Selasa, 15 Januari 2013

DOA KE-4



Ya Allah, betapa pandainya hamba menganiaya diri hamba sendiri. Hamba membuat rugi orang lain, ternyata yang rugi diri hamba sendiri. Hamba sakiti orang lain, ternyata yang sakit diri hamba sendiri. Ampunan-Mu bagi hamba, bagaikan setetes air di teriknya matahari di padang pasir. Dan karenanya sangat hamba harapkan. Semoga Engkau berkenan dan pasti Engkau berkenan…

Ya Allah, sesuatu yang haram pasti tidak akan menjadi milik hamba. Hamba tahu itu. Sesuatu yang bukan hak hamba juga pasti akan diambil oleh-Mu, Yang Maha Hak. Dan hamba juga tahu hal itu. Tapi kebodohan hamba, nafsu hamba, masih juga mengantarkan hamba untuk menempuh jalan yang haram, dan mengambil sesuatu yang bukan hak hamba. Hasilnya,mudah ditebak. Segala yang hamba peroleh menjadi fatamorgana, bahkan cenderung merusak kehidupan hamba sendiri.

Wahai Zat Yang Maha Pembuka Pintu Maaf, maafkan hamba dan orang-orang yang menempuh hidup sesat seperti hamba. Bersihkanlah hidup kami dari segala sesuatu yang haram. Dan bagi orang-orang yang kami ambil haknya, gantilah hak mereka dengan sesuatu yang lebih baik dari-Mu. Terhadap mereka yang hamba kecewakan, gantilah keadaan mereka menjadi lebih menyenangkan.

Wahai Yang Menjaga Kehidupan, jagalah kehidupan kami semua, agar kehidupan kami jalani dengan keselamatan dan kebahagiaan, tidak rapuh, tidak mudah goyang. Kepada-Mu jua segala urusan kami kembalikan.

Ya Allah, fisik kami sering sakit, hati kami sering berkeluh kesah, itu sebab kehidupan kami yang tidak sehat. Nafsu dan pemanjaan terhadap keinginan masih berada di depan. Kemaksiatan dan kebohongan masih menjadi identitas yang merobohkan tiang-tiang kemuliaan dan kehormatan.

Ya Rabb, selamatkan kehidupan kami dengan membuat kami mampu mengendalikan nafsu dan keinginan, dan dengan memberikan ampunan dan maaf-Mu untuk kami.

Ya Allah, jauhkan hamba dari sifat terburu-buru, yang menganggap segala sesuatu di bumi ini bisa diraih tanpa proses.

Ya Allah, jadikanlah hamba sebagai bagian orang-orang yang menjadikan sabar sebagai pakaian di setiap upaya hamba meniti kehidupan. Amiin!




Tulisan ini dikutip dari buku WISATA HATI : Kehidupan Yang Rapuh
Yang ditulis Ustadz Yusuf Mansur.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar