terdapat kehidupan alam kubur, yang merupakan kehidupan penantian yang panjang. Karena itulah seorang muslim arus menyiapkan perbekalan sebaiknya untuk kebaikannya di alam kubur maupun kehidupannya di akhirat. Dan persiapan perbekalan itu dimulai sejak ia menjalani kehidupan di dunia ini. Ketika seseorang masih belum mampu berdiri sendiri, pencarian perbekalan dibantu oleh orangtua. Karenanya kemampuan seseorang dalam menyiapkan perbekalan akhirat akan dipengaruhi oleh kemampuan orang tua menyiapkan perbekalan akhirat untuk anaknya. Jika semakin baik perbekalan yang disiapkan orang tua, maka semakin baik pula perbekalan yang akan disiapkan oleh anaknya. Tetapi jika perbekalan yang disiapkan orang tua untuk anaknya buruk, maka perbekalan akhirat yang akan dibawa anaknya juga akan buruk. Apa yang ditunjukkan orang tua itulah yang kelak akan dibawa oleh anaknya. Itulah hebatnya seorang pemimpin. Baik buruk sebuah keluarga dan keturunan yang mengikutinya akan banyak dipengaruhi oleh perbuatan pemimpin keluarga tersebut. Kalau Anda memimpin sebuah keluarga dalam banyak kebaikan itulah sesungguhnya perbekalan terbaik yang akan dibawa di akhirat. Anak-anak Anda akan melihat itu sebagai sebuah kebaikan dan ini akan terus berlangsung pada keturunan yang selanjutnya. Bayangkan kalau orang tua mengajarkan sesuatu yang buruk kepada anaknya atau menunjukkan sesuatu yang buruk di depan anaknya, maka buahnya adalah keburukan itu akan menjadi perbekalannya kelak di akhirat. Pondasi dari seluruh kebaikan terletak pada kekuatan yang dibangun sejak manusia itu mengenal dunia. Kemudian diperkuat oleh pengetahuan dan keimanan yang datang kemudian, dan ini membutuhkan peran orang tua yang besar. Tidak dapat dipungkiri, bahwa hanya dalam keluarga yang baik sajalah kebaikan itu akan tumbuh menjadi kuat. Dan ini akan menjadi dasar persiapan perbekalan akhirat yang luar biasa. Hal yang juga menjadi sangat penting adalah kesadaran manusia itu sendiri mengenai kehidupan yang abadi di akhirat. Kesadaran bahwa kehidupan manusia tidak berakhir setelah nyawanya tercerabut di bumi. Orang yang meninggal dunia harus menjalani masa penantian dan perhitungan yang lama. Sahabat Rasululah Saw Abu Bakar Shidiq ra, berkata, “Barangsiapa masuk kubur atau mati tanpa membawa bekal, maka seakan-akan menyeberangi lautan tanpa perahu (pasti tanggelam).” Manusia yang tidak memiliki perbekalan akhirat akan tenggelam ke dalam lautan kedukaan yang hebat dan tidak memiliki harapan bagi kesenangan akhirat yang dijanjikan Allah SWT. Tahukah Anda apa yang terjadi seoreang manusia tenggelam dalam lautan yangbegitu dalam? Ia akan mati tanpa mampu menikmati keindahan lautan yang ditampakkan Allah bagi manusia yang lainnya, baik yang ditampakkkan di permukaan maupun di dalam air. Berbeda kalau misalnya ia ketika menyeberangi lautan mengggunakan sebuah kapal atau setidaknya sebuah perahu yang kuat, maka ia pun akan mampu menikmati keindahan permukaan laut yang memukau. Dan jika ia memilki peralatan menyelam, maka ia pun dapat menikmati keindahan bawah laut yang jauh lebih indah daripada birunya air di permukaan laut. Inilah perbedaan yang jelas antara memiliki perbekalan yang baik dan tanpa perbekalan sama sekali. Perjalanan akhirat tentu lebih menyulitkan daripada menyeberangi lautan dan resiko-resiko yang terdapat di dalamnya juga lebih mengerikan daripada tenggelam di lautan. Kalau Anda tidak memperbaiki perbekalan tersebut, bagaimana pula Anda mampu menghadapi kesendirian alam kubur dan pertanggungjawaban Anda di hadapan Allah. Ketika seseorang meninggalkan dunia, ia harus menunggu untuk dibangkitkan hingga hari kiamat itu tiba. Selama itu pula ia akan mengalamin kesendirian yangs angat menyiksa. Tentu saja keadaan seperti ini hanya terjadi pada seseorang yang tidak mempersiapkan perbekalan akhirat sama sekali. Liang kubur yang sudah sempit akan menjadi semakin sempit, dan kesusahannya pun akan dimulai dari sini, bahkan sebelum ia mengalami perhitungan di akhirat. Jangan menngira bahwa setelah nyawa tercerabut dari jasad jasmani, tubuh dan pikirannya terbebas dari segala tekanan. Sama sekali tidak! Kehidupan alam kubur adalah ruang penantian sebelum manusia berkumpul untuk dimintai peranggungjawaban di akhirat. Itulah yang disebut kehidupan, di manapun dan bagaimanapun wujudnyan tidak akan terlepas dari tanggungjawab. Di dunia Anda bertanggung jawab terhadap perbuatan dan pekerjaan duniawi Anda. Di akhirat Anda mempertanggungjawabkan kemudahan-kemudahan yang diberikan Allah SWT kepada manusia selama di dunia. Dan perbekalan itulah yang kelak akan menyelamatkan Anda dan memberikan Anda banyak kesenangan di akhirat. Saudaraku,... Persiapkanlah perbekalan akhirat Anda sebaik mungkin, selama nyawa Anda masih melekat di badan. Pergunakan waktu yang terus berkurang untuk berbuat kebaikan sebanyak mungkin. Ikutilah langkah para kekasih Allah menyiapkan perbekalan untuk kehidupan akhiratnya. Janganlah Anda dengan nafsu yang meluap-luap berburu kesenangan dunia hingga melupakan akhirat, tapi jangan pula mematikan gairah hidup Anda untuk kepentingan akhirat Anda. Kesenangan dunia pun akan dimintakan pertanggungjawaban kelak di akhirat. Jadi kalau kesenangan itu tidak digunakan dengan selayaknya, tentu Allah SWT akan menegur Anda. Itulah yang disebut perbekalan akhirat yang sesungguhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar