Jumat, 26 Desember 2014

BERQURBAN YANG MENGUBAH NASIBNYA MENJADI PENGUSAHA SUKSES DENGAN IZIN ALLAH SWT

Assalamualaikum warahmatullaahi wabarakatuhu. Allahumma shalli shalatan kamilatan wasallim salaaman taamman ‘alaa sayyidina Muhammadinilladzii tanhallu bihil ‘uqodu watanfariju bihil kurobu watuqdhaa bihil hawaa-iju watunaalu bihir raghaa-ibu wahusnul khawaatimi wayustasqal ghamaamu biwajhihil kariimi wa ‘alaa aalihii washahbihii fii kulli lamhatin wanafasim bi’aadadi kulli ma’luumil laka.

Saudaraku,…
Suatu hari di tahun 2003, Budi Harta Winata (37) hanya pegang uang Rp 400 ribu untuk keperluan rumah tangga. Tiba-tiba, ‘’Mas, sudah lama kita tidak kurban. Ayo tahun ini potong kurban,’’ rengek istrinya, Siti Saodah. Tukang las keliling ini garuk-garuk kepala. Maklum, uang tinggal segitu-gitunya. Tapi demi cinta pada istri, pria kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur, ini bersedia mengorbankan duit terakhir. ‘’Aku cuma punya Rp 400 ribu ini, Dik. Kamu carilah tambahannya biar kita bisa motong kambing kurban,’’ Budi mengangsurkan uang pada sang istri.

Ditambah simpanan sang istri, akhirnya Keluarga Budi dapat berkurban seekor kambing terbak yang bisa mereka beli. Ini betul-betul pengorbanan, karena pembelian kambing menguras semua uang terakhir mereka.

Subhanallah, sepekan kemudian, Budi yang pernah terdampar jadi buruh illegal logging di Malaysia, mendapat order pekerjaan las senilai Rp 40 juta. Sebuah nilai pekerjaan yang paling fantastis buat ukuran usahanya saat itu. ‘’Ini pasti berkah pengorbanan,’’ yakin Budi yang pernah coba-coba jadi juru gambar teknik (drafter).

Pengorbanan Budi adalah sedekah yang luar biasa. Abu Hurairah ra mengisahkan, seorang lelaki datang kepada Rasulullah saw lalu berkata, ‘’Wahai Rasulallah, sedekah manakah yang paling agung?’’ Jawab Nabi, ‘’Engkau bersedekah ketika engkau sehat lagi kikir dan sangat memerlukannya, engkau takut miskin dan sangat ingin menjadi kaya’’ (HR Muslim).

Sejak saat itu, Budi selalu ‘’memancing’’ rejeki dengan bersedekah sebesar 10% dari penghasilannya. Matematika sedekah ini dia dapatkan dari ayah mertuanya.

‘’Alhamdulillah, dengan mengamalkan sedekah, usaha saya terus berkembang,’’ ayah dari Ananta Nugraha (11) dan Hiraita Genta (3,5) ini bersyukur.

Dari sebuah pick up operasional butut, satu demi satu truk baru Budi miliki. Usahanya pun mulai berkibar dengan bendera CV Artha Mas Graha Andalan. Budi yang pernah jadi wakil direktur di sebuah perusahaan kontraktor, kini menyandang pangkat direktur bagi perusahaannya sendiri.

Setiap membawa pulang truk baru dari dealer, dia penuhi dengan semen untuk disedekahkan. Misalnya untuk menyelesaikan pembangunan asrama yatim piatu di dekat rumahnya.

Ilmu sedekah pun dia tularkan kepada orang lain. Seorang sales Suzuki dari dealer langganannya suatu hari bertanya, ‘’Bos, pake ajian apa sih kok bisa sukses seperti sekarang ini?’’

‘’Gampang,’’ jawab Budi sambil menepuk bahu temannya itu. ‘’Setiap Lu dapat rejeki, entah gaji atau bonus, sedekahkan 10% nya kepada orang lain. Itu jimat saya,’’ terang Budi yang pernah mencoba jadi TKI ke Belanda.

Subhanallah, ketika bertemu lagi sejumlah bulan kemudian, si sales itu sudah jadi bos kecil. Dia sudah punya showroom sendiri. ‘’Saya mengamalkan yang Bos Budi ajarkan,’’ katanya ceria.

Tahun 2006, Budi membeli beberapa hektar tanah dan bangunan di Cikarang, Jawa Barat. Dalam beberapa tahun saja, nilai jualnya sudah berlipat-lipat. Tapi dari 3 calon pembeli yang berminat atas asset itu, Budi memilih bermitra dengan Ustadz Yusuf Mansur yang berniat membangun asrama santri di atas lahan tersebut.

Diberi uang muka berapa, sisanya mau dicicil berapa sebulan, Budi tak ambil pusing. Pengusaha muda ini turun tangan sendiri membangun asrama santri I’daad putri tersebut. Ia takjub ketika mampu menyelesaikan target pembangunan dalam waktu yang secara rasional musykil dikejar.

‘’Kuncinya, manajemen proyek yang bagus dan terpenting adalah do’a para santri dan ustadz,’’ Budi membuka rahasia.

Alhamdulillaahi rabbil ‘alamin. Allahumma shalli shalatan kamilatan wasallim salaaman taamman ‘alaa sayyidina Muhammadinilladzii tanhallu bihil ‘uqodu watanfariju bihil kurobu watuqdhaa bihil hawaa-iju watunaalu bihir raghaa-ibu wahusnul khawaatimi wayustasqal ghamaamu biwajhihil kariimi wa ‘alaa aalihii washahbihii fii kulli lamhatin wanafasim bi’aadadi kulli ma’luumil laka. Wassalamualaikum warahmatullaahi wabarakatuhu.


INFO SHADAQAH
 
Saya mengajak Anda untuk mendukung pembibitan Penghafal Al-Qur’an yang digagas oleh Ustadz Yusuf Mansur  dan Pondok Pesantren Penghafal Al-Qur’an (PPPA) Daarul Qur’an.

Silahkan sampaikan donasi nya di rekening Sbb :
Atas nama Yayasan Daarul Qur’an Nusantara

Bank
Syariah Mandiri         : A/C. 074 006 5000
BCA                                        : A/C. 603 030 8041
Bank Muamalat                   : A/C. 303 003 3615
Bank Mandiri                        : A/C. 128 000 509 2975
Bank Bukopin Syariah        : A/C. 880 0420 017
Bank Mega Syariah            : A/C. 100 000 6822
Bank BNI Syariah                : A/C. 1699 1699 6
Bank DKI Syariah                : A/C. 701 700 9003
Bank Permata Syariah       : A/C. 97 1010 606
Bank Danamon Syariah    : A/C. 731 34 769
BRI                                         : A/C. 0523 01 0000 34 30 4

Konfirmasikan sedekah Anda melalui sms ke :
081519002828. Untuk konfirmasi sedekah Anda, ketik : Konfirmasi/Nama/Via Bank/Nominal Sedekah/Tanggal Transfer/Nomor Resi/Keterangan Donasi (infak/sedekah/wakaf). Hajat. Lalu kirinkan ke alamat HP tersebut di atas.
 
Semoga para donator dilipatgandakan pahalanya dan disegerakan dengan rizki berlimpah berkah penuh kebaikan. Amin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar