Kamis, 21 Juli 2011

MENYEIMBANGKAN KEADILAN


Saudaraku,…
Keadilan merupakan sesuatu yang langka pada saat ini. Ia sering dikatakan di atas mimbar, di ruang-ruang pertemuan, di ruang kelas, bahkan di jalanan. Keadilan banyak diungkapkan dengan suara lantang penuh energi pemberontakan, tetapi miskin implementasi.

Benar, saudaraku! Keadilan bukanlah kata-kata yang dipenuhi busa. Ia adalah mahkota para manusia yang memperoleh amanat Allah mengelola dunia ini dengan sebaik-baiknya. Keadilan bukanlah memperlakukan setiap orang sama rata. Keadilan adalah memperlakukan setiap orang sesuai haknya yang semestinya diperoleh. Keadilan bagi seorang anak tentu berbeda dengan keadilan yang diharapkan orang dewasa. Rakyat berharap pemerintah berbuat adil kepada semua lapisan masyarakat, tidak hanya memberikan perlakuan istimewa kepada sebagian golongan yang lebih kaya. Sebaliknya, pemerintah pun berharap rakyatnya pundapat memberikan nilai dengan adil apa yang sudah dikerjakan pemerintah.

Hal buruk dari dunia ini adalah kita terlampau sering menuntut keadilan dari orang lain, tanpa mempertimbangkan keadilan dari pihak yang berseberangan. Ini benar-benar buruk jika setiap orang hanya memperhatikan apa-apa yang menyenangkan hatinya saja. Jika keadilan tidak lagi memperhatikan keseimbangan, itu bukanlah keadilan, saudaraku.

Allah SWT berfirman, Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Ali Imran : 18).

Allah SWT memiliki sifat Yang Maha Adil, tidak pernah ada keburukan yang berlangsung lama di tangan-Nya. Allah telah berlaku adil kepada orang-orang dzalim dengan tidak memberikan keberkahan keapada kekayaan dan kesenangan  yang dimiliknya. Seseorang itu sangat tergantung dengan keberkahan yang datang dari Tuhannya. Ia tidak membutuhkan harta yang berlimpah. Ia hanya membutuhkan keberkahan Allah terhadap setiap sisi kehidupannya. Ia percaya Allah akan memberikan keadilan yang terbaik dengan keberkahan tersebut.

Mengetahui hal tersebut, selayaknyalah setiap muslim mampu berbuat adil, baik terhadap dirinya sendiri maupun kepada orang lain. Allah menghendaki sifat adil menjadi kepribadian setiap muslim. Sehingga ia akan memperlakukan orang lain dengan layak. Keadilan itu menjauhkan naluri manusia dari keserakahan yang membabi buta. Orang-orang yang berbuat adil, lebih-lebih yang mampu menyeimbangkan keadilan, sesungguhnya merupakan seorang muslim yang sesungguhnya.

Allah Swt berfirman, “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Maidah : 8).

Saudaraku,…
Hiasilah mahkota kekhalifahan yang diamanatkan Allah dengan menyeimbangkan keadilan. Jika Anda konsisten menegakkan keadilan, Allah akan membantu usaha Anda hingga tidak tersisa ruang untuk keburukan. Nanti Anda akan melihat bahwa warna keadilan bener-benar sangan indah. Allah akan selalu menyertai langkahmu, saudaraku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar