Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh. Alhamdulilaahi rabbil ‘aalamiin. Allaahumma
shalli shalaatan kaamilatan wasallim salaaman tamman ‘ala sayyidinaa
Muhammadinilladzii tanhallu bihil ‘uqadu watanfariju bihil kurabu watuqdhaa
bihil hawaa-iju watunaalu bihirraghaa-ibu wa husnul khawaatimi wayustasqal
ghamaamu biwajhihil kariimi wa ‘alaa aalihi washahbihii fii kulii lamhatin
wanafasim bi’adadi kulli ma’luumillak. Bismillaahirrahmaanirrahiim. Ammaa
ba’du.
Saudaraku,…
Dengan demikian, apabila Anda menemukan saudara Anda
meninggalkan Al-Quran dan Sunnah Nabi, mungkin ia telah keluar dari agama ini.
Inilah makna yang sebenarnya dari berserah diri kepada Allah.
Pada bagian yang lain, Al-Quran mendefinisikan Islam
dengan makna keselamatan. Pengertian ini terdapat dalam firman Allah SWT
berikut ini :
“Wahai orang-orang yang beriman, masuklah ke dalam
keselamatan (Islam) secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turuti langkah
syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah:208)
Apabila kita memperhatikan ayat ini, maka semakin jelas
pula makna Islam yang sebenarnya. Berdasarkan ayat ini, Islam adalah jalan
keselamatan yang sempurna bagi siapapun, baik itu orang muslim, nasrani,
yahudi, majusi maupun umat yang lainnya.
Jalan keselamatan ini memiliki dua arah, yaitu bagi orang Islam sendiri maupun
bagi pemeluk agama yang lainnya. Yang dimaksud jalan keselamatan bagi orang
Islam adalah agama ini menunjukkan jalan yang benar bagi kebahagiaan dunia dan
akhirat bagi Anda. Dengan berketetapan dengannya Anda akan memperoleh
keselamatan dari ketidakjelasan dunia dan tipudaya syaitan yang berada di
dalamnya.
Pada dasarnya kita semua telah mengetahui pengertian ini,
tetapi kita sering sekali mengabaikannya. Akibatnya kita lebih banyak
menghabiskan waktu berseteru dengan saudara kita yang memiliki keyakinan sama.
Alasan yang digunakan pun macam-macam, bahkan terkadang tidak masuk akal. Dan
tentu saja beban kita sebagai barisan terdepan kaum muslimin akan semakin
berat, karena kekuatan yang tercerai berai tidak akan mampu menegakkan
pilar-pilar Islam dengan baik.
Sedangkan yang dimaksud Islam sebagai keselamatan bagi
pemeluk agama lain adalah bahwa agama ini menjamin kebebasan beragama bagi
pemeluk agama yang berbeda, tentunya selama mereka juga tidak mengganggu
kebebasan beragama kita. Karena itulah, maka agama ini disebut rahmat bagi alam
semesta. Logikanya apabila Islam dipahami sebagaimana disebutkan di atas, maka
tidak perlu adanya perpecahan yang tidak habis-habisnya antara umat beragama.
Orang Islam tidak perlu menghabiskan tenaga untuk mengutuk saudaranya yang
berbeda keyakinan, demikian juga sebaliknya.
Pada bagian selanjutnya, Allah SWT mengingatkan kita
terhadap bujuk rayu syaitan yang terkutuk. Apabila Anda menempuh jalan ini,
maka syaitan dan anak buahnya tidak akan membuat Anda berjalan dengan tenang.
Ia akan mendatangi Anda dari sudut dan arah manapun. Dan ini tidak akan pernah
berhenti hingga Anda mengingkari Islam. Tetapi, jika Anda mampu menepis bujuk
rayunya, maka Allah SWT menjanjikan kebahagiaan yang besar bagi Anda.
Sedangkan Rasulullah Muhammad Saw. mendefinisikan Islam
dalam lima hal yang kemudian kita kenal dengan Rukun Islam, yaitu bersyahadat
bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan
shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menunaikan zakat, dan
melaksanakan ibadah haji jika mampu. Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa Umar
bin Khaththab ra berkata, “Ketika kami sedang duduk bersama Rasulullah pada
suatu hari tiba-tiba seseorang yang sangat putih bajunya, sangat hitam
rambutnya, dan padanya tidak terlihat bekas perjalanan, juga tidak seorang pun
dari kami yang mengenalnya. Hingga orang tersebut duduk di depan Nabi Muhammad
Saw dan selanjutnya ia menempelkan kedua lututnya kepada lutut Rasulullah dan
meletakkan kedua telapak tangannya pada kedua paha Rasulullah. Kemudian ia
bertanya, ‘Muhammad, beritahukan kepadaku apa itu Islam?’ Rasulullah
menjawab, ‘yaitu bersyahadat bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad
adalah utusan Allah, mendirikan shalat, memberikan zakat, berpuasa di bulan
Ramadhan dan menunaikan ibadah haji jika mampu’.... Kemudian Rasulullah
bersabda, ‘Umar, apakah engkau mengetahui siapa yang bertanya tadi.’ Aku
menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.’ Beliau bersabda, ‘Dia adalah
Jibril yang datang kepada kalian untuk mengajarkan kepada kalian tentang agama
kalian.’ ”
Definisi ini merupakan tahapan-tahapan pembentukan Islam
dalam setiap pribadi muslim. Tahapan pertama
adalah bersyahadat kepada Allah
dan rasul-Nya. Lalu pada tahap-tahap berikutnya setiap muslim dituntut menepati
janji syahadatnya pada setiap anggota tubuh, yang ditampakkan melalui shalat
lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menunaikan zakat dan mengerjakan haji
jika mampu. Rukun Islam ini adalah sebuah kesatuan yang utuh, dimana satu
dengan yang lainnya memiliki ikatan yang kuat. Apabila ikatan-ikatan tersebut
renggang, maka semakin rapuh pula kekuatan agamanya. Dan kerapuhan itulah yang
mengakibatkan seorang manusia mengalami kemunduran dalam agamanya.
Dengan demikian, jika salah satu dari Rukun Iman itu
diabaikan atau disepelekan atau sengaja
ditinggalkan dengan alasan yang tidak bisa diterima syariat, maka tidak akan
sempurna agamanya. Islam tidak akan tumbuh baik apabila salah satu pilarnya
dirobohkan.
Bertawakkallah kepada Allah setelah berupaya sekuat
tenaga mencapai cinta dan kasih sayang-Nya. Jangan tundukkan hati dan jiwa Anda
kepada syaitan, dunia dan kesenangan-kesenangan yang menyertainya. Serahkan
seluruh hasrat keduniaan Anda kepada ketetapan dan keputusan-Nya, karena hanya
Allah sajalah yang mengetahui apa yang terbaik bagi Anda. Lalu tampakkanlah
kesaksian Anda atas keesaan Allah dan kebenaran Muhammad Saw dalam shalat,
puasa, zakat maupun ibadah haji yang Anda kerjakan dalam segenap hati dan jasad
fisik Anda.
Saudaraku…
Semua pengertian Islam yang sudah disebutkan di atas pada
dasarnya memberikan arahan yang jelas bagaimana menginterpretasikan Islam dalam
kehidupan sehari-hari. Seperti yang sudah disinggung pada awal pembicaraan ini,
penyimpangan terhadap ajaran Islam lebih dipengaruhi oleh lemahnya keseriusan
kita kepada Allah. Dan hal ini lebih banyak dipicu oleh ketidakpahaman terhadap
hakekat Islam. Yang harus kita lakukan setelah mengetahui makna agama ini
adalah bersikap serius dalam beragama. Karena waktu terus berjalan, umur terus
bertambah dan bumi pun sudah mulai tua, sementara kebaikan yang sudah kita
kerjakan tidak dapat menjamin bahwa kita akan melakukan hal yang sama pada masa
depan.
Selain harus mengetahui makna Islam, kita juga harus
memahami keistimewaan dan keutamaan agama ini. Kedua hal ini mutlak diperlukan
pada setiap pribadi muslim mengingat kesadaran terhadap keunggulan Islam dapat
memicu kesenangan atau kenikmatan beribadah kepada Allah SWT. Tujuan akhirnya
adalah tumbuhnya ketaatan yang kuat kepada syariat-syariat-Nya.
Allah SWT memberikan keistimewaan kepada Islam dalam
empat hal yang membuatnya menjadi lebih baik daripada agama-agama yang tumbuh
berkembang di bumi ini. Yang pertama, Islam tidak pernah memaksa
seseorang untuk memasuki pintu-pintunya. Pintu-pintu Islam selalu terbuka lebar
untuk siapapun, dimanapun, dan kapanpun Anda ingin memasukinya. Anda cukup
bersyahadat kepada Allah SWT dan utusan-Nya Muhammad Saw. dan menepati Rukun
Iman yang selanjutnya. Islam tidak pernah menuntut yang macam-macam kepada
setiap pemeluknya. Karena Allah SWT sudah sangat gembira apabila
hamba-hamba-Nya mencintai Islam dengan ketaatan yang terjaga. Dan setiap muslim
juga tidak diperkenankan memaksakan Islam kepada saudara mereka yang berbeda
keyakinan. Tetapi Allah memberi penekanan terhadap kewajiban setiap muslim
untuk mewartakan kebenaran Islam kepada siapapun, kapanpun dan di manapun
mereka berada, tentu saja dengan cinta dan kasih sayang yang berlimpah.
Contoh paling sederhana, seorang muslim cukup beribadah
kepada Allah dengan benar, maka orang-orang yang berbeda keyakinan dengan kita
juga akan menilai Islam dengan sudut pandang yang baik. Sedangkan tentang
reaksi yang timbul terhadap Islam, maka biarkanlah itu menjadi urusan Allah.
Allahlah yang Maha Berkehendak atas hamba-hamba-Nya di dunia ini. Dia berkuasa
mutlak memberikan hidayah kepada siapapun yang Ia inginkan, tidak terkecuali
kepada seorang Nasrani, Yahudi, Majusi atau pemeluk agama bumi lainnya.
Setelah Allah memberi jaminan tentang kemudahan memasuki
agama ini, yang harus kita lakukan selanjutnya adalah menegakkan
pilar-pilarnya. Karena itu, bersikaplah yang layak untuk menegakkan Islam.
Kalau Anda berjihad, maka berjihadlah dengan Al-Qur’an. Bukankah sebaik-baik
jihad adalah berjihad dengan Al-Qur’an?
Agama ini adalah agama kebenaran, maka tampakkanlah dalam setiap amal perbuatan
Anda. Ingatlah, apa yang Anda tanam hari ini itulah yang akan Anda panen esok
hari.
Yang kedua, Islam tidak pernah membebani
seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Agama ini tidak menuntut
pemeluknya untuk memberikan persembahan yang sempurna, sehingga menjadi beban
bagi orang yang baru memeluk Islam. Islam hanya meminta agar setiap ketaatan
yang dilakukan kepada Allah SWT dilakukan dengan ikhlas. Walaupun sedikit yang
Anda persembahkan kepada Allah tetapi Anda lakukan dengan hati yang ikhlas,
maka persembahan Anda di mata Allah akan memiliki nilai yang luar biasa.
Apabila hari ini Anda mampu mengerjakan shalat lima waktu
dengan baik, maka lakukanlah dengan kecintaan yang besar kepada Allah. Jangan
takut shalat Anda tidak diterima Allah karena gerakan dan bacaan Anda yang
tidak sempurna. Allah SWT lebih mengetahui apa yang tersimpan di hati Anda.
Hati yang ikhlas untuk beribadah kepada Allah itu seperti berlian yang bernilai
sangat mahal. Tetapi, hati yang berkecenderungan kepada makhluk saat menghadap
Allah layaknya bebatuan keropos yang terkena korosi. Dan Allah tentunya lebih
menyukai apabila hati setiap muslim itu layaknya sebuah berlian yang berkilau
indah.
Kemurahan Allah yang menilai amaliah seseorang
berdasarkan kesanggupannya sebenarnya memiliki hubungan erat dengan
pemahamannya tentang Islam. Apabila semakin baik pengetahuan seorang muslim
terhadap Islam, maka seharusnyalah semakin baik pula amalan ibadahnya.
Sebaliknya, orang yang pemahamannya sedikit mengenai Islam tentu dapat dipahami
apabila amaliahnya tidak sebaik dengan saudaranya yang lain. Allah juga tidak
menyatakan seseorang bersalah hanya karena ketidakpahamannya tentang Islam.
Tetapi ketidakmengertian ini juga tidak boleh menjadikan seseorang meremehkan
kewajibannya kepada Allah SWT. Karena sekecil apapun kebaikan Anda tetap akan
diperhitungkan oleh Allah, dan seremeh apapun perbuatan buruk Anda akan membuat
jalan baru menuju ke neraka.
Penting sekali untuk dipahami setiap muslim, bahwa tidak
peduli banyaknya pemahaman tentang Islam yang kita miliki, tapi yang paling
penting adalah seberapa banyak kita melakukan kebaikan dengan
pemahaman-pemahaman itu. Maka berlomba-lombalah berbuat kebaikan walaupun hari
ini Anda baru memeluk Islam.
Yang ketiga, Islam memberikan balasan yang adil
terhadap perbuatan baik dan buruk. Setiap perbuatan baik maupun
perbuatan buruk memiliki nilai di hadapan Allah, dan nilai-nilai tersebut
sebagian akan ditampakkan di dunia dan sebagian yang lainnya akan ditangguhkan
di akhirat. Tetapi, terkadang Allah Yang Maha Besar memberikan nilai perbuatan
tersebut seluruhnya di akhirat. Karena itu, janganlah Anda heran kalau banyak
orang yang berbuat baik tidak memperoleh
kesenangan dari kebaikannya. Dan jangan pula berprasangka buruk kepada Allah
jika para koruptor dan pelaku kerusakan dibiarkan hidup dengan kemewahan dunia
yang berlimpah. Allah akan memperhitungkan setiap kebaikan dan keburukan
walaupun itu sebesar dzarrah.
Berita Al-Qur’an menyatakan bahwa setiap kebaikan yang
dikerjakan oleh hamba-Nya akan dibalas dengan pahala senilai sepuluh kali
lipat. Karena itu, tetapkanlah diri Anda untuk berbuat kebaikan dan mengajak
saudara Anda yang lain melakukan hal yang sama. Allah akan memberi Anda pahala
yang berlipat-lipat dan demikian juga dengan saudara Anda. Allah yang Maha Adil
tidak akan menyia-nyiakan amal perbuatan baik Anda, kecuali jika perbuatan baik
Anda bertujuan untuk berpengharapan kepada makhluk. Karena jika hal itu yang
Anda inginkan, maka Anda tidak akan memperoleh kebaikan dari sisi-Nya. Yang
tersisa hanya kebaikan dari makhluk yang Anda inginkan dan itu tidak akan
berlangsung lama.
Yang juga luar biasa dari Islam adalah apabila Anda
melakukan perbuatan jahat, maka balasan dari perbuatan Anda seimbang dengan
perbuatan jahat Anda. Islam tidak memberatkan balasan atas perbuatan tersebut
agar si pelaku dapat memperbaiki kesalahannya. Tetapi jika perbuatan jahat itu
dilakukan berulang-ulang, maka balasan dari Allah pun akan semakin memberatkan
Anda. Karena itulah, setiap Anda menyesali perbuatan jahat Anda, Islam
menyarankan untuk menutupinya dengan berbuat banyak kebaikan. Insya Allah,
kasih sayang-Nya akan menyelamatkan Anda seutuhnya. Janganlah khawatir jika
Islam tidak memberi keadilan bagi Anda. [bersambung]
Alhamdulilaahi rabbil ‘aalamiin. Allaahumma shalli
shalaatan kaamilatan wasallim salaaman tamman ‘ala sayyidinaa
Muhammadinilladzii tanhallu bihil ‘uqadu watanfariju bihil kurabu watuqdhaa
bihil hawaa-iju watunaalu bihirraghaa-ibu wa husnul khawaatimi wayustasqal
ghamaamu biwajhihil kariimi wa ‘alaa aalihi washahbihii fii kulii lamhatin
wanafasim bi’adadi kulli ma’luumillak. Wassalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Picture source : Yusuf
Mansur Network
###
Berbisnis & Beramal : KLIK>
(( www.income-syariah.com/?id=agung79 ))
===================
Tidak ada komentar:
Posting Komentar