Kamis, 14 Februari 2013

MENJAGA ANAK bagian 3



Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuhu. Allaahumma shalli shalaatan kaamilatan wa sallim  salaaman taamman ‘alaa sayyidinaa Muhammadinilladzii tanhallu bihil ‘uqodu wa tanfariju bihil kurobu wa tughdho bihil hawaaiju wa tunaalu bihirragoibu wa husnul khawaatimi wayustasqal ghamaamu biwajhihil kariimi wa ‘alaa aalihi washahbihii fii kulli lamhatin wanafasim bi’adadi kulli ma’lumillaka.

Saudaraku,…
Banyak bacot, banyak usaha, ga akan juga membuahkan hasil, jika lepas dari Allah. Asli. Utamanya dalam urusan yang sedang diomongkan ini, urusan anak. Saya sharing, sebab saya yakin, banyak orang tua yang ngadepin persoalan yang sama dengan kami. He he, padahal mungkin saya dan istri doangan yg ngadepin persoalan anak. Yah, sederhana, mulai dari anak males bangun, males mandi, males baca, males belajar, tidur susah, bangun susah. Shalat susah, ngaji susah. Ampe makan susah. Training ini training itu diikuti oleh ayah ibu muda, eh, anak belum sempat gede, dia udah cerai duluan, he he he. Maaf ya.

Orang-orang tua zaman dulu, banyak nangisnya di hadapan Allah. Mereka banyak puasanya untuk kita. Mereka banyak shalat malamnya, banyak doanya. Mereka pun suka ngadain sedekah untuk kita, baik kita tau, maupun diem-diem. Kadang langsung berhasil, kadang kemudian si anak ya dapat hidayah di perjalanan sang anak. Itu asbab dari kegigihan orang beribadah dan berdoa sama Allah.

Adalah Ibu Aniek Anggawi, orang tua dari Habib, Fahmi, dan Namira, yang mempesona saya. 3 anak ini subhaanallaah, begitu luar biasa kesadarannya. Seperti hatinya itu udah dibuat tunduk oleh Allah untuk kedua orang tuanya. Tanpa lelah, tanpa susah payah, tanpa macem-macem teori, 3 anak ini kelar khatam Qur’an 30 juz di usia belia. Kurang dari 13 tahun. Rahasianya ketika ditanya, semua ini ustadz, katanya, Allah yang menggerakkan. Tidak ada yang kami lakukan, nyaris, kecuali minta sama Allah. Allah kemudian yang menggerakkan hati anak-anak kami dan memproteknya dari segala hal yang negatif. Kami cuma bisa minta sama Allah, doa, dan pasrah. Dan memang, saya malu. Amalannya ibu Aniek Anggawi dan pak Anggawi asal Bali ini luar biasa. Jam 02 dinihari udah bangun untuk anak-anaknya. Sementara, mereka tetap berdagang. Subhaanallaah… Saya kalo ngobrol sama mereka, kenceng banget untuk duduk, munajat sama Allah, buat anak-anak saya, dan santri-santri yg dititipkan oleh Allah. Mungkin semua berproses. Namun satu yang kudu kita yakini, proses itu akan sampe. Akan dikabul.

Allaahumma shalli shalaatan kaamilatan wa sallim  salaaman taamman ‘alaa sayyidinaa Muhammadinilladzii tanhallu bihil ‘uqodu wa tanfariju bihil kurobu wa tughdho bihil hawaaiju wa tunaalu bihirragoibu wa husnul khawaatimi wayustasqal ghamaamu biwajhihil kariimi wa ‘alaa aalihi washahbihii fii kulli lamhatin wanafasim bi’adadi kulli ma’lumillaka. Wassalamualaikum warahmatullahi wa barakatuhu. [bersambung]


Tulisan ini dikutip dari : http://www.yusufmansur.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar