Minggu, 19 Juli 2009

MENITI TANGGA JIHAD


Saudaraku,…
Sesungguhnya kita menjalankan hidup ini disertai dengan nikmat yang berlimpah, baik bagi orang miskin maupun yang kaya. Orang miskin dikatakan memiliki nikmat yang berlimpah karena ia mampu menjalankan hidup ini dengan penuh semangat. Kekayaannya yang sedikit tidak membebani kebutuhan-kebutuhannya. Ia terlihat seperti orang yang tercukupi segala keinginannya. Sungguh sangat banyak orang miskin dan fakir yang mampu menikmati hidup dengan penuh kegembiraan dalam kesulitan-kesulitan hidup yang mereka hadapi.

Demikian juga halnya dengan orang yang berlimpah harta. Ia dikatakan memperoleh nikmat yang berlimpah, karena kekayaannya memelihara keluarganya dalam keadaan yang sejahtera. Ia juga memperoleh pandangan yang baik dalam masyarakatnya. Selain itu, kita juga memperoleh nikmat-nikmat lain yang tidak mampu kita kalkulasikan. Kenyataan inilah yang harus memberikan pemahaman kepada kita bahwa Allah itu sangat baik memperlakukan hamba-hamba-Nya. Tetapi, kebaikan-kebaikan ini juga memiliki beberapa kewajiban yang harus dipenuhi. Kebaikan-kebaikan tersebut menuntut kita untuk bersyukur kepada Allah SWT dengan sebaik-baiknya.

Bersyukur kepada Allah tidaklah cukup kalau hanya menyanjung nama-Nya ribuan kali sehari. Ia juga tidak dapat dikerjakan hanya dengan membuat dahi terlihat hitam melegam saat mengerjakan shalat agar Allah SWT dan hamba-hamba Allah yang lain mengetahui kebaikan-kebaikan yang Anda kerjakan. Demikian juga dengan ibadah-ibadah yang lainnya. Sesungguhnya yang dikehendaki Allah SWT adalah usaha Anda untuk mengoptimalkan potensi-potensi nikmat yang sudah diberikan kepada Anda. Dan usaha tersebut terhimpun dalam bentuk jihad.

Allah Swt berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Al-Maidah :35) Yang dimaksud jihad adalah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan tujuan-tujuan yang dikehendaki. Apabila tujuan Anda adalah menegakkan agama Allah, maka apapun bentuk jihad yang Anda lakukan tidak boleh menyimpang dari batasan-batasan-Nya. Perintah berjihad ini seiring dengan perintah untuk beriman dan bertakwa.
Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan untuk berjihad dengan baik merupakan indikasi kualitas iman dan takwa yang baik pula. Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah firman Allah berikut ini:
1.“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan    meneguhkan kedudukanmu.” ( QS. Muhammad : 7 )
2.“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” ( QS. Al-Baqarah : 218 )
3.“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.” ( QS. Al-Maidah :35 )
4.“Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong-penolong (agama) Allah sebagaimana Isa putra Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?" Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: "Kami lah penolong-penolong agama Allah", lalu segolongan dari Bani Israel beriman dan segolongan (yang lain) kafir; maka kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang.”( QS. Ash-Shaff : 14 )
5.“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? ,(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya,” (QS. Ash-Shaff : 10-11)

Saudaraku, ...
Apabila kewajiban berjihad telah datang kepada Anda janganlah menyurutkan langkah. Kasih sayang Allah selalu berlimpah kepada orang-orang yang merelakan dirinya berjihad di jalan-Nya. Apabila Anda sangat mencintai Allah, maka perintah untuk melakukan jihad tidak akan Anda biarkan berlalu begitu saja. Karena dengan berjihadlah Anda akan melihat nilai Anda yang sebenarnya di hadapan Allah. Berjihadlah dengan nama Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Berjihad dengan nama Allah juga jangan hanya dipahami dengan mengangkat senjata lalu membunuh sebanyak mungkin orang-orang yang kita yakini sebagai orang kafir. Karena tidak semua orang kafir itu jahat dan senang berbuat kerusakan. Kita tidak dapat menghakimi seseoraang yang berbeda keyakinan layaknya seorang Fir’aun, Namrud, Abu Lahab maupun Bush. Sebagai manusia kita seharusnya mampu bersikap lebih arif menghargai perbedaan pilihan manusia. Kita tidak perlu mengutuk atau memaki hingga urat leher terlihat mengeras. Sesungguhnya masih banyak orang-orang kafir seperti Putri Diana atau tetangga sebelah yang selalu berbuat baik kepada Anda. Allah Yang Maha Adil telah menentukan takdir untuk mereka pertanggungjawabkan, dan kita pun harus mampu menghargai perbedaan ini dengan indah.

Beberapa saudara kita memberikan pengertian jihad dengan peperangan fisik dengan orang-orang kafir. Pengertian ini kemudian dibawa ke dalam arena peperangan yang sebenarnya, bahkan kemudian dibawa ke ruang-ruang publik. Dan dampak yang kemudian ditimbulkan adalah munculnya banyak korban yang tidak bersalah, termasuk dari saudaranya yang sudah bersyahadat. Apabila pola-pola ini diteruskan, maka bukan tidak mungkin tujuan untuk menegakkan pilar-pilar Islam tidak akan tercapai. Sesungguhnya pola jihad seperti itu juga memberikan citra yang buruk terhadap Islam dan umat muslim secara keseluruhan. Sangat menyedihkan apabila pemahaman ini membuat dunia memberi kesan negatif kepada Islam sebagai agama teroris, sementara sebagian umat Islam yang lain berusaha mati-matian mewartakan Islam sebagai rahmat bagi alam semesta.

Saudaraku, kita tidak akan bisa menegakkan pilar-pilar Islam dengan berbuat banyak kerusakan. Konsep jihad dengan peperangan fisik secara terbuka dibolehkan jika Islam diserang secara terbuka, tetapi apabila mereka bersahabat dengan Islam dan tidak memusuhinya, maka bersikaplah yang sama. Karena jika Anda memaksakan diri menyakiti mereka, sementara mereka selalu berbuat baik kepada Anda, sesungguhnya Anda sudah berlaku dzalim. Di dalam pengertian Islam, Anda diperbolehkan melukai sesorang apabila Anda memperoleh perlakuan yang sama. Tetapi, Allah lebih menyukai apabila Anda mampu berbuat kebaikan kepada orang yang memperlakukan Anda dengan buruk. Allah SWT sebenarnya sudah memberikan konsep jihad yang indah di dalam Al-Qur’an.

Allah berfirman, “ Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al Qur'an dengan jihad yang besar. (QS. Al-Furqan: 52). Yang harus ditekankan dari firman Allah ini adalah berjihad dengan Al-Qur’an. Maksudnya adalah berusaha dengan sungguh-sungguh menegakkan agama Islam berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berada dalam Al-Qur’an. Jihad ini dapat ditempuh dengan mengerjakan kebaikan Islam dan mencegah kemungkaran yang terjadi di masyarakat. Apabila Al-Qur’an menyebutkan tentang kemuliaan nama Allah, maka berjihadlah dengan mewartakan kebenaran-Nya pada setiap saat dan tempat yang Anda singgahi. Apabila Al-Qur’an menganjurkan untuk mengikuti Nabi Muhammad Saw, maka berjihadlah menegakkan sunnah-sunnahnya di bumi tempat Anda berpijak. Apabila Al-Qur’an memberitahu Anda tentang berbagai kerusakan, maka berjihadlah untuk melemahkan dan menghentikan kerusakannya. Apabila Al-Qur’an menerangkan tentang jalan lurus-Nya, maka berjihadlah untuk menaati rambu-rambu-Nya. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, hakikat jihad sebenarnya adalah mengoptimalkan potensi-potensi yang melekat pada setiap manusia dalam batasan-batasan-Nya.

Berdasarkan pengertian ini, maka setiap orang dapat mengerjakan kewajiban ini tanpa batasan umur maupun profesi. Dengan demikian, apabila Anda seorang pelajar atau mahasiswa, maka jihad yang harus Anda lakukan adalah belajar dengan rajin dan benar sehingga ilmu atau pengetahuan yang Anda peroleh akan memberikan manfaat yang besar tehadap hidup Anda selanjutnya. Dan manfaat itulah yang akan membuat Anda memperoleh cinta dan kasih sayang Allah. Apabila Anda seorang petani, maka jihad yang harus Anda lakukan adalah mengerjakan sawah Anda dengan sebaik-baiknya, sehingga hasil sawah Anda akan membuat Anda memperoleh penghormatan dari Allah. Apabila Anda seorang pekerja, maka jihad yang harus Anda lakukan adalah bekerja dengan segenap kemampuan yang Anda miliki, sehingga Allah akan membuka pintu rejeki-Nya selebar mungkin kepada Anda. Apabila Anda seorang pengusaha, maka jihad yang harus Anda lakukan adalah menetapkan semua usaha perdagangan yang Anda jalankan dalam tatanan yang disukai Allah, yang dilandasi kejujuran, kebaikan, keadilan, kesetaraan dan kemanusiaan. Percayalah, apabila Anda berjihad dengan nama Allah melalui usaha dagang yang Anda kelola, maka Allah akan memberikan keberuntungan yang berlipat ganda kepada Anda. Allah akan memberikan balasan yang menyenangkan kepada Anda, entah berupa dedikasi karyawan yang lebih ikhlas atau berupa pendapatan perusahan yang meningkat jauh diatas target yang Anda kehendaki. Apabila Anda seorang pendidik, maka jihad yang harus Anda lakukan adalah mengabdikan diri sepenuh hati kepada ilmu pengetahuan untuk mencerdaskan masyarakat Anda. Sesungguhnya melalui pengetahuan itulah seseorang dapat mengenali surga dan jalan-jalan yang dapat mengantarkan dirinya kepada kesenangan yang abadi. Ia juga dapat menerangkan seseorang tentang neraka dan jalan-jalan yang mengantarkan kepada jilatan apinya. Kesungguhan berjihad melalui pengetahuan yanmg Anda miliki akan mendekatkan Anda kepada kemuliaan-Nya. Apabila Anda seorang pejabat, maka jihad yang harus Anda lakukan adalah bekerja dengan pengabdian yang tinggi kepada bangsa dan negara, tidak melakukan penindasan terhadap rakyat jelata dan bertindak atas nama keadilan. Dan ketahuilah, bahwa sebagian besar penguasa di dunia yang enggan berbuat kebaikan atas rakyatnya akan mengalami kehancuran yang mengerikan. Allah SWT menghinakannnya di dunia dan merendahkannya di akhirat. Tetapi jika Anda berjihad dengan sungguh-sungguh melalui kekuasaan Anda, maka Allah SWT pun akan menempatkan Anda pada kedudukan yang terhormat, bahkan yang belum Anda bayangkan sebelumnya.

Saudaraku...
Berjihad di jalan Allah juga dapat ditempuh dengan cinta. Maka simpanlah parang, pedang, senapan atau bom rakitan Anda, lalu berjihadlah dengan penuh semangat. Anda dapat menggemakan kasih sayang Anda ke seluruh semesta, sehingga Allah memberikan kemenangan yang sempurna kepada Anda. Gelorakan cinta Anda sepanjang waktu dan jagalah nyalanya agar tidak padam, walupun hanya sekejap. Dimanapun Anda berada dan apapun yang Anda kerjakan tetaplah berjihad mewartakan keindahan Islam kepada siapapun yang berinteraksi dengan Anda. Sehingga bintang, bulan, matahari, pepohonan, hewan, debu, manusia maupun hamba Allah yang lain dapat mengenal Islam dalam bentuknya yang paling baik. Karena itu, maka bangunlah istana cinta dari kebenaran dan kebaikan Islam. Suatu ketika Anda akan melihat bahwa pilar-pilar Islam akan menjadi semakin kokoh dengannya. Dan Anda akan menyaksikan pula bahwa inilah agama yang haq bagi Anda. Sesungguhnya Allah SWT akan memperhitungkan kesungguhan kita untuk berjihad di jalan-Nya.

Allah SWT berfirman, “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.” (QS. AL- Imran : 142). Ayat ini memberikan informasi kepada kita bahwa surga dan kesenangan-kesenangannya hanya diberikan kepada hamba Allah yang berkomitmen keras untuk berjihad di jalan yang lurus. Mereka bersabar terhadap kesulitan-kesulitan yang ditimbulkannya, sehingga Allah pun tidak sungkan memberikan banyak kegembiraan kepada-Nya. Apabila ia terluka, maka lukanya akan menjadi bara api yang menyulut semangat jihadnya. Apabila ia bersedih, maka Allah akan memberikan kabar gembira tentang keberuntungannya. Apabila ia merasa lemah, maka Allah akan memberi kekuatan dengan kekuasaan-Nya. Dan Allah pun akan memberikan keadilan yang sepantasnya kepada hamba-Nya yang beriman. Tetapi, apabila ia melarikan diri (menghindar) dari kewajiban menegakkan pilar-pilar Islam, maka Allah pun memberikan balasan yang adil kepadanya. Bagi mereka Allah akan memberikan rasa sakit yang abadi di Neraka Jahanam. Kecuali apabila ia segera bertobat dan menetapkan diri untuk melakukan jihad fisabillilah. Penegasan Allah mengenai perhitungan terhadap orang-orang yang berjihad di jalan-Nya juga dapat dilihat dari ayat berikut ini, “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (begitu saja), sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi teman yang setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” ( QS. At-Taubah : 16 )

Saudaraku...
Sesungguhnya Allah SWT tidak pernah lalai terhadap amal perbuatan hamba-hamba-Nya. Pandangan-Nya tidak pernah lengah terhadap kesungguhan hamba-Nya untuk berjihad di jalan yang lurus. Kasih sayang-Nya yang berlimpah hanya akan menjumpai hamba-Nya yang tetap memegang komitmen untuk menegakkan Islam. Karena jihad fisabillillah adalah satu dari sekian banyak ujian Allah atas hamba-hamba-Nya yang beriman. Rasulullah Saw bersabda, “Puncak persoalan adalah Islam. Barangsiapa pasrah diri (masuk Islam ) maka dia selamat. Tiangnya Islam adalah shalat, dan atapnya adalah jihad (perjuangan). Yang dapat mencapainya hanya orang yang paling utama diantara mereka. (HR. Ath-Thabrani)

Demikianlah Allah SWT dan rasul-Nya menjelaskan kepada kita tentang jihad. Dan pertanyaan yang harus selalu kita jawab adalah sampai sejauh mana kita melakukannya. Allah akan melihat ketika Anda membela Islam dan memberikan kemenangan yang sempurna kepada-Nya. Maka tetapkanlah diri Anda untuk berjihad di jalan-Nya. Dan yakinlah pula bahwa Anda akan memperoleh banyak keberuntungan. Sesungguhnya janji Allah SWT adalah benar, maka berjihadlah dengan nama Allah secara kaffah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar