Senin, 01 Oktober 2012

MUNAJAT KE 8


Wahai Zat Yang Maha Mengetahui, bila kejujuran membawa kepada sebuah perjalanan akhir yang manis, catatkan hamba sebagai orang-orang yang sabar. Dan bila kebohongan akan mengantarkan pada sebuah kenistaan dan kehinaan, catatkan hamba sebagai orang-orang yang mulai menjauhi kebohongan dan terhindar dari kebohongan.

Wahai Zat Penjaga Lisan dan Hati, peliharalah kesucian dan keselamatan lisan dan hati hamba dengan maaf dan ampunan-Mu. Senantiasa hamba kotorkan bibir hamba, senantiasa hamba kotorkan hati hamba, dan senantiasa hamba kotorkan pikiran hamba, tapi Engkau Tuhan yang luar biasa, selalu ada harapan bahwa Engkau bersedia mencuci kekotoran hamba tersebut.

Sebenarnya hamba letih berperan sebagai orang bodoh nan buruk. Hamba letih berperan sebagai orang kotor, hamba ingin berhenti, sebab keburukan, kebodohan, dan kekotoran hamba membuat kehidupan hamba sulit dan sempit. Tapi lagi-lagi nafsu dan keinginan yang dipaksakan menenggelamkan hamba lagi ke dalam perbuatan hamba. Andai Engkau Maha Pemarah, andai Engkau Maha Pendendam, tak suka member maaf, niscaya bumi tidak bersedia member tempat bagi hamba, dan langit tak sudi menaungi hamba.



Tulisan ini dikutip dari buku WISATA HATI : Kehidupan Yang Rapuh
Yang ditulis Ustadz Yusuf Mansur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar