Senin, 13 Juli 2009

MENGENALI KEKUATAN IMAN

Saudaraku… Setiap manusia yang menempuh perjalanan kepada Allah harus memiliki perbekalan yang mencukupi. Dan perbekalan tersebut adalah iman. Ia akan menyempurnakan setiap perjalanan manusia, menunjukkan setiap kebenaran yang harus dipatuhi dan keburukan yang musti dihindarkan. Apabila semakin baik bekal tersebut, maka semakin nyaman pula perjalanan yang ditempuh. Kesenangan akan tampak sebagai kesenangan yang sama dan kesusahan-kesusahan akan terasa sebagai kebaikan yang menyenangkan. Dalam perjalanan tersebut tidak ada kesedihan yang membuat langkah surut ke belakang. Itulah yang akan terjadi apabila perbekalan tersebut telah mencukupi perjalanan kehidupan. Islam mendefinisikan iman menjadi beberapa hal, yaitu iman kepada Allah, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada malaikat Allah, iman kepada utusan-utusan Allah, iman kepada hari akhir dan iman kepada takdir yang baik maupun yang buruk. Pengertian iman inilah yang diungkapkan oleh Rasulullah Muhammad Saw ketika Jibril bertanya kepadanya mengenai iman. Dan pengertian ini pula yang kemudian dijadikan ukuran kualitas keimanan seseorang. Disebutkan pula oleh ulama bahwa keimanan seseorang dapat disebut sempurna apabila telah diwujudkan dalam tiga bentuk. Yaitu keyakinan di hati, pengucapan di bibir dan implementasi panca indera dalam kehidupan sehari-hari. Apabila diibaratkan sebuah bangunan, maka keyakinan di hati adalah pondasinya. Apabila semakin kuat pondasinya maka semakin kuat pula elemen-elemen yang lain. Lidah tidak akan mantap berucap apabila iman di hati tidak merekat kuat. Panca indera tidak akan benar berbuat apabila hati menjaga jarak dengan iman. Sehingga untuk menjamin pada tahap-tahap selanjutnya iman tertanam dengan kuat, maka yang harus Anda lakukan adalah memaknai iman secara kaffah. Karena iman itu tidak dapat dipahami hanya setengah bagian saja. Seseorang akan kesulitan memperoleh keimanan yang sesungguhnya apabila iman hanya diberikan makna sebatas keyakinan di hati atau pengucapan di lidah tanpa implementasi amal perbuatan dalam kehidupan sehari-hari. Kecenderungan saat ini banyak kaum muslim mengingkari keimanan dengan membiarkan anggota tubuhnya mengerjakan perbuatan-perbuatan dosa. Seorang pencuri, perampok, koruptor, pezina maupun pelaku pebuatan nista lainnya pada dasarnya adalah pribadi yang beriman, namun keimanannya tidak cukup kuat menata dirinya di jalan lurus. Ketika Anda beriman kepada Allah, maka yakinkanlah pada hati Anda bahwa hanya Allah Tuhan Yang Maha Esa dan Tidak Berbilang. Tanamkan pula dalam hati Anda bahwa Allah SWT adalah penjaga hidup Anda, pemelihara hidup Anda, dan penjamin kesejahteraan Anda. Anda tidak akan dapat menjalani hidup ini dan menikmati banyak kesenangan tanpa campur tangan Allah. Keberhasilan, kesenangan, keluarga yang menggembirakan, saudara yang menyenangkan, sahabat yang penuh kesejukan maupun harta yang berlimpah adalah pertolongan yang diberikan Allah kepada Anda. Demikian juga dengan kegagalan, kemiskinan, saudara atau sahabat yang meninggalkan dunia dan kepayahan-kepayahan yang membebani Anda. Kesusahan-kesusahan tersebut adalah perlindungan Allah atas hamba-hamba-Nya dari godaan dunia. Apabila Anda beriman kepada Allah, maka Anda harus menanamkan iman pada setiap sisi hati Anda. Sehingga pada akhirnya Anda percaya dan yakin dengan sepenuhnya bahwa Allah SWT berkuasa atas hidup Anda dan hamba-hamba Allah yang lainnya. Ketika Anda mengatakan bahwa Anda beriman kepada kitab-kitab Allah, maka yakinkan dalam hati Anda bahwa Zabur adalah benar, Taurat adalah benar, Injil adalah benar dan Al-Qur’an adalah benar. Dan sebagai umat Muhammad, maka tetapkanlah hati Anda kepada kebenaran-kebenaran Al-Qur’an. Ikatlah hati Anda kepadanya dengan ikatan atau simpul yang tidak mungkin terlepas. Apabila ikatan Anda benar-benar kuat, maka ia akan menentramkan hati Anda. Apabila Anda mengalami tekanan hidup yang berat, Al-Qur’an akan memberikan petunjuk yang memudahkan hidup Anda. Al-Qur’an akan mempertebal keyakinan Anda kepada kekasih Allah Muhammad Saw. Al-Qur’an akan memberikan Anda banyak pengetahuan. Al-Qur’an akan mewartakan kepada Anda riwayat umat yang terdahulu agar Anda menjadikannya sebagai pelajaran untuk menegakkan punggung Anda. Al-Qur’an akan mengantarkan Anda kepada kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Al-Qur’an juga akan mengantarkan Anda kepada sikap toleransi terhadap pemeluk agama lain. Dan berbahagialah apabila Al-Qur’an telah menjadi bagian hidup Anda. Ketika Anda mengatakan bahwa Anda beriman kepada malaikat-malaikat-Nya, maka Anda harus menjaga hidup Anda dengan sangat hati-hati. Ingatlah kepada malaikat Jibril yang menyampaikan wahyu Allah kepada para nabi dan rasul-Nya. Ingatlah kepada malaikat Mikail yang membagikan rizki kepada makhluk hidup yang ada di dunia ini. Ingatlah kepada malaikat Raqib yang mencatat amal perbuatan baik yang dilakukan setiap orang selama hidupnya. Ingatlah kepada malaikat Atid yang mencatat amal perbuatan buruk manusia yang dilakukan setiap hari. Ingatlah kepada malaikat Izra’il yang mencabut nyawa semua makhluk hidup. Ingatlah kepada malaikat Munkar yang bertanya tentang amal perbuatan buruk setiap orang di alam kubur. Ingatlah pula kepada malaikat Nakir yang memeriksa amal perbuatan baik seseorang di alam kubur. Ingatlah kepada malaikat Israfil yang meniup sangkakala di hari kiamat. Ingatlah kepada malaikat Ridwan yang menjaga surga. Dan ingatlah pula malaikat Malik yang menjaga Neraka. Allah SWT menghendaki kita beriman kepada sepuluh malaikat ini dan malaikat-malaikat-Nya yang lain. Apabila iman kepada malaikat ini benar-benar diyakini tanpa keraguan sedikitpun, maka ia akan memberikan manfaat yang luar biasa. Apabila Anda beriman kepada malaikat Jibril maka kesadaran Anda tentang kebenaran wahyu Allah akan terus membuncah di dalam dada Anda. Dan Anda akan merasakan kedamaian yang sesungguhnya ketika wahyu-wahyu Allah tersebut merasuki setiap sendi dan darah Anda. Keimanan kepada malaikat Mikail akan membuat Anda semakin mensyukuri rezeki yang diberikan Allah kepada Anda, betapapun sedikitnya. Hingga Anda tidak akan berpikir untuk menggugat Allah ketika saudara Anda yang lain mendapatkan rezeki yang berlimpah. Keimanan Anda kepada malaikat Raqib akan membuat Anda senantiasa bergairah melakukan kebaikan-kebaikan di jalan Allah. Sehingga Anda menemukan catatan kesaksian malaikat Raqib atas kebaikan-kebaikan tersebut. Keimanan Anda kepada malaikat Atid akan membuat Anda berkeinginan kuat untuk menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan buruk, yang akan merugikan Anda sendiri maupun orang lain. Anda tidak akan bergembira apabila catatan malaikat Atid dipenuhi dengan keburukan-keburukan Anda. Anda juga akan senantiasa menjaga diri dari hal-hal yang memalukan agar catatan-catatan Anda tersebut tidak membuat Anda terhina di hadapan Allah SWT. Keimanan Anda kepada malaikat Izra’il akan membuat Anda semakin waspada menjalani hidup Anda, karena waktu yang Anda jalani sangat berharga. Satu detik yang Anda lewatkan dengan kesia-siaan akan membuat pandangan malaikat Izra’il berbeda kepada Anda. Dan manusia yang beriman kepadanya tentu akan memelihara waktu dalam ketaatan kepada Allah dan utusan-utusan-Nya. Sesungguhnya maut tidak akan surut apabila kehendak Allah sudah ditetapkan. Keimanan Anda kepada malaikat Munkar akan membuat Anda semakin mendekatkan diri kepada Islam dan menjaga amal perbuatan di dunia agar tidak menyimpang darinya. Keimanan Anda kepada malaikat Nakir akan mengantarkan Anda kepada introspeksi yang tidak ada henti-hentinya atas amal perbuatan yang telah Anda lakukan. Kesedihan yang luar biasa akan menekan Anda ketika Anda menemukan keburukan-keburukan Anda mengalahkan banyaknya kebaikan yang sudah Anda kerjakan. Apabila sebaliknya, maka hal ini akan membuat diri Anda terhindar rasa angkuh yang berlebihan. Keimanan Anda kepada Malaikat Israfil akan membuat Anda meningkatkan kualitas keimanan Anda sebelum sangkakala ditiup dan alam semesta mengalami kehancuran. Keimanan Anda kepada malaikat Ridwan akan membuat Anda senantiasa menghiasi setiap detik kehidupan Anda dengan amal perbuatan yang dapat mengantarkan kepada perjumpaan dengan Allah SWT dan surga-Nya. Keimanan Anda kepada malaikat Malik akan membuat Anda menjauh dari perbuatan-perbuatan yang dapat mengantarkan Anda kepada jilatan api Neraka. Oleh karena itu, maka tanamkanlah keimanan Anda kepada malaikat Allah sekuat-kuatnya dalam hati Anda, agar Anda selalu berada dalam jalan yang lurus. Ketika Anda beriman kepada utusan-utusan Allah, maka berimanlah kepada kebenaran-kebenaran yang dibawanya. Yakinkan pula dalam hati Anda bahwa kebenaran sejati yang mereka bawa akan menunjukkan kepada kebahagiaan sejati. Beriman kepada utusan Allah artinya meneladani kebaikannya. Apabila pemahaman ini dipahami dengan benar, maka Anda akan menjadi makhluk yang dicintai Allah. Lalu kuatkanlah dalam sanubari Anda bahwa utusan Allah mendapatkan mandat dari Tuhannya untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar dan begitu juga dengan Anda sebagai generasi selanjutnya. Dan belajarlah kepada mereka tentang bagaimana hidup di dunia ini. Karena dari merekalah Anda dapat mengetahui hakekat kehidupan yang sebenarnya. Karena dari merekalah Anda memiliki kesadaran untuk tersenyum kepada kesusahan-kesusahan yang Anda hadapi. Karena dari merekalah Anda dapat belajar untuk mencintai Allah sepenuhnya. Rasul-rasul Allah itu memiliki jumlah yang sangat banyak, tetapi Al-Qur’an hanya menyebutkan 25 nama untuk dijadikan pelajaran. Maka belajarlah kepada mereka. Belajarlah kepada Nabi Adam tentang pertobatan yang selekasnya setelah menyadari sebuah kesalahan. Belajarlah kepada Nabi Idris untuk berpegang teguh kepada kebenaran. Belajarlah kepada Nabi Nuh untuk bersikap tegas kepada orang-orang sesat dan menyekutukan Allah dengan dzat yang tidak sebanding dengan sifat-Nya. Belajarlah kepada Nabi Hud untuk memperingatkan manusia agar menjauhi perbuatan yang sesat. Belajarlah kepada Nabi Ibrahim untuk memaafkan kejahatan orang lain yang pernah menyakiti Anda. Belajarlah kepada Nabi Ismail untuk mengajak manusia mematuhi perintah Allah walaupun terasa sangat berat. Belajarlah kepada Nabi Luth untuk berjuang keras menentang penyimpangan-penyimpangan seksual yang terjadi pada masyarakat Anda. Belajarlah kepada Nabi Ya’qub untuk selalu sabar menghadapi kenakalan-kenakalan anak Anda. Belajarlah kepada Nabi Yusuf untuk berpegang teguh dan bertanggung jawab mengurus amanat yang diberikan kepada Anda. Belajarlah kepada Nabi Ayyub untuk senantaisa bersabar menghadapi penderitaan dan rasa sakit yang mendera tubuh Anda dan selalu menyerahkan kesudahannya kepada pertolongan Allah. Belajarlah kepada Nabi Musa untuk meghadapi musuh-musuh Anda dengan berani dan tidak mengenal rasa takut. Belajarlah kepada Nabi Dawud yang memimpin peperangan terhadap orang-orang yang berbuat kerusakan dengan gagah berani. Belajarlah kepada Nabi Sulaiman yang memutuskan suatu perkara dengan adil bagi semua pihak. Belajarlah kepada Nabi Isa yang menjauhkan diri dari pengaruh-pengaruh kesenangan dunia. Belajarlah kepada Nabi Isa untuk hidup sederhana agar tidak terjerumus ke dalam kesesatan karena menuruti kehendak nafsu yang tersembunyi di dada Anda. Belajarlah kepada Nabi Muhammad Saw untuk menegakkan Islam dengan akhlaqul karimah. Belajarlah kepada Nabi Muhammad Saw untuk mencintai Allah SWT dengan cinta yang menggelora. Dan belajarlah kepada nabi-nabi lain untuk memenuhi segala perintah dan larangan-Nya dengan ikhlas. Apabila Anda mampu mengikat keimanan Anda kepada utusan-utusan Allah dengan baik, maka Anda tidak akan berlalu dari jalan-Nya yang lurus. Apabila Anda beriman kepada hari akhir, maka tanamkanlah dalam hati Anda bahwa amal perbuatan Anda akan diperhitungkan di akhirat. Anda tidak memiliki seorang penolong pun kecuali anggota tubuh Anda yang akan membenarkan kebaikan-kebaikan yang telah Anda lakukan. Yakinkan pula dalam hati Anda, bahwa ketika hari akhir itu tiba tidak ada satu makhluk pun yang dapat lolos dari kehancurannya, baik itu manusia, tumbuhan, hewan bahkan malaikat sekalipun. Pada saat itu yang tersisa hanya Allah Yang Maha Hidup. Dan dengan kasih sayang-Nya pula semua yang telah mati dihidupkan lalu menjalani perhitungan-Nya yang adil. Hamba Allah akan menerima balasan sesuai dengan apa yang telah dikerjakannya. Apabila Anda mengerjakan kebaikan, maka Anda akan memperoleh kasih sayang Allah yang berlimpah. Apabila Anda berbuat banyak kerusakan, maka Anda akan merasakan keganasan balasan perbuatan Anda. Orang-orang yang beriman kepada hari akhir adalah orang-orang yang sangat menghargai waktunya. Bagi mereka, waktu adalah media untuk menambah perbekalan imannya di hari akhir. Sehingga satu detik pun terasa sangat berharga dan menjadi sia-sia apabila dihabiskan untuk sesuatu yang tidak memberikan manfaat. Karena itu, maka tanamkanlah dalam hati Anda bahwa kedatangan hari akhir adalah kebenaran yang tidak bisa ditolak oleh semua orang dan penghuni alam semesta lainnya. Ketika Anda mengatakan beriman kepada takdir Allah, maka tanamkanlah dalam hati Anda bahwa ketentuan-ketentuan dan ketetapan-ketetapan Allah adalah haq. Apa yang dikehendaki Allah pasti akan terjadi, sehingga apabila apel yang sedang Anda pegang tidak ditetapkan Allah bagi Anda, maka apel itu pun akan menjadi milik orang lain. Berkaitan dengan keimanan kepada ketetapan dan ketentuan Allah itulah, manusia diwajibkan untuk bertawakkal dan berpikir positif terhadap Tuhannya. Yakinkan pula dalam sanubari Anda bahwa apapun keadaan yang dietapkan bagi Anda adalah sebagian dari kebaikan-kebaikan Allah kepada hamba-Nya. Lalu yakinkan kembali dalam hati Anda bahwa Anda harus banyak bersyukur kepada Allah, baik ketika Anda berlimpah harta maupun ketika Anda kekurangan harta. Apabila Anda bersikap demikian, maka hati Anda akan menemukan ketentraman yang luar biasa. Saudaraku... Setelah Anda menanamkan keimanan di hati Anda, maka selanjutnya Anda harus menanamkannya pula dalam ucapan-ucapan Anda. Bentuk keimanan yang kedua ini merupakan tiang-tiang penyangga dari iman yang sudah tertanam di hati Anda. Sehingga apabila semakin kuat keimanan tertanam di hati anda, maka semakin kuat pula ia akan mempengaruhi ucapan-ucapan Anda. Seorang munafik tidak pernah mempunyai pondasi iman yang kuat, sehingga tiang-tiangnya akan selalu bergetar ketika diterpa goncangan-goncangan. Dan dapat pula dipastikan imannya dapat runtuh karena baik pondasi dan tiangnya tidak dalam keadaan yang baik. Hal ini berbeda dengan orang-orang yang beriman. Ia akan merencanakan setiap detail bangunan imannya. Ia akan memperhitungkan dengan teliti kekuatan setiap pondasi dan tiangnya sehingga ia pun tidak pernah khawatir ketika bangunannya tersebut ditempatkan di gurun pasir yang ganas ataupun daerah rawan bencana lainnya. Rasululllah Saw bersabda, “Tidak lurus iman seseorang hingga lurus hatinya, dan tidak lurus hatinya hingga lurus lidahnya.” (HR. Ahmad). Keimanan dalam ucapan dapat dipelihara dengan membiasakan diri berkata tentang kebaikan. Ini akan meneruskan getaran-getaran iman yang berada di dalam hati. Beriman kepada Allah harus dinyatakan dengan membanyak berdzikir kepada Allah dalam semua keadaan. Apabila Anda hendak berkiblat kepada Rasulullah Muhammad Saw, maka Anda akan menemukan bahwa Rasulullah Saw adalah pribadi yang terjaga ucapannya. Setiap perkatannya adalah mengingat Allah (dzikrullah). Kapanpun dan dimanapun, Anda dianjurkan mengingat Allah dalan setiap perkataan-perkataan Anda. Beriman kepada utusan Allah harus dinyatakan dalam bentuk memperbanyak shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad Saw. Selain itu juga dapat diwujudkan melalui perkataan-perkataan yang baik tentang Rasulullah Saw dan utusan-utusan Allah lainnya. Beriman kepada malaikat Allah harus dinyatakan dengan menjaga setiap perkataan dari sesuatu yang menyimpang dari kebenaran. Beriman kepada kitab-kitab Allah harus diwujudkan dengan memelihara setiap perkataan agar selalu selaras, serasi dan seimbang dengannya. Selain itu, juga dapat diwujudkan dengan mengatakan kebenaran-kebenarannya kepada orang sesering mungkin. Beriman kepada hari akhir harus dinyatakan dengan menempatkan setiap perkataan sebagai bentuk persiapan menyambut kedatangan hari akhir. Beriman kepada takdir Allah harus diwujudkan dengan menempatkan setiap ucapan sebagai bentuk kerelaan terhadap ketetapan-ketetapan Allah. Tampakkanlah perkataan keimanan Anda sesering mungkin hingga tidak tersisa lagi bagi Anda untuk berbicara yang batil. Dan bentuk keimanan yang ketiga berupa implementasi keimanan Anda yang berada di dalam hati dan ucapan-ucapan Anda. Bentuk keimanan yang ketiga ini sulit dipenuhi sepenuhnya. Sebagian besar dari saudara kita yang bersyahadat pada tahap ini mengalami kesulitan menerapkannya. Sesungguhnya pada tahap inilah dapat diketahui kondisi keimanan seseorang secara sempurna. Karena itu, apabila Anda beriman kepada Allah maka penuhilah perintah dan larangan-Nya. Seseorang yang tidak dapat memenuhi kedua hal tersebut atau salah satunya, maka selayaknyalah keimananya dikoreksi kembali. Setiap anggota tubuh harus ditetapkan kepada kecintaan yang besar kepada-Nya; mengorbankan apapun demi kemuliaan nama-Nya. Apabila Anda beriman kepada kitab-kitab Allah, maka terapkanlah apapun yang tertulis di sana ke dalam kehidupan Anda. Ketika kitab-kitab Allah berkata tentang kebaikan, maka tetapkanlah diri Anda dalam kebaikan-kebaikan tersebut. Demikian juga ketika kitab-kitab Allah memberi tahu Anda tentang banyak kemungkaran, maka kencangkanlah kepalan Anda, tajamkan pikiran Anda, dan kuatlah jasmani Anda untuk melakukan jihad fisabillilah. Apabila Anda beriman kepada malaikat-malaikat Allah, maka tatalah hati Anda, kendalikan lidah Anda dan tetapkanlah diri untuk selalu berada di jalan yang lurus. Karena kemanapun Anda pergi dan apapun yang Anda lakukan, pengawasan Allah melalui malaikat-malaikat-Nya tidak akan melemah. Sehingga seharusnyalah Anda selalu waspada dengan hidup Anda. Apabila Anda beriman kepada utusan-utusan Allah maka penuhilah ajaran-ajarannya dengan kaffah. Janganlah Anda memilih ucapan-ucapan mereka yang memberikan kemanfaatan dan menggembirakan Anda dan meninggalkan hal-hal yang bertentangan dengan kesenangan-kesenangan Anda. Janganlah Anda berpaling dari sunnnah-sunnahnya, karena umat-umat terdahulu pun mengalami kehancuran karena tidak sepenuhnya berkiblat kepada kitab-kitab Allah dan utusan-utusan-Nya. Apabila Anda beriman kepada hari akhir, maka Anda harus senantiasa memelihara hidup Anda dalam batasan-batasan-Nya, agar ketika hari kehancuran tiba Anda tidak ketakutan menghadapinya. Karena ibadah yang Anda lakukan akan mengantarkan Anda kepada perjumpaan dan perlindungan-perlindungan-Nya. Apabila Anda beriman kepada ketetapan dan ketentuan Allah, maka janganlah mengkhawatirkan semua kesusahan dan kesedihan yang Anda alami. Yang harus Anda lakukan adalah bekerja dengan kualitas terbaik dan beribadah dengan kualitas yang terbaik pula. Dan jika Anda meninggal dunia dalam keadaan yang demikian, sebenarnya itulah bukti bahwa Allah mencintai hamba-Nya yang unggul. Sesunggunya ketika Allah menjelaskan tentang ketentuan dan ketetapan-Nya, bukanlah untuk menakuti hamba-Nya tetapi untuk menjelaskan batasan-batasan-Nya. Sebagai seorang hamba Allah, Anda harus menyakini bahwa kemampuan, kecerdasan, maupun kehebatan manusia tidak akan mampu melemahkan ketetapan-ketetapan-Nya. Ketika Allah mengungkapkan bahwa setiap yang hidup akan mengalami kematian, maka seharusnyalah setiap manusia selalu menjaga setiap indranya dalam kebaikan. Sehingga ketika ia dipanggil Tuhannya, ia dalam keadaan yang baik (husnul khotimah). Kebanyakan orang takut kepada kematian karena enggan meninggalkan dunia dan kesenangan-kesenangannya. Dan orang-orang yang tidak takut kepada kematian adalah orang-orang yang berkualitas, baik dalam urusan dunia maupun akhirat. Begitu juga dengan ketetapan-keteapan Allah yang lainnya. Sesungguhnya manusia yang unggul akan selalu bertawakkal kepada Allah dengan melakukan ikhtiar yang paling baik. Saudaraku,... Demikianlah tiga bentuk keimanan yang harus Anda miliki sebagai perbekalan yang baik dalam perjalanan akhirat Anda. Pupuklah kekuatan iman Anda agar ia dapat menyelamatkan Anda ketika Anda kepayahan menjalani hidup ini. Allah SWT berfirman, “ ...Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Mujadalah : 11). Karena itu, maka bersegeralah Anda kepada keimanan yang sebenarnya. Jangan mengingkarinya setelah Anda memperoleh kebenarannya. Dan jemputlah kebahagiaan yang dijanjikan Allah itu, wahai saudaraku yang beriman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar