Wahai Zat Yang Maha Mengetahui, bila kejujuran membawa
kepada sebuah perjalanan akhir yang manis, catatkan hamba sebagai orang-orang
yang sabar. Dan bila kebohongan akan mengantarkan pada sebuah kenistaan dan
kehinaan, catatkan hamba sebagai orang-orang yang mulai menjauhi kebohongan dan
terhindar dari kebohongan.
Wahai Zat Penjaga Lisan dan Hati, peliharalah kesucian
dan keselamatan lisan dan hati hamba dengan maaf dan ampunan-Mu. Senantiasa
hamba kotorkan bibir hamba, senantiasa hamba kotorkan hati hamba, dan
senantiasa hamba kotorkan pikiran hamba, tapi Engkau Tuhan yang luar biasa,
selalu ada harapan bahwa Engkau bersedia mencuci kekotoran hamba tersebut.
Sebenarnya hamba letih berperan sebagai orang bodoh nan
buruk. Hamba letih berperan sebagai orang kotor, hamba ingin berhenti, sebab
keburukan, kebodohan, dan kekotoran hamba membuat kehidupan hamba sulit dan
sempit. Tapi lagi-lagi nafsu dan keinginan yang dipaksakan menenggelamkan hamba
lagi ke dalam perbuatan hamba. Andai Engkau Maha Pemarah, andai Engkau Maha
Pendendam, tak suka member maaf, niscaya bumi tidak bersedia member tempat bagi
hamba, dan langit tak sudi menaungi hamba.
Tulisan ini dikutip dari buku WISATA HATI : Kehidupan Yang Rapuh
Yang ditulis Ustadz Yusuf
Mansur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar