Jumat, 17 April 2009

MENELUSURI AYAT AYAT ALLAH

Saudaraku,… Kita sudah lama berbicara tentang kebenaran dan badan pun terasa mulai lunglai. Kita telah berjalan dan berlari mengibarkan bendera Islam melewati jalan yang rata, jalan yang tidak rata, lembah yang curam bahkan sungai dan lautan yang dalam. Sebagian dari saudara kita tidak mampu meneruskan perjalanan, seperti terhenti seketika lalu kembali ke tempat asalnya atau meninggal dunia dengan kebanggaan berjihad di jalan-Nya. Sebagian lagi dengan jumlah yang sangat sedikit melanjutkan perjalanan demi kecintaan mereka kepada Tuhan-Nya, Allah Azza wa Jalla. Karena itulah saya mengajak Anda dan saudara-saudara kita yang lain bersyahadat kembali, agar untuk kesekian kali kekuatan iman kita berlipat-lipat. Dan untuk menambah kekuatan tersebut, marilah kita berpikir sejenak tentang ayat-ayat Allah. Saya yakin apabila kita mampu menghimpun energi dari setiap ayat-ayat Allah tersebut, maka kekuatan kita untuk menegakkan Islam menjadi lebih besar dan mampu memberikan pengaruh yang berarti bagi lingkungan yang bersangkutan. Al-Qur’an mendefinisikan ayat-ayat Allah dengan berbagai pengertian yang dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu, ayat-ayat kauliyah dan ayat-ayat kauniyah. Yang dimaksud ayat-ayat kauliyah adalah ayat-ayat dalam pengertian sebenarnya sebagaimana yang terdapat dalam Al-Qur’an. Ia berupa firman-firman Allah kepada Nabi Muhammad Saw dan umatnya, tidak terkecuali untuk manusia generasi sekarang. Kita tidak akan berbicara banyak tentang ayat-ayat kauliyah, hanya sebagai gambaran bahwa di dalam ayat-ayat ini terdapat mukjizat yang luar biasa. Apabila Anda mampu mengambil hikmah dan pelajaran di dalamnya, maka Anda akan memperoleh pertolongan yang sejati. Banyak pemikir-pemikir muslim yang menyandarkan gagasan-gagasannya berdasarkan kandungan Al-Qur’an. Karena itulah, Al-Qur’an disebut sebagai Kitab Pengetahuan Terbesar. Sedangkan yang dimaksud yang dimaksud ayat-ayat kauniyah adalah ayat-ayat Allah yang tidak tertulis. Ayat-ayat ini biasanya berupa fenomena alam dan gejala perubahannya yang menunjukkan kepada kebenaran dan keberadaan-Nya. Tetapi sayangnya, tidak semua orang mampu menemukan dan membaca ayat-ayat tersebut. Allah menegaskan bahwa hamba-Nya yang mau berpikir tentang ciptaan-Nya sajalah yang mampu mengambil hikmah dan pelajaran tersebut. Pada pembicaraan ini kita akan mengupas lebih lanjut tentang ayat-ayat kauniyah yang banyak tersebar di seluruh penjuru alam semesta ini. Berpikir tentang ayat-ayat ini adalah berpikir tentang tanda-tanda kekuasaan-Nya dan kebenaran yang menyertai firman-firman-Nya. Apa saja yang melekat pada diri seorang manusia maupun lingkungan yang bersangkutan memberikan pelajaran yang baik. Pada dasarnya manusia sangat dekat dengan ayat-ayat Allah bahkan dirinya sendiri adalah bagian kecil dari ayat-ayat tersebut. Maka dari itu, apabila Anda hendak mencari ayat-ayat yang tidak tercatat dalam Al-Qur’an, pertama kali yang harus Anda lakukan adalah mengenali diri Anda sendiri. Setidaknya Anda harus mengetahui asal mula kejadian Anda, dan mengapa Allah memulai perjalanan kehidupan Anda dari setetes air yang hina. Lalu kembangkanlah pertanyaan ini menjadi seribu pertanyaan tentang kesempurnaan Anda sebagai makhluk-Nya yang terhormat. Percayalah Anda akan menemukan bahwa Allah adalah kreator sejati di alam semesta ini. Setelah Anda mampu mengenali diri Anda sendiri (baik yang buruk dan baik), maka tahap selanjutnya Anda harus mampu membaca tanda-tanda yang ditampakkan Allah bagi Anda. Tetapi sebelumnya, yakinkan dulu pada diri Anda bahwa keimanan yang berada dalam diri Anda akan membuka hijab yang menghalangi Anda. Karena Allah akan menunjukkan tanda-tanda-Nya hanya kepada hamba-Nya yang beriman. Dan selama iman itu tidak tertanam kuat dalam hati Anda, maka yang Anda lihat hanyalah sekedar benda-benda duniawi. Anda tidak akan mampu menemukan dan membaca kebenaran Allah dari benda-benda tersebut. Karena itu pulalah, Anda semestinya menanamkan keimanan pada setiap sudut hati Anda sehingga ayat-ayat-Nya akan tampak jelas bagi Anda. Sudah saatnya bagi Anda membuka mata lebih lebar dan membuka pikiran Anda lebih tajam. Lalu carilah ayat-ayat Allah yang bertebaran di seluruh semesta ini dengan semangat yang menggelora. Saya akan mengantarkan Anda menemukan tanda-tanda kekuasaan-Nya. Saudaraku... Apabila Anda memiliki waktu luang, maka pergilah ke taman terdekat yang banyak pepohonannya. Anda cukup duduk di bangku taman dan memperhatikan apa yang terjadi dengan lingkungan di sekitar Anda. Saya ingin Anda memperhatikan daun yang masih melekat di dahannya maupun yang jatuh berserakan di sekitar Anda. Daun tersebut memiliki bentuk, warna dan ukuran yang berbeda-beda. Bukankah inilah yang membuat Anda betah berlama-lama berada di taman tersebut? Perhatikan pula bagaimana daun-daun itu jatuh dari tangkainya. Sebagian ada yang jatuh di kolam ikan, di tangkai-tangkai mawar, sebagian lagi jatuh di ubin keramik yang indah, dan sisanya jatuh digenangan lumpur. Lalu perhatikan juga bagaimana kondisi daun-daun yang berjatuhan tersebut. Bukankah daun yang berjatuhan tidak hanya daun yang kering, bersamanya berjatuhan pula daun yang masih muda. Ini adalah ayat-ayat Allah yang ditampakkan bagi Anda. Sudahkah Anda berpikir tentangnya? Sesungguhnya daun-daun tersebut adalah perumpamaan kehidupan manusia. Jika sebuah taman menjadi sangat indah karena adanya keragaman warna maunpun bentuk daun tanaman-tanamannya, maka demikian pula hidup ini. Ia menjadi indah karena keanekaragaman pemikiran para penghuninya. Ini juga mengandung pengertian bahwa kita tidak boleh memaksakan kebenaran-kebenaran yang kita yakini kepada orang lain. Karena hakekatnya, kebenaran satu akan menuntun kepada kebenaran-kebenaran yang lain pada arah yang sama. Anda tidak perlu khawatir tentang kelangsungan kebenaran yang Anda miliki, karena ia tidak akan tergerus oleh zaman yang semakin tua. Daun-daun itu juga menunjukkan kepada kita tentang kehendak-kehendak Allah yang tidak bisa ditolak. Ia mengajarkan kepada kita bagaimana harus menyikapi kematian. Walaupun Anda sekuat Superman atau Gatotkaca bahkan sekaya milyuner dunia, sungguh Anda tidak akan mampu menyurutkan langkah kematian untuk menjauhi Anda. Bukankah daun-daun itu memberi pemahaman kepada Anda bahwa Anda tidak akan pernah mengetahui akhir perjalanan hidup Anda. Apakah seindah ketika dedaunan tersebut jatuh di tengah harumnya bunga mawar, dan berkilaunya ubin keramik atau bahkan akhir hidup Anda seburuk ketika dedaunan tersebut jatuh digenangan lumpur. Apabila Anda memikirkan dedaunan tersebut dengan hati Anda, maka Anda akan mempersiapkan bekal perjalanan hidup Anda sebaik-baiknya. Saudaraku,... Setelah Anda sibuk mencari makna dari dedaunan, saya anjurkan Anda memperhatikan bebatuan yang berada di tepian jalan raya maupun jalan setapak yang sering Anda lalui. Letaknya yang tidak beraturan seperti hendak menunjukkan kalau ia bukanlah bagian dari perencanaan yang besar. Bayangkanlah kalau kerikil-kerikil itu berada di tengah jalan. Apakah kendaraan yang melewatinya berhenti kemudian menyingkirkannya ketepian. Tentu saja kerikil-kerikil itu dilindas dengan begitu saja oleh kendaraan-kendaraan yang berlalu-lalang. Lalu bayangkanlah pula yang berada di tengah jalan itu adalah sebuah batu yang besar. Tentu saja, kendaraan yang lewat akan berhenti untuk menyingkirkannya. Bahkan mereka akan berpikir ulang untuk menempatkannya sembarangan. Pernahkah Anda berpikir bagaimana batu tersebut memberikan manfaat? Tengoklah taman-taman yang berada di Jepang. Pada taman-taman tersebut batu dengan ukuran yang cukup besar mendominasi pada setiap sudutnya. Sehingga kita pun percaya bahwa batu itu membuat taman-taman di Jepang terlihat sangat menakjubkan. Sudahkah Anda mengerti apa yang hendak Allah ungkapkan kepada Anda melalui batu-batu tersebut? Sesungguhnya batu-batu itu memberi pelajaran kepada Anda bagaimana menjadi muslim yang baik. Pilihannya tergantung kepada Anda, apakah hendak menjadi muslim dengan iman seringan kerikil atau menjadi muslim dengan iman seberat batu besar. Apabila Anda memutuskan untuk beriman kepada Allah dengan iman seringan kerikil, maka Anda harus waspada dengan iblis dan kroco-kroconya yang berlalu lalang di sekitar Anda, bahkan mungkin juga bercakap-cakap dengan Anda. Iblis itulah yang akan membuat iman Anda terpelanting kesana kemari sesuai dengan kehendak-kehendaknya. Bahkan jika sang iblis menghendaki Anda untuk menginjak-nginjak Islam, maka Anda akan menurutinya begitu saja. Tujuannya sangat jelas, yaitu ia hendak menyesatkan Anda pada jalan gelap yang tidak berujung. Kecuali jika iman Anda yang seringan kerikil itu diletakkan bersama-sama bebatuan yang lain pada sebuah taman yang indah. Dalam keadaan seperti itu maka iman Anda akan belajar kepada lingkungannya untuk menjadi muslim yang baik. Ia akan belajar kepada batu-batu besar maupun batu artifisial untuk memupuk kekuatan imannya pada tingkatan yang lebih baik. Ia juga akan belajar kepada tanaman-tanaman hias bagaimana mensinergikan setiap potensi yang dimiliki untuk menciptakan taman yang indah. Sebaliknya, jika iman Anda seperti batu yang besar maka berbahagialah karena iblis tidak akan mampu menyesatkan Anda. Bahkan dunia pun akan tunduk terhadap keinginan-keinginan Anda. Iman Anda akan mampu menciptakan pribadi maupun lingkungan yang mengagumkan. Saudaraku,... Allah SWT berfirman, “Allahlah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu. Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon kurma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir. ( QS. Ar-Rad: 2-4). Alam semesta ini menyimpan banyak sekali ayat-ayat Allah yang menunggu untuk Anda akrabi. Perhatikanlah sekeliling Anda. Dan ingatlah, seremeh apapun benda yang Anda temukan, ia tidaklah diciptakan Allah SWT dalam kesia-siaan. Renungkanlah bagaimana makhluk-Nya mengalami metamorfosis dalam kehidupan. Mengapa pula Allah mencipatakan akhir perubahan tersebut pada titik yang terbaik? Apakah Anda tidak pernah keheranan mengetahui kupu-kupu yang indah berasal dari ulat yang menjijikan? Apakah Anda juga tidak pernah memikirkan bahwa pigura yang Anda beli di pasar seni berawal dari limbah pabrik yang tidak memiliki nilai? Apakah Anda juga tidak berpikir tentang kendaraan yang mengantarkan Anda ke tempat kerja? Apakah Anda tidak memikirkan bagaimana kendaraan tersebut mensinergikan roda-rodanya? Selanjutnya, silahkan Anda temukan ayat-ayat Allah lainnya yang menunggu untuk Anda kenali dengan baik. Cobalah untuk sekali lagi bukalah hati Anda lebih dalam. Saya berharap dengan kasih sayang Allah SWT, Anda akan diperkenankan mengenal dengan sangat baik ayat-ayat-Nya. Saya berharap dengan keagungan-Nya Anda akan diberikan arah menemukan ayat-ayat-Nya. Amiin !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar