Rabu, 04 Juli 2012

MUNAJAT 6


Ya Allah, rezeki itu Engkau yang atur, itu hamba tahu. Rezeki itu di tangan-Mu, itu juga hamba tahu. Tapi ketahuan hamba itu tidak berubah menjadi kesadaran yang tinggi, serta membumi di keseharian perilaku, sehingga hawa nafsu dan keinginan tetap saja menang dan mendorong hamba untuk mencarinya bukan lewat jalan-Mu.

Sebab rezeki itu dari-Mu, dan sebab rezeki itu Engkau yang atur, hamba juga sebenarnya paham. Bahwa rezeki yang cenderung dipaksakan untuk mengambilnya, alias diambil melalui cara-cara yang tidak benar, adalah pasti bukan rezeki dari-Mu. Dan karena ia bukan rezeki, berarti ia adalah cemeti azab. Akhirnya hamba pun sadar, bahwa yang terjadi kemudian adalah bukan kenikmatan yang hamba nikmati melainkan ketidaktenangan. Akhirnya hamba harus menerima, bahwa kemuliaan dan kehormatan yang hamba cari bukan dari sisi-Mu adalah sebenarnya kehinaan dan penderitaan.

Apa-apa yang berasal dari-Mu adalah kebaikan dan harus diperoleh dengan cara-cara yang baik. Dan bukanlah kebaikan bila ia diperoleh dengan cara-cara yang buruk. Ya Allah, kalaulah hamba sudah paham akan hal ini, buatlah kepahaman tersebut menjadi selaras dengan hati, perbuatan dan pikiran hamba. Maafkan hamba ya Allah…



Tulisan ini dikutip dari buku WISATA HATI : Kehidupan Yang Rapuh
Yang ditulis Ustadz Yusuf Mansur.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar