Kamis, 28 Juli 2011

Takutlah Kepada Allah

Saudaraku,..
Salah satu identifikasi orang-orang yang beriman adalah takut kepada Allah. Takut kepada Allah sangat berbeda dengan takut kepada neraka dan siksa-siksa yang terdapat di dalamnya. Takut kepada Allah juga berbeda dengan takut kepada kepada kepayahan hidup di dunia. Seorang muslim selayaknya tidak takut kepada neraka atau kesusahan hidup di dunia. Ia semestinya lebih takut kepada Allah, takut jika semual amal ibadahnya tidak mendapat keberkahan Allah sehingga ia tidak dikenal oleh Allah sebagai hamba-Nya yang beriman.

Inilah alasannya mengapa kita harus takut kepada Allah. Tidak kita kita khawatir jika kebaikan yang kita kerjakan tidak diidentifikasi oleh Allah sebagai sebuah kebaikan. Dan akhirnya, pertanyaannya adalah jika sebuah kebaikan tidak lagi dikenal sebagai kebaikan, apakah hanya keburukan yang perbekalan akhirat. Inilah yang seharusnya membuat kita takut kepada Allah.

Seorang muslim sungguh tidak patut takut kepada siksa neraka atau takut kepada kesusahan hidup di dunia. Hanya dengan takut kepada Allah atau cinta kepada Allah seseorang dapat terhindar dari siksaan neraka atau kesusahan hidup di dunia. Allahlah yang menguasai keduanya dan berkuasa penuh mebentukan siapapun juga yang menjadi penghuninya dan berkuasa pula menyelamatkannya dari kesuasahan yang dialaminya.

Saudaraku,…
Orang yang takut kepada Allah akan menjauhkan dirinya dari segala sesuatu yang mendatangkan kemurkaannya. Orang yang takut kepada Allah tidak akan menyekutukan-Nya dengan sesuatu yang fana. Orang takut kepada Allah tidak akan mengabaikan shalatnya. Orang yang takut kepada Allah akan mencintai kalam-Nya, paling tidak ia akan membaca Al-Qur’an setiap hari. Orang takut kepada Allah tidak akan meninggalkan sunnah Rasulullah Muhammad Saw. Orang yang takut kepada Allah akan melanggengkan dan menjernihkan banyak kebaikan dari niat buruk yang meyelinap di hatinya.

Cukup kita semua takut kepada Allah dan melupakan sekian banyak ketakutan-ketakutan kita terhadap beratnya perhitungan di akhirat ataupun kepayahan hidup di dunia. Inilah esensi bertauhid kepada Allah SWT. Sesungguhnya tidak ada ketakutan yang lebih besar selain ketakutan kita kepada Allah. Dan juga tidak ada cinta yang lebih tulus selain kecintaan kita kepada Allah Yang maha Cinta.

Syekh Abdul Qadir al-Jailani pernah berujar, “Jadilah orang yang berakal dan jangan berdusta. Engkau berkata, ‘Aku takut kepda Allah Azza Wa Jalla,” namun (mengapa) kau takut juga kepada selain-Nya. Janganlah takut kepada siapapun, baik jin, manusia, maupun malaikat. Jangan takut pula pada apapun, baik pada hewan yang berbicara maupun yang diam. Jangan takut penderitaan di dunia, dan jangan takut pula dengan siksaan di akhirat, akan tetapi takutlah kepada Allah, Sang Pemberi azab yang pedih.’ “

Allah SWT juga berfirman, ”Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, Maka mereka adalah orang- orang yang mendapat kemenangan.” (QS. An-Nuur :52)

Saudaraku,…
Jika keadaan kita belum sampai ke titik ini, maka perbaikilah selagi Allah masih memberi kita kesempatan untuk memperbaiki diri. Jika hati masih tersimpan kebaikan untuk menata hidup sesuai dengan tuntunan Rasulullah Muhammad Saw, Allah akan selalu bersama kita menunjukkan jalan yang benar. Semoga kebaikan Allah tidak akan putus menyertai kehidupan kita, Amiin!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar