Selasa, 11 Juni 2013

MENGGALI MAKNA ISLAM bagian 2


Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh. Alhamdulilaahi rabbil ‘aalamiin. Allaahumma shalli shalaatan kaamilatan wasallim salaaman tamman ‘ala sayyidinaa Muhammadinilladzii tanhallu bihil ‘uqadu watanfariju bihil kurabu watuqdhaa bihil hawaa-iju watunaalu bihirraghaa-ibu wa husnul khawaatimi wayustasqal ghamaamu biwajhihil kariimi wa ‘alaa aalihi washahbihii fii kulii lamhatin wanafasim bi’adadi kulli ma’luumillak. Bismillaahirrahmaanirrahiim. Ammaa ba’du.

Saudaraku,…
Dengan demikian, apabila Anda menemukan saudara Anda meninggalkan Al-Quran dan Sunnah Nabi, mungkin ia telah keluar dari agama ini. Inilah makna yang sebenarnya dari berserah diri kepada Allah.

Pada bagian yang lain, Al-Quran mendefinisikan Islam dengan makna keselamatan. Pengertian ini terdapat dalam firman Allah SWT berikut ini :
Wahai orang-orang yang beriman, masuklah ke dalam keselamatan (Islam) secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turuti langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”  (QS. Al-Baqarah:208)

Apabila kita memperhatikan ayat ini, maka semakin jelas pula makna Islam yang sebenarnya. Berdasarkan ayat ini, Islam adalah jalan keselamatan yang sempurna bagi siapapun, baik itu orang muslim, nasrani, yahudi,  majusi maupun umat yang lainnya. Jalan keselamatan ini memiliki dua arah, yaitu bagi orang Islam sendiri maupun bagi pemeluk agama yang lainnya. Yang dimaksud jalan keselamatan bagi orang Islam adalah agama ini menunjukkan jalan yang benar bagi kebahagiaan dunia dan akhirat bagi Anda. Dengan berketetapan dengannya Anda akan memperoleh keselamatan dari ketidakjelasan dunia dan tipudaya syaitan yang berada di dalamnya.

Pada dasarnya kita semua telah mengetahui pengertian ini, tetapi kita sering sekali mengabaikannya. Akibatnya kita lebih banyak menghabiskan waktu berseteru dengan saudara kita yang memiliki keyakinan sama. Alasan yang digunakan pun macam-macam, bahkan terkadang tidak masuk akal. Dan tentu saja beban kita sebagai barisan terdepan kaum muslimin akan semakin berat, karena kekuatan yang tercerai berai tidak akan mampu menegakkan pilar-pilar Islam dengan baik.

Sedangkan yang dimaksud Islam sebagai keselamatan bagi pemeluk agama lain adalah bahwa agama ini menjamin kebebasan beragama bagi pemeluk agama yang berbeda, tentunya selama mereka juga tidak mengganggu kebebasan beragama kita. Karena itulah, maka agama ini disebut rahmat bagi alam semesta. Logikanya apabila Islam dipahami sebagaimana disebutkan di atas, maka tidak perlu adanya perpecahan yang tidak habis-habisnya antara umat beragama. Orang Islam tidak perlu menghabiskan tenaga untuk mengutuk saudaranya yang berbeda keyakinan, demikian juga sebaliknya.

Pada bagian selanjutnya, Allah SWT mengingatkan kita terhadap bujuk rayu syaitan yang terkutuk. Apabila Anda menempuh jalan ini, maka syaitan dan anak buahnya tidak akan membuat Anda berjalan dengan tenang. Ia akan mendatangi Anda dari sudut dan arah manapun. Dan ini tidak akan pernah berhenti hingga Anda mengingkari Islam. Tetapi, jika Anda mampu menepis bujuk rayunya, maka Allah SWT menjanjikan kebahagiaan yang besar bagi Anda. 

Sedangkan Rasulullah Muhammad Saw. mendefinisikan Islam dalam lima hal yang kemudian kita kenal dengan Rukun Islam, yaitu bersyahadat bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menunaikan zakat, dan melaksanakan ibadah haji jika mampu. Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa Umar bin Khaththab ra berkata, “Ketika kami sedang duduk bersama Rasulullah pada suatu hari tiba-tiba seseorang yang sangat putih bajunya, sangat hitam rambutnya, dan padanya tidak terlihat bekas perjalanan, juga tidak seorang pun dari kami yang mengenalnya. Hingga orang tersebut duduk di depan Nabi Muhammad Saw dan selanjutnya ia menempelkan kedua lututnya kepada lutut Rasulullah dan meletakkan kedua telapak tangannya pada kedua paha Rasulullah. Kemudian ia bertanya, ‘Muhammad, beritahukan kepadaku apa itu Islam?’ Rasulullah menjawab, ‘yaitu bersyahadat bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, memberikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan menunaikan ibadah haji jika mampu’.... Kemudian Rasulullah bersabda, ‘Umar, apakah engkau mengetahui siapa yang bertanya tadi.’ Aku menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.’ Beliau bersabda, ‘Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian untuk mengajarkan kepada kalian tentang agama kalian.’ ”  

Definisi ini merupakan tahapan-tahapan pembentukan Islam dalam setiap pribadi muslim. Tahapan pertama  adalah  bersyahadat kepada Allah dan rasul-Nya. Lalu pada tahap-tahap berikutnya setiap muslim dituntut menepati janji syahadatnya pada setiap anggota tubuh, yang ditampakkan melalui shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menunaikan zakat dan mengerjakan haji jika mampu. Rukun Islam ini adalah sebuah kesatuan yang utuh, dimana satu dengan yang lainnya memiliki ikatan yang kuat. Apabila ikatan-ikatan tersebut renggang, maka semakin rapuh pula kekuatan agamanya. Dan kerapuhan itulah yang mengakibatkan seorang manusia mengalami kemunduran dalam agamanya.

Dengan demikian, jika salah satu dari Rukun Iman itu diabaikan atau disepelekan atau  sengaja ditinggalkan dengan alasan yang tidak bisa diterima syariat, maka tidak akan sempurna agamanya. Islam tidak akan tumbuh baik apabila salah satu pilarnya dirobohkan.

Bertawakkallah kepada Allah setelah berupaya sekuat tenaga mencapai cinta dan kasih sayang-Nya. Jangan tundukkan hati dan jiwa Anda kepada syaitan, dunia dan kesenangan-kesenangan yang menyertainya. Serahkan seluruh hasrat keduniaan Anda kepada ketetapan dan keputusan-Nya, karena hanya Allah sajalah yang mengetahui apa yang terbaik bagi Anda. Lalu tampakkanlah kesaksian Anda atas keesaan Allah dan kebenaran Muhammad Saw dalam shalat, puasa, zakat maupun ibadah haji yang Anda kerjakan dalam segenap hati dan jasad fisik Anda.

Saudaraku…
Semua pengertian Islam yang sudah disebutkan di atas pada dasarnya memberikan arahan yang jelas bagaimana menginterpretasikan Islam dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang sudah disinggung pada awal pembicaraan ini, penyimpangan terhadap ajaran Islam lebih dipengaruhi oleh lemahnya keseriusan kita kepada Allah. Dan hal ini lebih banyak dipicu oleh ketidakpahaman terhadap hakekat Islam. Yang harus kita lakukan setelah mengetahui makna agama ini adalah bersikap serius dalam beragama. Karena waktu terus berjalan, umur terus bertambah dan bumi pun sudah mulai tua, sementara kebaikan yang sudah kita kerjakan tidak dapat menjamin bahwa kita akan melakukan hal yang sama pada masa depan.

Selain harus mengetahui makna Islam, kita juga harus memahami keistimewaan dan keutamaan agama ini. Kedua hal ini mutlak diperlukan pada setiap pribadi muslim mengingat kesadaran terhadap keunggulan Islam dapat memicu kesenangan atau kenikmatan beribadah kepada Allah SWT. Tujuan akhirnya adalah tumbuhnya ketaatan yang kuat kepada syariat-syariat-Nya.

Allah SWT memberikan keistimewaan kepada Islam dalam empat hal yang membuatnya menjadi lebih baik daripada agama-agama yang tumbuh berkembang di bumi ini. Yang pertama, Islam tidak pernah memaksa seseorang untuk memasuki pintu-pintunya. Pintu-pintu Islam selalu terbuka lebar untuk siapapun, dimanapun, dan kapanpun Anda ingin memasukinya. Anda cukup bersyahadat kepada Allah SWT dan utusan-Nya Muhammad Saw. dan menepati Rukun Iman yang selanjutnya. Islam tidak pernah menuntut yang macam-macam kepada setiap pemeluknya. Karena Allah SWT sudah sangat gembira apabila hamba-hamba-Nya mencintai Islam dengan ketaatan yang terjaga. Dan setiap muslim juga tidak diperkenankan memaksakan Islam kepada saudara mereka yang berbeda keyakinan. Tetapi Allah memberi penekanan terhadap kewajiban setiap muslim untuk mewartakan kebenaran Islam kepada siapapun, kapanpun dan di manapun mereka berada, tentu saja dengan cinta dan kasih sayang yang berlimpah.

Contoh paling sederhana, seorang muslim cukup beribadah kepada Allah dengan benar, maka orang-orang yang berbeda keyakinan dengan kita juga akan menilai Islam dengan sudut pandang yang baik. Sedangkan tentang reaksi yang timbul terhadap Islam, maka biarkanlah itu menjadi urusan Allah. Allahlah yang Maha Berkehendak atas hamba-hamba-Nya di dunia ini. Dia berkuasa mutlak memberikan hidayah kepada siapapun yang Ia inginkan, tidak terkecuali kepada seorang Nasrani, Yahudi, Majusi atau pemeluk agama bumi lainnya. 

Setelah Allah memberi jaminan tentang kemudahan memasuki agama ini, yang harus kita lakukan selanjutnya adalah menegakkan pilar-pilarnya. Karena itu, bersikaplah yang layak untuk menegakkan Islam. Kalau Anda berjihad, maka berjihadlah dengan Al-Qur’an. Bukankah sebaik-baik jihad adalah  berjihad dengan Al-Qur’an? Agama ini adalah agama kebenaran, maka tampakkanlah dalam setiap amal perbuatan Anda. Ingatlah, apa yang Anda tanam hari ini itulah yang akan Anda panen esok hari.

Yang kedua, Islam tidak pernah membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Agama ini tidak menuntut pemeluknya untuk memberikan persembahan yang sempurna, sehingga menjadi beban bagi orang yang baru memeluk Islam. Islam hanya meminta agar setiap ketaatan yang dilakukan kepada Allah SWT dilakukan dengan ikhlas. Walaupun sedikit yang Anda persembahkan kepada Allah tetapi Anda lakukan dengan hati yang ikhlas, maka persembahan Anda di mata Allah akan memiliki nilai yang luar biasa. 

Apabila hari ini Anda mampu mengerjakan shalat lima waktu dengan baik, maka lakukanlah dengan kecintaan yang besar kepada Allah. Jangan takut shalat Anda tidak diterima Allah karena gerakan dan bacaan Anda yang tidak sempurna. Allah SWT lebih mengetahui apa yang tersimpan di hati Anda. Hati yang ikhlas untuk beribadah kepada Allah itu seperti berlian yang bernilai sangat mahal. Tetapi, hati yang berkecenderungan kepada makhluk saat menghadap Allah layaknya bebatuan keropos yang terkena korosi. Dan Allah tentunya lebih menyukai apabila hati setiap muslim itu layaknya sebuah berlian yang berkilau indah.

Kemurahan Allah yang menilai amaliah seseorang berdasarkan kesanggupannya sebenarnya memiliki hubungan erat dengan pemahamannya tentang Islam. Apabila semakin baik pengetahuan seorang muslim terhadap Islam, maka seharusnyalah semakin baik pula amalan ibadahnya. Sebaliknya, orang yang pemahamannya sedikit mengenai Islam tentu dapat dipahami apabila amaliahnya tidak sebaik dengan saudaranya yang lain. Allah juga tidak menyatakan seseorang bersalah hanya karena ketidakpahamannya tentang Islam. Tetapi ketidakmengertian ini juga tidak boleh menjadikan seseorang meremehkan kewajibannya kepada Allah SWT. Karena sekecil apapun kebaikan Anda tetap akan diperhitungkan oleh Allah, dan seremeh apapun perbuatan buruk Anda akan membuat jalan baru menuju ke neraka. 

Penting sekali untuk dipahami setiap muslim, bahwa tidak peduli banyaknya pemahaman tentang Islam yang kita miliki, tapi yang paling penting adalah seberapa banyak kita melakukan kebaikan dengan pemahaman-pemahaman itu. Maka berlomba-lombalah berbuat kebaikan walaupun hari ini Anda baru memeluk Islam.

Yang ketiga, Islam memberikan balasan yang adil terhadap perbuatan baik dan buruk. Setiap perbuatan baik maupun perbuatan buruk memiliki nilai di hadapan Allah, dan nilai-nilai tersebut sebagian akan ditampakkan di dunia dan sebagian yang lainnya akan ditangguhkan di akhirat. Tetapi, terkadang Allah Yang Maha Besar memberikan nilai perbuatan tersebut seluruhnya di akhirat. Karena itu, janganlah Anda heran kalau banyak orang yang berbuat baik  tidak memperoleh kesenangan dari kebaikannya. Dan jangan pula berprasangka buruk kepada Allah jika para koruptor dan pelaku kerusakan dibiarkan hidup dengan kemewahan dunia yang berlimpah. Allah akan memperhitungkan setiap kebaikan dan keburukan walaupun itu sebesar dzarrah.

Berita Al-Qur’an menyatakan bahwa setiap kebaikan yang dikerjakan oleh hamba-Nya akan dibalas dengan pahala senilai sepuluh kali lipat. Karena itu, tetapkanlah diri Anda untuk berbuat kebaikan dan mengajak saudara Anda yang lain melakukan hal yang sama. Allah akan memberi Anda pahala yang berlipat-lipat dan demikian juga dengan saudara Anda. Allah yang Maha Adil tidak akan menyia-nyiakan amal perbuatan baik Anda, kecuali jika perbuatan baik Anda bertujuan untuk berpengharapan kepada makhluk. Karena jika hal itu yang Anda inginkan, maka Anda tidak akan memperoleh kebaikan dari sisi-Nya. Yang tersisa hanya kebaikan dari makhluk yang Anda inginkan dan itu tidak akan berlangsung lama.

Yang juga luar biasa dari Islam adalah apabila Anda melakukan perbuatan jahat, maka balasan dari perbuatan Anda seimbang dengan perbuatan jahat Anda. Islam tidak memberatkan balasan atas perbuatan tersebut agar si pelaku dapat memperbaiki kesalahannya. Tetapi jika perbuatan jahat itu dilakukan berulang-ulang, maka balasan dari Allah pun akan semakin memberatkan Anda. Karena itulah, setiap Anda menyesali perbuatan jahat Anda, Islam menyarankan untuk menutupinya dengan berbuat banyak kebaikan. Insya Allah, kasih sayang-Nya akan menyelamatkan Anda seutuhnya. Janganlah khawatir jika Islam tidak memberi keadilan bagi Anda. [bersambung]

Alhamdulilaahi rabbil ‘aalamiin. Allaahumma shalli shalaatan kaamilatan wasallim salaaman tamman ‘ala sayyidinaa Muhammadinilladzii tanhallu bihil ‘uqadu watanfariju bihil kurabu watuqdhaa bihil hawaa-iju watunaalu bihirraghaa-ibu wa husnul khawaatimi wayustasqal ghamaamu biwajhihil kariimi wa ‘alaa aalihi washahbihii fii kulii lamhatin wanafasim bi’adadi kulli ma’luumillak. Wassalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Picture source : Yusuf Mansur Network

Tidak ada komentar:

Posting Komentar