Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh. Alhamdulilaahi rabbil ‘aalamiin. Allaahumma
shalli shalaatan kaamilatan wasallim salaaman tamman ‘ala sayyidinaa
Muhammadinilladzii tanhallu bihil ‘uqadu watanfariju bihil kurabu watuqdhaa
bihil hawaa-iju watunaalu bihirraghaa-ibu wa husnul khawaatimi wayustasqal
ghamaamu biwajhihil kariimi wa ‘alaa aalihi washahbihii fii kulii lamhatin
wanafasim bi’adadi kulli ma’luumillak. Bismillaahirrahmaanirrahiim. Ammaa
ba’du.
Saudaraku…
Selain memiliki keistimewaan yang luar biasa, Islam juga
memiliki keutamaan. Al-Qur’an merangkum keutamaan-keutamaan tersebut dalam lima
hal. Keutamaan yang pertama, Islam merupakan agama yang diterima di sisi
Allah. Ini mengandung pengertian bahwa Islam adalah agama kebenaran yang datang
dari Allah. Segala sesuatu yang melekat kepada-Nya adalah haq, termasuk
syariat-syariat yang menyertainya. Sebagian saudara kita yang juga bersyahadat
kepada Allah dan Rasul-Nya berusaha mengkritisi agama ini menurut akal dan
pikiran mereka. Sebagian ada yang kembali kepada kebenaran Islam, tetapi tidak
sedikit pula yang keluar dari agama ini dengan penuh kesombongan. Mereka itulah
orang-orang yang selalu membanggakan logika pikiran di atas segalanya. Andai
mereka tahu, kecerdasan mereka tidak ada satu tetes dari pengetahuan Allah yang
sangat luas.
Anda harus memegang dengan teguh keyakinan Anda tentang
kebenaran Islam. Sesuatu yang datang dari Allah pastilah sebuah kebenaran yang
tidak bisa ditawar-tawar lagi. Apabila Anda hendak mencari kesenangan-Nya maka
tetapkanlah diri Anda dalam kebenaran-Nya. Karena apabila Anda lalai dengan
Islam, maka Anda lalai dengan Allah. Dan jika Anda lalai dengan Allah, maka
Anda lalai dengan kesenangan yang Anda harapkan. Tanamkanlah dalam diri Anda
bahwa Islam adalah anugerah terindah yang pernah Anda miliki. Mendekatlah
kepada Allah dengan merapatkan diri Anda kepada agama yang diterima di
sisi-Nya.
Keutamaan Islam yang kedua adalah bahwa
Islam merupakan agama yang paling sempurna. Kesempurnaan itu tampak pada
keseluruhan syariat-syariat yang mengikutinya. Mulai dari mengucapkan kalimat
syahadat, menegakkan shalat, mengerjakan puasa, menunaikan zakat hingga melakukan
ibadah haji, Islam tidak pernah kehilangan kebaikan-kebaikannya. Islam
memberikan kemudahan, kelengkapan dan kesempurnaan untuk menjalani hidup ini
dengan indah. Perhatikanlah betapa mudahnya seseorang memasuki Islam, tidak ada
paksaan sama sekali. Ia hanya cukup mengucapkan
kalimat syahadat kepada Allah SWT dan rosul-Nya lalu memenuhi janjinya
tersebut. Dalam hal peribadatan pun seseorang hanya diminta berbuat baik kepada
sesamanya dan Tuhannya dalam porsi yang sama. Ini berarti pula Islam menempatkan
kepentingan dunia dan akhirat dalam porsi seimbang. Agama ini memandang dunia
sebagai kendaraan untuk mencapai kebahagiaan akhirat. Dengan demikian apabila
semakin baik perlakuan kita kepada dunia, maka semakin baik pula pertemuan kita
di akhirat.
Islam juga sangat mendetail mengatur
kehidupan manusia, dimulai ketika ia berada dalam kandungan hingga berada di
liang kubur. Setiap detail-detail tersebut mengantarkan manusia itu sendiri
untuk mengingat dan mengenal Allah. Syariat Allah tentang kelahiran menunjukkan
bahwa setiap permulaan harus dimulai dengan kebaikan, dan kebaikan itu berada
dalam genggaman-Nya. Karenanya manusia harus memohon kebaikan-kebaikan
kepada-Nya. Syariat tentang kehidupan menunjukkan bahwa setiap kehidupan
membutuhkan usaha-usaha yang keras untuk mencapai kesenangan yang
dijanjikan-Nya. Dan Islam mengajarkan bahwa usaha-usaha keras tersebut harus
melibatkan ridha Allah dengan seutuhnya. Karena jika kita meninggalkan Allah
ketika mengejar dunia, maka kesenangan yang dicapai tidak membuahkan
kegembiraan yang lama. Sedangkan syariat Allah tentang kematian menunjukkan
bahwa kehidupan ini tidak ada yang abadi, kapanpun setiap makhluk-Nya akan
menemui maut dalam keadaan yang tidak diketahuinya. Dan Islam selalu
mengingatkan kita untuk menyiapkan bekal yang cukup ketika menemui-Nya.
Apabila Allah SWT dengan kebesaran-Nya telah menyatakan
bahwa Islam adalah agama yang sempurna, maka pantaskah bagi kita untuk
meragukannya lagi? Pada akhirnya, yang harus dipertanyakan kembali bukanlah
apakah Islam itu benar-benar sempurna atau tidak, tetapi sudahkah kita
menampakkan kebesaran dan kesempurnaan Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Karena Islam hanya akan terlihat sempurna ketika kesempurnaannya juga membumi
pada setiap pemeluknya, tidak hanya sekedar keindahan tektual dalam Al-Qur’an,
sunnah Rasulullah Saw. dan tulisan-tulisan para pemikir muslim.
Keutamaan Islam yang ketiga adalah bahwa
Islam merupakan agama para Nabi. Fakta bahwa Islam adalah agama para nabi sebagaimana
yang diungkapkan dalam Al-Qur’an, menunjukkan bahwa ia adalah agama kebenaran
yang tidak pernah usang. Walaupun kitab sucinya mengalami pergantian
berkali-kali pada setiap masanya, tetapi inti dari agama ini tidak pernah
mengalami perubahan. Yaitu mengesakan Allah di atas segalanya dan mengakui
Muhammad sebagai utusan-Nya. Penciptaan Muhammad sebagai utusan Allah yang
terakhir adalah bagian dari rencana besar-Nya. Pada setiap kitab suci Allah
sebelum masa kenabian Rasulullah Saw, baik Zabur, Taurat maupun Injil, selalu
disebutkan tentang kehadiran seorang manusia bernama Muhammad yang kelak akan
menjadi penutup para nabi. Lalu pada masa kenabian Muhammad Saw. inilah Allah
menyempurnakan Islam pada bentuknya yang paling baik.
Kenyataan ini seharusnya membuat setiap muslim berbangga
hati menjadi generasi Islam pada era sekarang. Islam pada era Rasulullah Saw
memberikan banyak sekali kemudahan dan keringanan dibandingkan dengan umat-umat
sebelumnya. Islam juga memberikan jalan keluar terbaik bagi setiap
masalah-masalah Anda. Maka bersyukurlah kepada Allah dengan menjaga agama ini
sebaik-baiknya.
Keutamaan Islam yang keempat adalah bahwa
Islam merupakan agama fitrah. Ketetapan Allah yang menyatakan tentang kebenaran
Islam selayaknya dapat dipahami dengan baik. Allah adalah Dzat yang Maha Benar
Perkataan-Nya, maka setiap ketetapan dan keputusan-Nya pun adalah haq, sama sekali tidak ada keraguan
padanya. Islam adalah agama fitrah yang ditetapkan Allah sebagai jalan lurus
yang haq bagi manusia seluruhnya. Sehingga tidak ada alasan bagi manusia untuk
menyangkal kebenaran yang dibawa oleh utusan-utusan-Nya dari masa ke masa.
Ketika manusia berpegang kepada Islam maka ia berada dalam jaminan-jaminan
Allah. Ketahuilah, Allah Yang Maha Kuasa telah menjamin untuk melindungi,
menjaga dan memelihara hamba-hamba-Nya yang menjaga agamanya dengan baik.
Mereka tidak akan ditimpa kesusahan atau merasa kesusahan terhadap beban hidup
yang menghimpitnya, sementara orang yang jauh dari Islam akan melihat dirinya
sebagai orang hina yang dijauhi dunia. Begitulah Allah telah meninggikan agama
ini sebagai petunjuk yang lurus bagi hamba-hamba-Nya.
Keutamaan Islam yang kelima adalah bahwa
Islam merupakan agama yang penuh toleransi. Di bawah ini adalah ayat-ayat
Al-Qur’an yang menjelaskan tentang kekuatan toleransi dalam Islam, yaitu :
§ “Kami
tidak membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya, dan pada sisi Kami
ada suatu kitab yang membicarakan
kebenaran, dan mereka tidak dianiaya.” (QS.
Al-Mukminun:62)
§ “Allah hendak
memberikan keringanan kepadamu, dan
manusia dijadikan bersifat lemah.“ (QS. An-Nisa:28)
§ “Barang
siapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya;
dan barang siapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan
melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikit pun tidak
dianiaya (dirugikan).“ (QS
Al-An’am :119)
Ayat-ayat Al-Qur’an sebagaimana di atas menunjukkan bahwa
Islam memberikan toleransi yang sangat kuat dan luas kepada hamba-hamba-Nya
untuk memenuhi syariat-syariat Islam. Hal ini semakin membenarkan bahwa Islam
memang agama toleransi. Islam tidak menuntut setiap pemeluknya untuk melakukan
peribadatan langsung sempurna, karena pada hakekatnya kesempurnaan hanya dapat
dicapai melalui proses belajar secara
terus-menerus. Seorang mualaf yang sedang belajar tentang Islam dapat mendekati
Allah dengan pengetahuan dan pemahaman yang ia miliki pada saat itu. Apabila ia
tidak mampu mengerjakan shalat dan mengucapkan bacaan-bacaannya, cukup baginya
mengikuti gerakan shalat saudaranya yang lain. Dan jika pengetahuannya tentang
shalat bertambah, maka wajib baginya untuk memperbaiki shalatnya dengan lebih
baik. Tetapi ketika pengetahuannya bertambah dan ia masih mengerjakan shalat
seperti sebelum ia memperoleh pengetahuan tentangnya, maka berdosalah ia. Hal
ini juga berlaku terhadap syariat-syariat Islam yang lainya. Dengan demikan,
syariat Islam berjalan sesuai dengan pemahaman yang dimiliki setiap pemeluknya.
Karena hal ini pula Islam disebut sebagai
agama toleransi.
Saudaraku…
Kualitas beragama seorang muslim berawal dari bagaimana
dirinya memberikan yang penafsiran benar bagi agamanya. Seseorang yang banyak
melakukan penyimpangan terhadap Islam, sudah dapat dipastikan bahwa ia keliru
memberikan penafsiran bagi agamanya tersebut.
Apabila Anda bertemu dengan seorang muslim yang menjadi
perampok, koruptor, pembunuh, atau pelaku kejahatan yang lainnya, apakah yang
terpikir di benak Anda? Anda mungkin berpikir mereka menganggap remeh urusan
agamanya atau Anda menganggap mereka telah mengalami kekalahan melawan syaitan
yang terkutuk lalu dikendalikan olehnya. Semua pendapat tersebut mungkin saja
benar, tapi yang juga harus diperhatikan adalah bahwa apapun yang kita perbuat
itulah yang kita yakini. Sehingga apabila Anda terjerumus dalam perbuatan yang
tidak disukai Allah SWT, mungkin Anda sudah memaknai perbuatan tersebut sebagai
kelaziman.
Karena itu, berhati-hatilah memberikan penafsiran bagi
agama Anda. Cukuplah bagi Anda mengikuti Allah SWT dan kekasih-Nya Muhammad Saw
untuk mendapat makna yang sesungguhnya. Insya Allah Anda akan menemukan banyak
kebaikan dan abaikanlah setiap ajakan yang mengajak Anda kepada makna baru yang
datang dari syaitan yang terkutuk. Tetapkanlah diri Anda dalam jalur ini, dan
memberikan warna-warna yang indah bagi Islam.
Alhamdulilaahi rabbil ‘aalamiin. Allaahumma shalli
shalaatan kaamilatan wasallim salaaman tamman ‘ala sayyidinaa
Muhammadinilladzii tanhallu bihil ‘uqadu watanfariju bihil kurabu watuqdhaa
bihil hawaa-iju watunaalu bihirraghaa-ibu wa husnul khawaatimi wayustasqal
ghamaamu biwajhihil kariimi wa ‘alaa aalihi washahbihii fii kulii lamhatin
wanafasim bi’adadi kulli ma’luumillak. Wassalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
###
Berbisnis & Beramal : KLIK>
(( www.income-syariah.com/?id=agung79 ))
===================
Picture source : http://www.islamic-wallpaper.com
Editing by : http://souldiaryofislam.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar